Day 2: Tawa

190 22 0
                                    

Day 2: Laugh

Heaven Official's Blessing © Mo Xiang Tong Xiu

He Xuan & Shi Qingxuan

Words Count: 217

Sorry for typo(s)

• • •

Tawa tanpa dosa itu, He Xuan tidak suka.”

• • •

Gelak tawa Shi Qingxuan membahana di sepanjang aliran pohon-pohon ceri. Bunyinya meledak tanpa pantangan, pecah di udara, berkelana bersama pawana menuju gendang para pendengar. Tawa ringan, santai, dan lugas yang membuat hati senang. Di tengah hutan berdaun merah, He Xuan sekali lagi terjebak.


Ini adalah hari lain dimana dirinya terseret secara paksa oleh Sang Master Angin. Shi Qingxuan secara praktis menghampirinya pagi tadi, langsung memaksa turun dari Surga untuk menikmati musim gugur. Buah ceri sudah masak. Bulat, berair, manis, nan kenyal ketika gigi mencacah. Shi Qingxuan beralasan ingin mencoba, He Xuan tidak sempat mengumandangkan protes sebelum array tiba-tiba diaktifkan.


Sekonyong-konyong terlepaslah mantra sihir dari guratan aksara. Menghempaskan mereka berdua menuju hutan sewarna api membara. Di bawah langit sebelau samudera, terang dedaunan mencipta rona paradoksal laksana dua bagian hari. Rubi menantang safir. Ratusan pohon mengontrasi dirgantara. He Xuan harus mengakui, meski jelas keelokan Surga memenangkan setiap kontes keindahan—puluhan patera berhias ceri-ceri matang ini benar-benar memanjakan mata.


Semua ini juga tawa Shi Qingxuan, mengalun ringan seperti angin itu sendiri.


Tawa yang tidak pernah surut. Tawa yang begitu penuh oleh kepolosan. Tawa dari sosok naif yang seakan tidak pernah melihat busuk dunia. Tawa yang bunyinya gemerincing bagaikan lonceng peri kebahagiaan.


Tawa itu tidak punya dosa. Tawa itu tidak punya rasa bersalah.


He Xuan membencinya.

HALCYON - 30 Days Writing ChallengeΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα