4

1.5K 113 23
                                    

"Kenapa Fang nya tidak disuruh masuk dulu?" Tanya mama Ying setelah Ying tiba di dapur

"Ha?"

"Itu tadi kamu diantar Fang kan?" Tanya mamanya lagi

"Setidaknya kamu suruh masuk dulu. Sebagai tanda terimakasih. Mau masuk tidaknya urusan dia. Setidaknya sudah kamu tawarin" Ying tidak membalas perkataan mamanya.

Merasa putrinya tidak membalas ucapannya, ia hanya menggelengkan kepalanya pelan "Yasudah, lain kali kalau diantar seseorang suruh masuk dulu orangnya. Sini titipan mama" Ying memberikan belanjaan yang disuruh mamanya tadi.

"Ying keatas dulu ya ma" pamit Ying yang dibalas anggukan oleh mamanya.

"Ying" Panggil mamanya sebelum Ying melangkah keluar dapur.

"Iya ma?"

"Fang tampan kan?"

Ying menaikkan satu alisnya mendengar pertanyaan mamanya "Tampan sih, tapi nyebelin tau ma" setelah berkata seperti itu Ying merasa kesal sendiri mengingat Fang yang selalu menjahilinya. Ia berjalan ke kamarnya sambil menghentak-hentakkan kakinya kesal. Sedangkan sang mama hanya tertawa mendengarnya.

Dan yang terpenting jangan memberitahu Fang kalau Ying berkata seperti itu. Bisa-bisa rasa percaya dirinya akan bertambah berkali-kali lipat, dan tidak lupa ia pasti akan menggoda Ying habis-habisan.

Setelah sampai di kamarnya Ying meletakkan makanan yang ia beli tadi di meja belajarnya. Kemudian mengambil laptop yang masih berada di tas sekolahnya berencana melanjutkan mengerjakan proposalnya.

Ying terlebih dulu mengecek pelajaran besok apakah ada tugas rumah atau tidak. Berhubung tidak ada tugas rumah, jadi ia bisa fokus mengerjakan proposalnya.

Sementara itu, setelah mengantar Ying, Fang segera pulang ke rumahnya. Setelah ia masuk kedalam rumahnya, ia disambut dengan abangnya yang sepertinya sudah menunggunya sambil melipat tangan didepan dadanya.

"Kenapa lama sekali?" tanya Kaizo dengan nada bicara sedikit emosi. Kaizo termasuk orang yang disiplin akan waktu dan tidak banyak omong. Jadi jika ia disuruh menunggu ia akan sedikit marah kepada orang tersebut.

"Emm... Maaf bang, tadi di supermarket bertemu Ying. Jadi pulangnya aku mengantarnya dulu" jelas Fang sambil menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal.

"Huh... Yasudah. Sini titipan abang"

Setelah memberikan belanjaan Abangnya, Fang langsung menuju ke kamarnya. Fang langsung membaringkan tubuhnya di kasur begitu sampai di kamarnya. Ia menatap langit-langit kamarnya. Gabut. Itu kata yang cocok menggambarkan keadaan Fang sekarang. Ia ingin melakukan sesuatu, tapi bingung mau melakukan apa. Tidak ada pilihan lain, jadi ia memilih bermain game di ponselnya sampai jam makan malam tiba.

◀◇◆◇◆❇◆◇◆◇▶

Keesokan harinya, di jam pelajaran fisika.

"Permisi bu" guru yang merasa dipanggil berhenti menerangkan.

"Iya nak?"

"Izin mau manggil kak Fang. Disuruh Pak Johnny ke ruang olahraga" terlihat seorang adik kelas yang memakai seragam olahraga meminta izin kepada guru pelajaran yang sedang menerangkan di depan kelas.

"Oh Fang silahkan" guru tersebut mengizinkan Fang keluar kelas.

"Terimakasih bu, permisi" ucap Fang dan adik kelas itu bersamaan

Setelah mendapat izin dari guru tersebut, mereka berdua berjalan menuju ruang olahraga.

"Kenapa Pak Johnny tiba-tiba memanggil di jam pelajaran begini?"

Sekre OSIS vs Kapten Basket [FaYi]Where stories live. Discover now