"Apa masih enak?" Taehyung berujar sedih dengan tangan yang memilih satu roti untuk dikeluarkan.

Baru saja Taehyung akan membuka plastik kemasan roti jika saja Jeon Jeongguk tidak datang dan melempar pakaian tepat di wajah Taehyung.

Taehyung mendelik garang. Tangannya menyingkirkan pakaian hitam yang Jeongguk lemparkan padanya.

"Sialan! apa maumu?!" Taehyung berdiri, menatap Jeongguk yang memasang wajah datarnya.

"Ganti bajumu dulu sebelum makan. Bukankah jorok makan dengan baju sekolah?" Jeongguk berujar santai dan mendudukkan diri di sofa yang tadinya Taehyung duduki.

"Lalu saat makan di kantin? apakah itu jorok Jeon?!" Taehyung meninggikan suara. Terlampau kesal dengan manusia angkuh dihadapannya.

"Itu berbeda. Cepat ganti atau aku harus mengantikannya untukmu?" Taehyung mendelik kembali mendengar ucapan Jeongguk.

Hendak membalas namun diurungkan dan Taehyung memilih berjalan menghentak ke kamar pemuda Jeon. Sedangkan ditempatnya, Jeongguk hanya tersenyum tipis tanpa alasan.

Taehyung turun dari kamar Jeongguk dengan kaos kebesaran yang Jeongguk berikan. Namun ketika Taehyung mendudukkan dirinya di sebelah pemuda Jeon, Jeongguk malah meneguk ludahnya susah payah.

Perilaku aneh Jeongguk berhasil ditangkap oleh Taehyung. "Ada apa?" Taehyung bertanya dengan lirikan sinis kearah Jeongguk sebelum kembali fokus pada layar lebar TV dan mulut yang sibuk mengunyah roti.

"Apa?" Jeongguk balik bertanya. Menutupi dirinya yang salah tingkah.

Ini bukan masalah kaos hitam kebesaran yang Taehyung pakai. Tapi tentang pemuda Kim yang tanpa malu mengekspos pahanya.

Taehyung hanya mengenakan kaos kebesaran tanpa celana! Bukan- maksudnya Taehyung hanya mengenakan celana pendek yang sama sekali tidak membantu. Malah celana itu tenggelam dibalik baju kaos yang Taehyung pakai.

Belum lagi ketika Jeongguk tidak sengaja menatap bibir Taehyung yang terlihat sangat menggiurkan dibandingkan roti yang tengah dilahapnya.

Taehyung yang merasa diperhatikan menoleh. Menatap bingung kearah Jeongguk yang terpaku diam seperti patung dengan mata mengarah ke bibirnya.

Taehyung menelan rotinya. Menjilat sisi bibirnya takut-takut ada noda disana dan membuat Jeongguk begini.

"Ad- empht!" Taehyung membukatkan matanya ketika dengan tiba-tiba bibirnya disambar oleh pemuda Jeon.

Jeongguk melumat bibir Taehyung. Persetan dengan pemuda Kim yang akan menghajarnya nanti. Namun sekarang Jeongguk harus mewujudkan keinginannya.

Taehyung melenguh ketika dengan ganas Jeongguk menyesap bibir atas dan bawahnya. Kepala pemuda Jeon bergerak ke kanan dan ke kiri.

Mata Taehyung menatap Jeongguk yang memejamkan matanya. Menyembunyikan iris sehitam jelaganya. Jeongguk tampak menikmati ciumannya dan Taehyung tersenyum disela ciuman mereka.

Tangannya mengalung apik ke leher pemuda Jeon yang semakin menjadi. Bahkan Jeongguk kini mengukung tubuh Taehyung dibawahnya.

"Eungh.." Taehyung menepuk dada Jeongguk beberap kali, memberi tau pemuda Jeon jika nafasnya hampir habis.

Jeongguk menyesap lama bibir bagian bawah Taehyung sebelum melepas ciumannya. Taehyung buru-buru meraup oksigen dengan rakus.

Tatapan mata mereka saling beradu dengan mata Taehyung yang menyayu dan tatapan mata Jeongguk yang begitu tajam.

"Sialan, eungh.." Taehyung mengumpat dengan tangan yang meremas rambut pemuda Jeon ketika Jeongguk beralih menyerang lehernya.

Taehyung tidak mengerti kenapa dirinya tidak memberontak ketika Jeongguk melecehkannya seperti ini. Jelas-jelas Taehyung begitu membenci pemuda yang kini mengukungnya.

"Jangan memberi tanda bodoh!" Taehyung kembali mengumpat disertai tangannya yang memberi tarikan keras di rambut Jeongguk.

Taehyung jelas tau apa yang dilakukan pemuda Jeon di lehernya. Seperti telah tersadar dengan perbuatannya sendiri, Jeongguk buru-buru bangkit.

Meninggalkan Taehyung yang menatapnya tanpa bergerak dari tempatnya sedikit pun.

Entah kenapa jantung keduanya berdetak dengan cepat. Ada perasaan asing yang tidak dapat dijelaskan.

Bahkan Taehyung tidak tau mengapa ia merasa kecewa saat Jeongguk meninggalkannya sendirian tanpa sepatah katapun.

Namun setelahnya, Taehyung buru-buru meraih celana sekolahnya yang disimpan dalam tas. Memakainya tergesa dan meninggalkan apartemen Jeongguk begitu saja.

Bahkan Taehyung mengabaikan derasnya hujan yang kini mengguyur diluar sana. Taehyung hanya tidak ingin terjebak makin jauh dalam pemikirannya tentang perasaan asing yang kini dirasanya.

Tidak ingin memberi celah sedikitpun pada perasaan yang tidak pernah diinginkan.

Jeongguk keluar dari kamarnya setelah menghabiskan beberapa waktu demi menuntaskan kebutuhan biologisnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeongguk keluar dari kamarnya setelah menghabiskan beberapa waktu demi menuntaskan kebutuhan biologisnya. Namun ketika turun ke bawah, Jeongguk tidak mendapati Taehyung disana.

Bahkan tas hitam pemuda Kim juga tidak ada di tempat. Jeongguk menggerang marah kemudian. Hendak menyusul jika saja ingatan tentang perlakuan bejatnya tidak terlintas tanpa ijin.

"Sialan! Jeon Jeongguk bodoh!" Teriakan marah Jeongguk diikuti dengan kakinya yang menendang ke sembarang arah sebagai pelampiasan.

©queen_na1

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

©queen_na1

Our Relationshit [KV]✔Where stories live. Discover now