Naughty Teacher 2 (GreShan)

2.3K 113 6
                                    

"Argghhh" Gracia mencuci mukanya, dia mengusap lehernya berkali-kali dengan kasar.

"Tuh guru gila ya. Ini udah kejadian yang keberapa kali, dia masih tetep gangguin gue." Gracia menyandarkan tubuhnya pada dinding toilet.

"Gak habis pikir. Kalo tuh orang tambah nekad bisa gue laporin ke kepala sekolah, kalo perlu kakeknya Anin."

Gracia terus bersungut-sungut di dalam sana sambil mengusap lehernya. Dia sampai tidak sadar kalau bel masuk sudah berbunyi. Pikiran Gracia terus teringat pada kejadian di kolam renang tadi, disaat Shani-guru yang pernah merasakan rasa bibir Gracia-dengan nakalnya menjilati leher mulus Gracia. Gracia terus bergidik ngeri setiap mengingat kejadian itu, sumpah demi apapun dia tidak menikmati jilatan itu sama sekali. Yang ada dirinya merasa jijik setiap melihat atau menyentuh leher itu.

Setelah merasa lega dan puas, Gracia keluar dari toilet dengan muka yang sudah tidak se-kusut tadi. Di perjalanan dia merasa aneh dengan sekitarnya, biasanya banyak murid-murid yang berkeliaran di kantin, tapi sekarang keadaan kantin sangat kosong dan sunyi.

Gracia mengangkat bahunya cuek lalu kembali berjalan menuju kelasnya.

Saat sudah sampai, Gracia yang memang sedari orok sangat tidak mengenal sopan santun langsung membuka pintu kelas dengan sangat kencang, sampai-sampai pintu itu mengeluarkan bunyi karena terbentur dengan dinding.

"Punten! Gracia da-tang...." Teriakan Gracia memelan saat melihat tatapan tajam sang guru.

"Eh... Hehehe, pagi ibu." Sapa Gracia dengan senyuman sok manis.

"Gracia, kamu darimana?" Tanya Bu Shani dengan nada dingin. Dia sedang berakting untuk menutupi mulutnya yang entah kenapa ingin membentuk senyum saat melihat senyuman manis Gracia.

"Eng..." Gracia mengusap tengkuknya sambil melirik ke arah teman-temannya, meminta bantuan. Teman-temannya yang melihat lirikan Gracia itu langsung pura-pura tidak melihat. Mereka langsung melanjutkan tulisan mereka di buku catatan, ada juga yang memainkan pulpen sambil membuang pandangan. Hanya satu yang memasang tatapan tajam, Anin.

"Gracia." Panggil Shani lagi karna Gracia tak kunjung menjawab.

"Anu, bu... Emm... Tadi ke toilet, buang air besar. Mules, bu." Gracia menepuk-nepuk perut gembulnya.

"Karena kamu udah telat, kamu harus dihukum. Pokoknya nanti hormat bendera selama istirahat."

Gracia berdecak dalam hati. "Ish, padahal gua telat gara-gara lu."

"Iya, bu." Jawab Gracia lemas.

Dia berjalan menuju bangkunya. Baru saja duduk, dia langsung diberikan tatapan tak bersahabat dari Anin.

"Kemana sih? Dari tadi dicariin." Tanya Anin kesal.

"Maaf."

"Kamu kemana?" Anin menekan perkataannya.

"Huft, nanti aja aku ceritain. Panjang."

"Makanya kalo pergi kemana-mana kabarin aku dulu."

"Iyaaaa."

------

Kring... Kring...

Bel istirahat telah berbunyi. Mario yang sudah selesai mencatat langsung gerak cepat mengajak teman-temannya menuju kantin.

"Gre, kantin kuy?"

"Kuy."

"Frans, kantin kuy?"

"Bentar, bentar. Gue kebelet kencing."

"Nads, kantin kagak?"

"Nanti dulu, ini mami gue ribet banget."

Oneshoot JKT48 (Member & Ex member)Where stories live. Discover now