Papa Jangan Cakit

79 17 4
                                    

Merasa bosan jika hanya menonton televisi di rumah Nyonya Seo mengajak untuk berjalan-jalan di mall.

"Halmeoni cuka bwekping tidak?" tanya Jessie yang duduk di kursi belakang. ("Halmeoni suka Blackpink tidak?")

"Bwekping itu apa?"

"Blackpink Ma ... girl group asal Korea."

Nyonya Seo tertawa karena gemas mendengarnya. Bocah dua tahun ini ada-ada saja. Masa iya nenek-nenek suka mendengarkan lagu girl group begitu.

"Tidak Jess, Halmeoni tidak suka Blackpink."

"Jessie suka menari Blackpink, Nek. Tapi, perut bulatnya membuat dia susah bergerak. Hahahaha. Jessie gendut."

"Hehehehe pelut Jeci memang bulat," ucapnya sambil mengelus perut besarnya.

"Siapa yang mengajari semua tarian itu, Jess?"

"Jeci belajal cendili, Halmeoni. Becal nanti Jeci mau jadi cepelti bwekping, hehehehe."

Semua yang ada di mobil tertawa terpingkal mendengarnya. Bocah itu selalu berhasil membuat suasana jadi menyenangkan. Si bungsu Seo yang menggemaskan.

Mereka sudah berada ditempat tujuan.

Dihari-hari biasa Kamila sebetelunya lebih senang berada di rumah. Istirahat atau menonton Netvlix atau membaca buku. Lalu anak-anak akan tidur siang hingga sore. Baginya semua itulah hiburan yang cocok dengannya.

"Baiknya kita ke mana, ya?"

"Ke toko melukis, Halmeoni!" usul Joshua.

"Kau ingin membeli sesuatu, Kak?"

"Eum." Joshua mengangguk semangat. "Senin nanti aku akan ikut lomba melukis di sekolah, aku pasti akan menang dan mendapatkan piala yang paling besar!"

"Tentu saja, Kakak 'kan cucu Halmeoni yang pintar," puji Nyonya Seo pada Josh, "Kakak pasti akan menang nanti," sambungnya.

Mereka kemudian menuju ke sebuah toko peralatan melukis. Joshua terlihat antusias. Jessie pun tidak ketinggalan. Bayi yang sebentar lagi berusia tiga tahun itu juga ikut memilih.

Para orangtua hanya mengawasi kedua bocah itu. Sesekali berkejaran, memperebutkan sesuatu hingga berteriak heboh karena menemukan barang unik. Keduanya terlihat gembira.

"Ma, bolehkan jika aku mengajari Jessie menggambar? Dia pasti akan jadi pelukis yang hebat seperti Papa dan aku."

Kamila tersenyum, mengangguk kemudian berujar, "tentu. Pasti akan menyenangkan jika ada satu lagi pelukis hebat dikeluarga kita."

Hampir dua jam mereka berbelanja di toko itu. Hasilnya ada dua kantong penuh peralatan melukis yang mereka bawa pulang. Jessie menyanyi gembira begitu mereka melewati pintu toko.

"Mau ke mana lagi setelah ini?" tanya Kamila yang membawa satu kantong belanjaan.

"Kalian pasti lelah, bagaimana jika istirahat sambil jajan sesuatu," usul Nyonya Seo.

"Jeci mau picang goyeng!"

"Aku mau ttopeokie!"

"Baik-baik kita cari, ya."

Mereka berbelok menuju deretan stand jajanan. Ada banyak makanan yang dijual. Mulai dari makanan berat hingga ringan.

Setelah mendapatkan apa yang dimau, mereka kemudian duduk di kursi yang tersedia. Menyantap makanan lezat itu setelah lelah berjam-jam berbelanja.

Nyonya Seo yang duduk di kursi paling ujung tiba-tiba berujar setengah berteriak, "Virginia?! Astaga itu Virginia, 'kan?!"

Penghuni meja itu pun bertambah satu. Dia Virginia, mantan kekasih Johnny yang Nyonya Seo tau sedang tinggal di Paris bersama suaminya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Born To Love You [Johnny NCT] [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang