Prolog

0 0 0
                                    

Halo!

Seorang gadis berjalan di gelapnya malam dengan tangan kanannya memegang tas belanjaan yang sengaja ia bawa khusus dari rumah. Alasannya, karena mamihnya selalu menasehati dirinya untuk menjaga lingkungan sekitar dengan tidak menggunakan tas plastik karena bisa merusak lingkungan. Itu yang selalu ia terapkan setiap harinya. Ia sangat bersyukur kepada mamihnya, sebab dengan nasihat yang mamih berikan kepadanya, ia jadi paham dan sadar.

Ia menatap sekeliling kompleks rumahnya yang begitu sepi dan senyap. Kemanakah orang-orang semua? Apa hanya dirinya yang masih sibuk mencari makanan?.

Sekitar satu jam yang lalu, ia sangat bosan di kamarnya. Mamih dan papihnya pergi untuk dinner dengan para collega bisnis mereka tanpa dirinya. Sungguh ia begitu bosan menatap keseluruh area kamarnya, apa yang harus ia lakukan untuk mengurangi bosan? Ponsel? Tak ada yang mengirimkan pesan kepadanya. Bahkan, sahabat-sahabatnya tidak mengirimkan pesan apapun ke grup yang mereka buat.

Philia Aqruila Zeydany, gadis cantik yang sedang memikirkan bagaimana cara supaya tidak bosan. Drama Korea, Ya! Itu adalah salah satu cara supaya tidak bosan. Bagaimana tidak bosan? Ia kan melihat oppa-oppa yang sangat tampan. Namun mirisnya, saat ia mencari cemilan untuk menemani menonton Drakor, cemilan itu habis. Dan berujung disini.

"Sepi banget, kayak hati gue huaaaa. Mana gelap lagi nih jalan, nyesel gue keluar malem-malem gini. Kalau bukan karena bosan, gue males banget keluar malem-malem gini. Okey, lebih baik gue nyanyi aja dah biar gak takut-takut amat. Sekalian mau bangunin tuh setan-setan yang lagi galau biar nyanyi bareng gue hiks." keluh Philia melihat ke sekelilingnya. Miris, hanya ia yang berada disini. Kompleks perumahan akan sepi jika malam hari dan akan ramai ketika siang hari. Di tambah lagi dengan pohon-pohon yang berada di sisi jalan membuat jalan ini semakin menyeramkan.

Dari pada berlama-lama takut, akhirnya ia mengambil ponsel yang ada di sakunya dan memutar lagu yang ia sukai.

Satu sinar terangi jiwaku 🎶

Saat ku melihat senyummu 🎶

Philia terus bersenandung dengan riang, sembari menggerakkan tas belanjaannya ke kanan dan kiri dengan riang. Ia sangat suka lagu ini, lagu yang mengingatkannya akan seseorang. Dia bukan bucin! Ingat dia hanya ingat.

Dan kau had- 🎶

Belum sempat ia melanjutkan part terakhirnya, seseorang lebih dahulu memotongnya.

"Iya, gue udah dateng. Nih gue lanjutin lagu yang lo nyanyiin, Dan kau hadir merubah segalanya. Gue akan merubah hidup lo menjadi berwarna seperti lagu yang lo nyanyiin, boleh?" ucap seorang laki-laki jakung seumurannya yang berada tepat di depan wajahnya. Ia melongo seketika mendengar ucapan lelaki tersebut, apa katanya? Merubah? Dia juga bisa sendiri keles. Lagipun ia tak kenal dengan lelaki yang ada di depannya ini.

Philia menatap jengah ke arah laki-laki itu, ia tidak mempan dengan rayuan seekor buaya darat cap kali. Sudah banyak yang memberi rayuan kepadanya dari A sampai Z tapi ia tak menanggapinya. Apalagi ini? Hais memang mulut buaya begitu manis di awal.

"Apaan? Dateng gak diundang eh tiba-tiba nongol bilang gituan. Lagipun gue gak akan termakan sama omongan lo! Minggir! Gue gak minat." jawab Phila dengan raut wajah yang kesal. Hancur sudah sesi konsernya tadi, padahal ia membayangkan bagaimana enaknya konser dengan para setan-setan yang sedang galau sama seperti dirinya. Dengan mulut yang menggerutu, Philia meninggalkan lelaki tak jelas itu dan sengaja menyenggol kan pundaknya ke pundak lelaki itu.

Lelaki yang melihat reaksi Philia menatap gadis itu dengan tatapan cengo. What! Baru kali ini ia menjumpai seorang gadis yang tak mempan dengan rayuannya.

"Menarik," gumamnya seraya melihat ke arah Philia yang mulai menjauh dari pandang matanya.








4 April 2021🐚
@ikasofiaaa_


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 04, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

π×rWhere stories live. Discover now