Welcome to Artania!

837 45 4
                                    

ARTANIA

BAB II

Welcome to Artania!

Rain menjauhkan tangan dari pandangan matanya. Namun betapa terkejutnya ia ketika melihat pemandangan yang ada di sekitarnya.

"Dimana ini?!" pikirnya.

Dengan sebuah perasaan cemas, Rain memandang tempat itu.. Tempat yang saat ini menjadi daerah dimana ia berpijak.

Rain hanya bisa terdiam di tengah keadaan yang membuatnya gelisah. Tertegun sambil memperhatikan daerah yang sebelumnya sama sekali tak pernah dilihatnya.

Secara perlahan-lahan di tengah kondisi bingungnya itu, Rain mengusap matanya. Mengusap kedua matanya seakan ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Tapi seberapa keras Rain mencoba mengusapnya, tetap saja pemandangan di sekitarnya tak kunjung berubah.

Namun baru saja ia berusaha untuk menemukan jawaban dalam pikirannya, kembali Rain dikejutkan ketika tersadar dan melihat pakaian yang sedang dikenakannya.

Kini pakaian yang sebelumnya dikenakan oleh Rain telah berubah. Bertukar dan menjadi sebuah jubah kain panjang dengan desain yang cukup mewah berwarna putih.

Memang jubah itu cukup menarik perhatiannya. Meskipun jubah itu hanya berwarna putih dengan sebuah list merah di kedua sisi luarnya.

Tak cuma hanya itu, jubah itu juga dipadu dengan sebuah dalaman berwarna abu-abu yang cukup menarik, yang berada di bagian kedua sisinya.

Di tengah keadaan itu, Rain mencoba mengingat kejadian sebelumnya dan menyusunnya satu-persatu. Namun sayang tak sedikit pun jawaban yang bisa didapatkannya untuk menjelaskan keadaan yang di alaminya ini.

Ia mencoba berteriak, meminta tolong, namun ia sadar bahwa perbuatannya itu hanya percuma.

Tak ada seorang pun yang bisa terlihat dalam pandangan Rain.

Sekarang yang dia sadari,

dia telah berada di negeri antah berantah yang ia tidak ketahui keberadaannya.

Rasa cemas kembali mencekam ketika ia membayangkan hal itu. Sungguh penglihatannya itu membuat kepalanya berputar-putar dan membuatnya bertanya-tanya.

Tapi di tengah kebingungannya itu, ia tersentak saat suara yang sangat dikenal menegurnya.

"Hei, Tuan!" teriaknya sambil menepuk pundak Rain, memecahkan semua pemikirannya dan membuatnya tersentak.

Seketika di tengah situasi itu, Rain terjatuh dengan sangat kerasnya. Terjatuh dan tersungkur dalam posisi duduknya, seakan-akan keadaan itu sangat mengejutkannya.

Lalu betapa terkejutnya Rain ketika berhasil melihat seseorang yang menegurnya itu.

Lalu betapa terkejutnya Rain ketika berhasil melihat seseorang yang menegurnya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Artania - Find and Feel The SensationWhere stories live. Discover now