29. Calon Keluarga

275 30 0
                                    

Setelah pulang dari rumah bang Yuwin, kami pun segera ke rumah Mark buat ketemu sama Kak Taeyong.

Sampe sana gue pastinya disambut hangat sama kak Taeyong yang seakan-akan udah tau bakal dapet berita apa.

"Et, jalannya pelan-pelan! Awas itu ada kerikil di halaman." teriak kak Taeyong dari teras rumah saat gue baru masuk ke pekarangan rumahnya.

"Kak Taeyong-

"Awas aja kalo calon ponakan kakak sampe lecet😒." katanya marah.

"Kakak kok tau?" tanya gue penasaran.

"Tadi Mark udah chat kakak kok, makasi ya dek. Keturunan keluarga Lee kakak percayakan ke kamu." kata kak Taeyong dengan senyum bangga.

Gue ngangguk dan ikut tersenyum.
Syukur deh, kak Taeyong gak marah.

"Yaudah sekarang kita ke rumah kamu buat ketemu sama Kun."

Kak Taeyong ngunci pintu rumah dan berjalan ke arah mobil Mark.

"Yuk berangkat, calon pahmud!" teriak kak Taeyong semangat sambil nepuk pundaknya Mark.

Mark tertawa kecil, dan kami segera berangkat menemui abang gue.

-

Author pov.

Kun merebahkan  dirinya di sofa depan, hari ini dia pulang cepet karena hari Sabtu. Jadi dia bisa santai lah di rumah.

Sebuah mobil warna biru tua masuk melawati gerbang rumahnya dan parkir di garasi. Kun tau kalo itu mobil Mark, mantan pacar adiknya sewaktu SMA.

Tapi akhir-akhir ini adiknya dan Mark sering keliatan bareng. Mark juga yang udah menghibur adiknya dari sakit hati karena udah diselingkuhin Jaehyun.

Huh, Kun merasa bersyukur kalau senyum adiknya bisa kembali.

Kun gamau kalau adik kesayangannya itu sakit hati.

"Eh, Taeyong lo ngapain ikut mereka?" sapa Kun ke Taeyong, saat ngeliat sabahatnya juga ikut turun dari mobil.

"Hot news Kun! Hot news!" teriak Taeyong girang kek tetangga yang punya bahan gosip baru.

"Tumben banget lo senyum ceria kek gitu. Biasanya kan vibes lo kek kulkas dua pintu."
Kun natap sahabatnya penuh curiga.

Tambah curiga lagi saat Mark menggendong adiknya ala bridal style.

"Eh, adek kenapa? Sakit?" tanya Kun panik.

"Gak bang. Lebih baik kita ngobrol di dalem aja." sahut Mark, sedangkan adiknya cuma senyum canggung ke arah Kun.

Duh, ada apa neh? Kun teh takut😩

Buru-buru Kun ngajak mereka masuk ke dalam rumah dan nyuruh Chenle untuk siapin jus.

Dan jadilah mereka berlima kumpul di ruang tamu sambil minum jus jeruk.

"Uweeeeek..."

Kun terkejut saat liat adiknya megang perut nahan muntah.

"Le, kamu isiin apa jusnya kakak? Jangan jail Le!" bentak Kun pada Chenle.

"Chenle ga isi apa-apa bang. Sumpah dah. Kakak aja nih yang cari cara buat fitnah Chenle." sahut Chenle gak terima.

"Aduh kelen ini. Si adek lagi ngidam, biasalah kek gitu." kata Taeyong keceplosan.

Kun shock dong denger ucapan Taeyong. Enak aja bilang adeknya ngidam, perlu dikasi pelajaran nih Taeyong. Pacar aja kagak punya, dihamilin siapa dong adeknya?

Yakali Jaehyun😒 bisa-bisa Kun murka sampe langit ke tujuh.

"Enak aja lo yong! Adek gue masih kecil woe, ga punya pacar juga." kata Kun geplak palanya Taeyong.

"Tapi Kun-

Ucapan Taeyong terpotong karena Mark kemudian duduk berlutut di depannya Kun.

"Bang, maaf." kata Mark nunduk.

Kun makin terkejut saat adiknya ikut berlutut di samping Mark.

Perasaan Kun ga enak.

"Bang, adek udah hamil tiga minggu. Maaf ini semua kesalahan kami berdua bang." kata adiknya, memegang kakinya Kun.

Bagai tersambar petir, Kun merasa nyawanya tengah mengambang di rawa-rawa saat denger perkataan adeknya.

"Hah? Kakak hamil? Ap- mak- duh- WOE! Kak Mark brarti ud- huwaaaa..!"
Chenle lebih panik saat denger ucapan kakak perempuannya itu.

Kun memejamkan matanya, dan ga kerasa air mata Kun mengalir keluar, melewati pipi pucatnya.

"Bang, maafin kami bang." kata Mark memohon.

Taeyong juga tersentuh melihat moment mengharukan di depannya.

Kira-kira Taeyong kapan ya bakal kek gitu? Apa dia kudu hamilin anak orang dulu ye🙄

Hm dahlah.

"Bang, adek tau ini ga pantes-

"Dek, gapapa." sahut Kun yang masih memejamkan matanya, seakan-akan menahan perasaanya.

"Abang gak akan pernah marah sama adek kesayangan abang, yang udah abang ajak berjuang dari kecil. Abang gak akan marah sama kalian. Apalagi, ada seseorang yang akan denger. Itu ga pantes abang lakuin."

Kun mengusap air matanya dan menatap keduanya dengan penuh kasih sayang.

"Jaga dia baik-baik Mark, jaga adek abang juga!" kata Kun menepuk pundak Mark.

Adiknya itu mencium kakinya Kun, karena dia menghormati Kun sebagai kakaknya, juga sebagai ayahnya setelah mereka kehilangan ayah dari kecil.

Dari dulu mereka harus berjuang hidup saat ayah mereka pergi meninggalkan mereka untuk menikahi mamanya Doyoung dan Chenle.

Ditambah lagi semenjak Kun SMA dan adiknya SMP, mama mereka memutuskan untuk pergi bekerja ke luar negeri.

Jadi mereka berdua hanya bisa bergantung satu sama lain.

Taeyong dan Chenle ikut menitikkan air mata melihat kebaikan Kun.
Kun adalah sosok malaikat nyata di depan mereka.

"Kak Mark, jagain kakak ya! Awas kalau sampe kayak kak Jaehyun!" ancem Chenle.

"Iya Le. Aman kalo sama kak Mark."
Sahut Mark sambil tersenyum.

"Makasi bang Kun, makasi Le, kak Taeyong."

Gadis itu akhirnya tersenyum bahagia.

"Aaa sini peluk dulu." kata Taeyong terharu dengan calon keluarga besar mereka nantinya.

"Eh, mama gimana bang? " tanya adiknya Kun pada abangnya.

"Tenang dek. Nanti abang yang bakal telfon mama." sahut Kun menenangkan adeknya.

"Jangan banyak pikiran dek, kesian bayinya." kata Taeyong berlebihan.

"Yakali istri aku ga mikirin restu mamanya kak?" protes Mark ga terima.

"Eaaaa, udah istri aje nih. Belom juga ngucapin janji suci." cibir Chenle sok-sokan ngerti janji suci.

"Duh minggir-minggir, adek mau muntah!"

"Astaga, muntahnya gak kira-kira ya." kata Kun sambil menyusul adiknya yang tengah lari ke kamar mandi.

Hemmm Kun itu sangat menyayangi adiknya ya?

Rasi Bintang - NCT OT23 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang