"Flynn perutku sakit." Mendengar begitu, Flynn langsung panik seketika.

"Flynn cepat bawa Elle ke kamar, bunda akan segera memanggil Sela kesini, cepat!" Flynn menggendong Elle dengan segera, namun dia tetap hati-hati pastinya.

"Rexa, tolong kamu jemput Sela sekarang juga. Jangan lama!"

"Baik, Ratu."



























Elle membuka matanya saat mendengar suara tangis yang berasal dari anak-anaknya. Anak-anaknya? Ya, anak Elle kembar. Dua bulan yang lalu malaikat-malaikat kecilnya itu lahir ke dunia.

Flynn sampai menangis saat menggendong bayi pertamanya. Anak mereka kembar lelaki dan perempuan, yang pertama Edlynn Fiorello dan yang perempuan namanya Evelyn Fiorella.

Saat lahiran, kondisi tubuh Edlynn dan Evelyn memang terbilang ringan dari bayi yang baru lahir pada umumnya. Namun Elle dan Flynn bersyukur, anak-anaknya sehat walau sedikit kurus.

Awal nama anak-anak mereka adalah rekomendasi dari sang nenek, katanya itu penggabungan antara nama Elle dan Flynn, walau itu tak terlalu mirip dengan nama yang digabungkannya.

Hari sudah mau pagi, dan Elle harus membangunkan Flynn untuk membantunya menggendong bayi satunya lagi.

"Iya, sebentar ya sayang, ayahnya lagi ngumpulin nyawa dulu tuh." Elle menggendong Edlynn, sedangkan Flynn menggendong Evelyn.

"Astaga Evelyn kencing ternyata," ujar Flynn saat memegang kain yang menjadi pakaian Evelyn basah.

"Tidurkan saja Evelyn dikasur kita, aku akan mengganti kainnya."

Flynn menurut, dengan pelan dan sangat berhati-hati, Flynn menidurkan Evelyn dikasur besarnya. Bayi-bayi itu memang tidur terpisah dengan Elle dan Flynn. Mereka tidur di box bayi yang tempatnya tak jauh dari kasur Elle dan Flynn.

Dengan telaten Elle menggantikan kain basah itu dengan kain yang baru, seraya terus menghibur Evelyn yang tersenyum-senyum. Edlynn yang ada di samping kembarannya juga ikut tersenyum ketika orang tuanya menghibur mereka.

Memang terkadang Elle dan Flynn merasa lelah, karena mereka setiap malamnya terbangun oleh tangisan anak-anaknya. Tapi percayalah, ini begitu menyenangkan, mereka benar-benar merasakan rasanya menjadi orangtua. Mereka lelah, namun lelah itu terbayar ketika bisa melihat senyum dari anak-anaknya.

Elle memangku Evelyn dan Flynn memangku Edlynn, mereka duduk di kursi menghadap jendela yang memperlihatkan matahari mulai muncul.

Tanpa aba-aba, Flynn mengecup puncak kepala Elle.

"Tak terasa ya, perasaan baru kemarin-kemarin kita bertemu, dan sekarang sudah menggendong anak-anak kita. Kau tahu? Ini adalah moment yang aku sangat tunggu-tunggu sejak masih di Academy, menjadi seorang ayah dan menggendong anaknya."

"Ya, waktu berjalan begitu cepat. Rasanya kemarin aku digendong ibu, dan sekarang aku menggendong bayiku. Tapi kau benar, ini adalah moment yang semua orang tunggu." Flynn tersenyum menanggapinya.

FYI, teman-teman mereka sudah menikah dengan mate-nya masing-masing. Bahkan Lea sedang mengandung yang di prediksi dia akan melahirkan satu bulan lagi. Sena dan Brina pun barengan, kandungan mereka masih berjalan lima bulan.

Dan tak terasa, cerita ini sudah tamat. Tak ada lagi part selanjutnya yang bercerita tentang bagaimana kehidupan Elle nantinya. Dan aku juga, gak akan mempublikasikan extra part lagi, karena ini sudah cukup.

Terimakasih banyak untuk kalian yang selalu mendukung cerita ini, yang selalu menyemangati aku lewat komenan kalian yang menghibur.

Aku bersyukur banget pada Tuhan, bisa dikasih ide buat lanjutin cerita ini. Dulu pas pertengahan part, aku mau unpublish cerita ini, karena alasan yang gak bisa aku kasih tau ke kalian.

Magia Academy [END]Where stories live. Discover now