𝕵𝖆𝖞: 💚𝕾𝖚𝖓𝖘𝖍𝖎𝖓𝖊💚

2.2K 250 20
                                    

Guys bintang nya menangis tuh kalau yang gak di tekan :(

||🌞Sunshine🌞||

Hari ku sangat suram bahkan seperti tidak ada cahaya sedikit pun dalam hidupku, semuanya hanya seperti awan mendung terlebih suami ku Jay Park anak tunggal dari pengusaha ternama yang tak pernah sekalipun tersenyum padaku.

Pernikahan kami terjadi akibat appa yang tidak bisa membayar hutangnya jadilah aku yang menjadi jaminannya aku sempat sangat kecewa, maksudku apa aku ini dilahirkan sebagai jaminan hutang appa ku sendiri?!

Tapi nasi sudah menjadi bubur aku tak dapat berbuat banyak dan kini ini lah nasibku menjadi seorang istri yang mungkin suaminya sendiri tidak pernah menganggap ku ada.

"oppa, aku harus pergi ke butik milik imo aku mungkin akan pulang larut malam apa tidak masalah?" jay oppa yang tengah sibuk mengetik sesuatu di laptopnya melirik ku sebentar.

"terserah" jawabnya singkat.

Aku menghela nafas panjang lalu memakai coat ku dan merapatkannya mengingat cuaca dingin hari ini.

"aku pergi" pamitku tapi bukannya jawaban yang ku dapatkan melainkan hanya dehaman darinya.

Terserah lah aku juga sudah lelah dengan semua sikap dinginnya itu ingin sekali aku melihat ia tersenyum dan menjadi namja perhatian seperti apa yang aku harapkan, namun itu akan sangat mustahil.

Author pov.

Y/n menaiki taksi yang baru saja ia panggil gadis itu pergi ke butik tempat dimana ibu mertuanya bekerja kebetulan eommanya jay sangat menerima baik y/n sehingga ia mengajak y/n untuk bekerja bersama ibu mertuannya itu.

Apalagi y/n belum memiliki anak dan jay juga selalu sibuk jadilah daripada melamun tidak jelas dirumah y/n akhirnya menyetujui ajakan eomma jay.

Waktu demi waktu y/n habiskan di butik sampai tak terasa sekarang sudah pukul 21.35 sudah lumayan larut malam dan untungnya pekerjaan y/n juga sudah selesai, jadi ia memutuskan untuk pulang saja berhubung y/n takut jika jay akan khawatir padahal kenyataannya tidak sama sekali.

Bukan y/n namanya jika tidak menganggap jay perhatian padanya gadis itu selalu berfikir positif pada suaminya itu dengan berfikir jay mungkin sayang dan cinta padanya hanya saja mungkin tidak terlihat akibat wajah dinginnya itu.

Semuanya mungkin.

Saat berjalan di tengah malam yang dingin y/n mengambil ponselnya yang berada di saku coat-nya dan hendak menelfon jay untuk sekedar mengabarinya agar tidak khawatir.

"halo? Jay oppa?"

"hm?"

"aku mengganggu ya? Mianhae eum... Aku hanya mau mengabari mu takut khawatir heheh"

"tidak"

"tidak? Apa maksud jay oppa tidak?"

"haah... Aku tidak khawatir padamu"

ENHYPEN IMAGINE Where stories live. Discover now