Chapter 18

164 78 51
                                    

Pagi yang cerah dan sejuk hari ini membuat gadis berambut kuning sungguh bahagia, terlebih lagi dia sedang tertidur dengan laki laki yg akan menjadi suaminya kelak.

By the way,  jiwa Jennie mendapatkan mimpi begitu juga jiwa Naruto. Mereka bertemu sang Dewi Cinta.

Jennie's and Naruto's dream

"Kerja bagus Jennie, tinggal selangkah lagi dan kau akan bertukar kembali dengan Naruto, aku kira kau akan menyerah" ejek sang Dewi.

"Sorry gak level" ucap Jennie.

"Naruto kau harus berterimakasih pada dia karena menyatukan kau dan Sasuke. Aku tau walau kau tidak pernah berinteraksi dengan Sasuke tapi dari reaksi mu kau akan mencintainya nanti, ayo semangat tinggal selangkah lagi" ucap sang dewi.

"Enteng banget ya ngomongnya" ucap Jennie.

Naruto dan Jennie pun hanya saling bertatapan tidak mengerti tapi mereka hanya menganggukkan kepala.

End of the dreams

"Calon istriku ngapain berdiri dekat jendela hmm?" tanya Sasuke sambil melingkarkan tangannya di pinggang Naruto.

"Tidak apa apa,ku lihat kau tertidur pulas jadi aku tidak mau membangun kan mu" ucap Naruto.

"Apa tidak ada morning kiss untuk ku?" goda Sasuke.

"Tidak,aku mau menyiapkan sarapan dulu", ujar Naruto.

"Tidak boleh, morning kiss dulu baru boleh pergi" paksa Sasuke.

"Dih aku kan gak mau,minggir ah"

"Mau di nika—"

PLAK

"Gausah ngada ngada deh, lunasin utang rumah ini aja belum, pake mau nikahin segala lagi" ucap Naruto.

"Siapa bilang ini rumah belum aku beli?" tanya Sasuke.

"Hah?"

"Ini rumah udah aku beli dari aku diangkat jadi kaisar dulu, dan urusan duit dan keperluan gausah khawatir,semua udah diurus sama Kakashi" jelas Sasuke.

"Emang mau ngapain kamu beli rumah disini? Di daerah pinggiran lagi. Kamu gak liat tuh warga pada insecure sama rumah ini" ucap Naruto.

Jelaslah, rumah yg dibeli Sasuke itu udah kelewat bagus untuk seukuran tinggal di pedalaman, kadang Naruto gak habis pikir sama otak Sasuke.

"Ya nggak tau,kan enak kalau kita udah punya rumah gini, terus aku bisa merhatiin kamu sama anak kita nanti,gak perlu jadi kaisar juga" jelas Sasuke.

Naruto yang mendengarnya pun bersemu merah. 'Sialan juga nih kaisar,bisa aja bikin baper gue' batin jiwa Jennie.

"Terus kamu nganggur gitu?" tanya Naruto yg mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"Nggak lah,kamu nanya terus,emang kamu pikir aku bawa kabur kamu kesini tanpa persiapan?" ujar Sasuke.

"Yaiyalah kan khawatir" ucap Naruto.

"Nanti aku kerja bareng Kakashi,jadi gausah khawatir tenang aja" jawab Sasuke sambil memeluk Naruto erat.

'Yah kuharap begitu'

"Nah sekarang minggir, mau bikin sarapan,mau mati kelaperan?" tanya Naruto.

"Biarin, morning kiss dulu !" kekeuh Sasuke.

"Oke oke tutup mata dulu"

"Mau nipu ya?"

"Yaudah lah terserah"

Sapphire Switch (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang