Alzard ─ 5

147 57 23
                                    


────────

"Eghh kepala gue" Nana berusaha duduk dari posisi tidurnya dan memegang kepalanya yang terasa berdenyut nyeri.

Nana mengerjapkan matanya polos, berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih belum terkumpul, tangannya bergerak untuk mengambil handphone yang tergeletak diatas nakas.

"whatt?!" Nana menutup mulutnya, "udah jam delapan malem? gue tidur berapa jam?"
Nana mengingat-ingat kejadian disekolah tadi, namun kepalanya semakin berdenyut.

"Ah bodo lah" Nana beranjak dari kasur dan berjalan keluar dari kamar untuk mengambil minuman.

Namun langkahnya terhenti tepat ditangga kedua karena mendengar sedikit percakapan diruang tamu. Sepertinya bukan hanya suara ayah dan Alzard, ada suara pria lain juga, dann seorang perempuan. Nana mengendap-endap dan bersembunyi dibelakang tembok untuk menguping pembicaraan itu. Dasar tukang kepo!.

"Pah, Al gak mau, pokoknya Al nolak!"

"Gak bisa gitu Al, apa kamu mau nolak anak saya yang udah jelas lebih cantik, pinter, dan juga dewasa ini? Saya rasa anak saya lebih dari gadis pilihan kamu itu" ucap seorang pria paruh baya yang entah siapa namanya Nana pun juga tidak tau, ia hanya bisa mendengar suaranya tanpa melihat wajahnya.

"Apa tidak ada persyaratan lain selain perjodohan ini?" Nana yakin itu suara Ayah Toni.

Wait? Perjodohan? Jadi Al mau dijodohin sama orang lain?_batin Nana

"Gak bisa, karena anak saya sudah cinta dengan anak kamu itu Toni, kalau anak kamu gak mau nerima, itu artinya perjanjian kita batal" tegas pria itu

"Kalau begitu saya permisi dulu ya om, selamat malam" ucap gadis itu dan segera menyeret ayahnya untuk keluar dari kediaman rumah Mahendra.

Setelah keadaan benar-benar sepi, Nana segera menyembulkan kepalanya dan berjalan menghampiri Al dan juga Toni yang masih berada diruang tamu.

"Nana?" Kaget Al.

Nana tau pasti Alzard panik dan mengira bahwa Nana mendengar pembicaraan soal perjodohan ini, memang Nana mendengar itu semua, namun ia akan berpura-pura tidak tau saja.

"Udah bangun Na?" Tanya Toni dengan nada yang dibuat sesantai mungkin.

"Udah barusan, oh iya siapa yang dateng yah? Kok keliatannya rame tadi?"

"Ooh itu, temennya Ayah mau ngajak kerjasama bulan depan diluar kota" jawab Toni

Nana hanya menganggukkan kepalanya, ia beralih menatap Alzard yang kini juga menatap dirinya, membuat Nana salah tingkah.

"Yasudah kalau begitu ayah kekamar dulu" Toni segera berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kamar.

Hening.

"Emmm" Nana menundukkan kepalanya dan menautkan jari-jarinya, ia ingin bertanya sesuatu ke Alzard tentang kejadian disekolah tadi, semoga ia tidak berbuat yang macam-macam.

"Gue mau nanya"

"Gue mau nanya"

"Lo dulu"

"Lo dulu"

"Yaudah gue dulu"

"Yaudah gue dulu"

"Lo aja dah"

"Lo aja dah"

Mereka berdua diam sejenak dan mengalihkan pandangannya, kenapa bisa berbicara secara bersamaan seperti ini? Membuat keadaan semakin canggung saja.

alzardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang