1 - To You

267 43 0
                                    


You've been locked in there forever
And they just can't say goodbye.

-

"A-aku menyukaimu. Ka-karena itu, ap-ah, apa kau mau menjadi pacarku?"

Di bawah pohon maple yang daunnya berguguran lembut mengikuti tiupan angin, gadis itu mengakui perasaannya. Sambil menopang berat gitar di punggungnya, ia menguatkan hatinya untuk menerima apa pun hasil dari pengakuannya hari ini.

Berbeda darinya, pemuda yang berada di hadapannya mendengar pengakuan itu tanpa mengedipkan mata. Dia hanya membatu di sana. Terpaku kepada sesuatu yang menghantui benaknya.

"Ji-jika kau tidak bisa menjawab sekarang juga tidak masalah..." Gadis itu kembali menambahkan.

"Tidak masalah." Pemuda itu tersenyum, dan entah mengapa, senyum itu terlihat menyakitkan.

"Terima kasih atas kejujuranmu."

Selagi berucap lembut, pemuda itu memandang sendu kepada wajah gadis yang kini mendongak menatapnya. Sepasang manik hitam miliknya yang seindah langit malam memandang gadis itu hampa. Seakan sosok yang kini menjadi lawan bicaranya tidak ada di sana.

Seakan-akan tubuh dan pikirannya tidak berada di tempat yang sama.

Keceriaan di paras gadis itu memudar sirna, meninggalkan kekhawatiran yang menyeruak kentara di wajah pucatnya. "Chanyeol sunbae, apa kau baik-baik saja?"

"Ah, aku baik-baik saja." Chanyeol mengulum senyum, "Daripada itu, mengenai pengakuanmu--

maaf." Chanyeol membungkuk kecil, memberikan gestur penolakan tersopan.

Dari yang Chanyeol ketahui, gadis itu adalah juniornya dari jurusan seni musik. Awal mula Chanyeol mengenalnya adalah melalui musik festival yang diadakan kampusnya pekan lalu. Chanyeol berkontribusi di sana dan menampilkan satu lagu. Setelah itu juga, gadis itu menumpahkan apresiasinya yang tinggi pada Chanyeol.

Gadis itu, melalui cerita teman-temannya, adalah bintang di fakultas Seni. Dia adalah tipe gadis yang mencuri perhatian orang-orang dengan hawa keberadaannya yang kentara.

Chanyeol mengetahuinya hanya sebatas itu,-

dan ia tidak tertarik sama sekali.

"Ti-tidak apa." Gadis itu menelan pahit dengan cengiran lebar di wajahnya. "Maaf sudah menyita waktumu."

Chanyeol mengangguk.

Kesunyian perlahan mengatmosfir di antara mereka.

Gadis itu menunduk dan memandang tumpukan daun maple di bawah kakinya. Menyadari bahwa perasaannya yang baru bersemi, gugur dalam sehari. Hatinya tidak ada bedanya dengan dedaunan itu.

"Ka-kalau begitu, aku akan kembali. Hehe." gadis itu menggaruk pipinya dan tersenyum awkward. Ia berusaha menahan kekecewaannya. Tapi, matanya yang menghindari mata Chanyeol jelas sekali menunjukkan ia tidak baik-baik saja.

"Maafkan aku." ulang Chanyeol sekali lagi.

"Ti-tidak apa. Aku mengerti."

Lalu keheningan kembali mengambil alih situasi. Hanya saja, berbeda dari sebelumnya, kini tubuh yang menopang tas gitar di punggung itu sudah berlalu dari hadapan Chanyeol. Suara langkahnya yang bergesekan dengan dedaunan perlahan memudar bersama kehadirannya.

Chanyeol mengembuskan napas panjang.

Dalam keheningan itu pula, ia mendongak kepada langit yang tertutupi oleh sebagian ranting pohon maple yang dedaunannya sebagian menjingga.

HARMONIA (PCY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang