3.0 - ruang putih -

680 77 9
                                    

maaf telah membawa perasaan dalam pertemanan ini.

- Horuto Moon Kay Xavier.

******

semua pasang mata menatap dua manusia yang sedang berlari pelan, bertanya - tanya ada apa dengan mereka.

detik berikutnya mereka dibuat kaget dengan couplegoals di gedung laki - laki ini, wajah jaehyun tampak marah dan taeyoung yang ketakutan.

.
.

pagi menjelang siang suasana di rooftop sekolah cukup nyaman, matahari yang terhalangi oleh awan membuatnya tidak terlalu bersinar.

dua manusia tengah berdiri saling menatap tanpa arti yang satu meminta penjelasan dan yang satunya dipenuhi dengan ketakutan.

"jelasin". - menahan emosi laki-laki ini berbicara dengan nada rendah namun menakutkan.

"je.... jelasin apa jaehyun". - seluruh tubuh taeyong gemetar tak bisa menutupi ketakutan.

"lu ga bodoh young, ga perlu gua kasih tau lagi". - sebisa mungkin jaehyun menahan emosinya.

"cemburu". - kata itu keluar dari bibir mungil taeyoung yang sekarang sudah bisa mengatur tubuhnya.

"karna mulut temen lo itu?, padahal lu ga liat sama kedua mata lu sendiri". - senyum yang tak bisa diartikan jujur jaehyun kecewa.

"tapi emg beneran lu duluan yang deketin dia tadi?". - keberanian taeyoung untuk bertanya.

"ya, jujur gua belum bisa move on dari dia dan gua berusaha buat tulus cinta sama lu sekarang, walaupun karena perjodohan". - jaehyun lebih mendekat kepada taeyong memberi ruang sempit disana.

cairan bening berkumpul satu sama lain yang akhirnya jatuh tepat di pipi taeyoung, saat jaehyun mendekat sekujur tubuh taeyong mendadak kaku seperti diberi perintah untuk diam.

"maaf". - lagi dan lagi jaehyun memeluk tubuh mungil taeyong tak memberikan jarak antara mereka.

"ja.. jae... jaehyun sesak". - taeyong tak bisa menukarkan karbon dioksida dengan oksigen karena jaehyun terlalu mendekap sangat erat.

.
.

kreeeett....

sebuah pintu terbuka menampakkan isi didalamnya didominasi dengan warna putih tulang dan mempunyai suhu dingin yang menjalar ke seluruh tubuh.

haruto memberi jarak dan melepaskan jaketnya dari kepala junkyu.

begitu terkejut ketika haruto melihat dari bawah mata sampai dagu junkyu dipenuhi oleh linangan air mata, perih dari pipi yang bercampur dengan ketakutan sepertinya.

junkyu duduk dikasur karena arahan dari haruto, ia mengelap wajahnya yang basah.

"hm nih". - haruto menjulurkan tangannya dan memberikan kain persegi panjang atau yang biasa disebut sapu tangan.

tanpa suara junkyu mengambilnya dan mulai melanjutkan kegiatannya.

"gua ke belakang sebentar mau ngambil air anget sama kompresan". - tidak menunggu jawaban dari junkyu haruto pun langsung berjalan ke belakang.

it's me, and he's mine [harukyu] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang