"memangnya kenapa jika aku melakukan sex dengan Jaemin?" potong seseorang entah dia muncul dari mana, tapi sungguh ini membuat Jaemin pusing ketika menggenali suara yang menggangu otaknya akhir akhir ini.

Taeyong melepaskan bungkaman tangan Jaemin yang berada dibibir tipisnya, menatap sayu seseorang yang muncul "daddy Jaehyun?" wait, what?

"hey, Jaga omongamu" Jaemin berusaha meyakinkan Taeyong, bagaimana dia mengerjakan tugas lagi nanti? Ini gara gara Jaehyun brengsek.

Seluruh murid yang dikelas ini menatap keduanya tak henti henti, bahkan juga membicarakannya sebagai bahan gosip, tapi dengan sialannya Jaehyun mengeluarkan handphone miliknya menampakan Wallpaper berfoto Jaemin, "its mine" kata Jaehyun.

"Taeyong, Taeyong aku bukanー"

"diamlah! Kau jalang, aku menyukainya dulu Jaemin!" bentak Taeyong, ia mengeluarkan air mata dan terus terisak, dan mulai melangkahkan kaki panjangnya meninggalkan ruang kelas ini.

Sedangkan Jeno dan Renjun hanya berdiam diri, karena mereka tau itu bukan tandingannya "ya! Taeyong ah" ucap Jaemin frustrasi lalu menatap Jaehyun tajam "sudah puas tuan?!!"

Jaehyun menggangukan kepala, dan tertawa pelan "ayolah, aku tidak menyukai temanmu itu, aku risih dia terus mengutitku"

kepala Jaemin pening, apakah ini gara gara permainannya sendiri waktu itu? semuanya kacau, sungguh Jaemin ingin sekali menghilang tanpa menemukan sosok iblis seperti Jaehyun, Jaemin melangkahkan kakinya meninggalkan kelas mengabaikan teriakan dari Jaehyun.

"Jangan lupa keaprtemenku"

"bajingan aku tidak akan keapartemenmu!" teriak Jaemin tak kalah keras dari Jaehyun, mungkin murid yang lain sudah beranggapan yang tidak tidak.

Jaemin memasuki ruang kelasnya, melihat Taeyong menangis tak henti hentinya, bukan maksudnya Jaemin melukai Taeyong lagi pula Jaehyun juga tidak menyukai Taeyong.

Jaemin menghampiri Taeyong lalu menepuk pundaknya "Taeyong ah, aku benar benar minta maaf, itu bukan salahku aku bukan milik Jaehyun"

"pergilah" ucap Taeyong menyembunyikan wajahnya diantara lipatan lengannya

"Taeー"

"aku bilang pergi!" ucap Taeyong membentak, membuat Jaemin tersentak ini menyakitkan sungguh, Jaemin berdiri beranjak dari tempat Taeyong lalu berjalan ketempat duduknya.

Bel sudah berbunyi, tapi Taeyong masih terisak mungkin hatinya benar benar sakit.

****

"baiklah pelajaran sampai disini, saya harap kalian dapat memahaminya" ucap salah satu guru meninggalkan kelas, ini adalah jam terakhir. Jadi murid yang lainnya membereskan buku masing masing begitu juga Jaemin.

Mungkin menunggu Jaehyun pulang terlebih dahulu itu ide bagus, Jaemin melangkahkan kakinya menuju kantin dirinya belum mengisi perut sama sekali terlalu sibuk meladeni Jaehyun.

Sesampai dikantin Jaemin memesan makanan serta minumannya, mendudukan pantatnya itu dikursi yang kosong, merogoh handphone miliknya berniat mengabari Jeno untuk melihat keadaan Taeyong.

"sialan ini mendapatkan nomerku dari mana?!"

Yah, Jaehyun menanyakan keberadaan Jaemin, membuat Jaemin sendiri malas membuka hp lebih baik mematikannya.

flashback
Ketika Jaemin meninggalkan kelas, Jaehyun mentapan Renjun dan Jeno secara bergantian "berikan aku nomer Jaemin"

DARE [Jae x Jaem] ⚠️Where stories live. Discover now