Kamp pelatihan (latihan)

Mulai dari awal
                                    

"Iya gapapa kok, kita udah nungguin dari tiga jam yang lalu," kata Eren sambil senyum, tapi dipaksain.

Hanji nyengir, Levi berdecih, Mike diem, squad Levi sibuk maen game kecuali Oluo yang ikut-ikutan berdecih.

"Arara, maap.. tadi ada pelajaran tambahan."

"Cih, jangan percaya si kuso megane itu dia cuman ngasih alibi doang. Yang ada dia keluyuran ga jelas," Levi ngelirik sinis Hanji, yang dilirik pun heha hehe gak jelas sambil garuk tengkuknya yang ga gatel.

Di belakang Hanji ada seseorang yang memainkan baju seragam olahraga Hanji malu-malu. Sepertinya cewe?

"Oh! Kenalin ini (Name) (Lastname) dari kelas 1-5 dan-" Sebelum Hanji menyelesaikan ucapannya, Jean menyelanya.

"Tunggu, kelas sebelah kita dong?!"

Hanji mengangguk.

Jean melihat (Name) dari atas hingga ke bawah membuat (Name) merasa gugup. Pemilik muka kuda itu berbisik kepada Connie dan Connie. "Kawayy jir ni anak."

Connie mengangguk setuju.

"Gue ga pernah tau anjir dia di kelas sebelah, kalo gue tau, gue apelin teroosss," bisik Reiner sambil memamerkan senyuman buayanya sebelum akhirnya dihadiahkan jitakan dari Historia. (Name) cuman tersenyum kikuk.

"Busuk!"

Reiner pundung.

"Dia bakalan jadi penasehat sekaligus pelatih tambahan. Pas SMP dia tinggal di deket pantai jadi dia sering ikutan voli pantai, keunggulan di jump service dan receive," kata Hanji sambil melanjutkan.

(Name) emang pemalu, suka gugup, dan gampang salting. Soalnya semuanya tinggi-tinggi, sedangkan (Name) tingginya cuman 155 cm, ples dia tuh jarang ngumpul bareng cowo. Meskipun di sini juga banyak cewenya sih, tetep aja gugup. Apalagi ya gitu dah.

Armin yang mendengar kata 'pantai' langsung berbinar dan menghampiri (Name). "Ne, (Name)-san apa kau pernah berenang di laut?"

Tangan Armin memegangi pundak (Name) dan memandangnya antusias. Manix blue ocean milik Armin bertemu dengan (e/c) (Name), hal itu membuat (Name) blushing. Dia mengangguk.

"Kapan-kapan ajak aku berenang di pantai, ya!"

(Name) tersenyum manis. "Um!"

Blush lagi dua-duanya.

Levi melirik (Name) yang ada di sampingnya bareng Armin, Levi agak sedikit bahagia(?)

'Akhirnya ada yang lebih pendek dari gue,' batin Levi bahagia tapi tertutupi oleh stoic facenya.

"Tapi Hanji-senpai, bukannya Anda sendiri bisa mengajari kami?" tanya salah satu perwakilan anak kelas dua, namanya Eld anggota Levi Squad dari Regu Pengintai.

"Masa gue sendirian, capek lah! Gue tuh ya bangun jam 3 subuh, belanja ke pasar, manjat pohon toge, nyariin semut di pasir, ngitungin batu rel kereta api dari Jakarta ke Surabaya."

'Anjir gak masuk akal' ucap mereka semua dalam hati.

"Candaaa! Gue itu payah dalam receive. Makanya (Name) gue angkut, kebetulan Mina kenal sama dia yaudah dah."

Attack on Us! (Attack on Titan fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang