♡Prolog♡

18 12 6
                                        

Seorang gadis berseragam SMP berjalan menelusuri koridor dengan bersenandung ria. Ia juga membawa kue buatan bundanya. Niatnya ingin diberikan untuk pacarnya, namun ia tak melihat keberadaan pacarnya disepanjang koridor sekolah.

"Niel mana ya?" tanya gadis itu pada diri sendiri. Ia terus memperhatikan sekelilingnya, namun ia tak menemukan sosok orang yang ia cari.

"Apa mungkin dikelas!" lanjutnya. Ia pun melangkah menuju kelas pacarnya yang berada di samping ruang biologi.

Setelah sampai, ia mencari sosok pacarnya, namun nihil, yang ia cari tidak ada dikelas. Pandangannya pun jatuh ke seorang cowok yang duduk dibangku paling pojok. lalu ia menghampiri cowok tersebut.

"Ga kamu lihat Niel nggak?" tanya gadis itu.

"Nggak lihat gua, lagian lu kan pacarnya. Ngapa nanya ke gua?"

"Ya habisnya daritadi aku nyariin Niel nggak ketemu, siapa tau kamu tadi ketemu atau lihat dia kan?"

"Wih Nera! tumben ada disini?" tanya seorang cowok yang baru datang.

"Biasa nyariin Niel," sahut cowok yang lagi duduk sambil memainkan hpnya.

"Oh Niel, tadi gua lihat tuh anak ke belakang sekolah."

"Serius Rel?" tanya Nera. Orang yang ditanya pun mengangguk.

"Serius lah, nih tasnya aja dititipin ke gua."

"Makasih Rel atas infonya. Aku ke belakang sekolah dulu ya, papay!" ujar Nera. Ia pun berjalan menuju halaman belakang dengan masih membawa kue ditangannya.

♡♡♡

Setelah sampai dihalaman belakang sekolah. Ia terkejut dengan apa yang ia lihat, Rasanya ia ingin menangis. Disana ia melihat Niel berpelukan dengan seorang cewek yang sangat tak asing baginya. Dan ya ternyata dugaannya benar, cewek itu adalah teman dekatnya.

Ia kecewa, sesak, melihat kejadiaan itu. Kotak Kue yang dipegangnya terjatuh, menimbulkan bunyi yang cukup keras. Mereka yang sedang berpelukan menoleh saat mendengar suara benda jatuh. Niel terkejut saat pacarnya berada di sana dengan air mata yang keluar dari kelopak matanya.

"Nera?"

Nera menggelengkan kepalanya pelan, ia berlari meninggalkan tempat itu, Niel yang melihat pacarnya pergi pun tak tinggal diam. Ia berlari mengejar pacarnya.

"Nera berhenti! Aku bisa jelasin," teriak Niel, namun Nera tak menghiraukan, ia terus berlari.

"Nera berhenti!" teriaknya lagi.

Niel pun terus mengejar Nera, hingga ia pun bisa menghentikan Nera yang terus berlari.

"Nera aku bisa jelasin," ujar Niel sambil memegang tangan Nera dan memohon agar Nera mau mendengarkan penjelasannya.

"Nggak ada yang perlu dijelasin lagi Niel, semuanya udah jelas," balas Nera sambil terisak.

"Nggak! Ini nggak kaya apa yang kamu lihat," ujar Niel.

"Cukup Niel cukup! Aku udah lihat semuanya."

"Nggak Nera kamu salah paham."

Nera menggelengkan kepalannya, rasanya sakit ketika melihat pacarnya sendiri berpelukan sangat mesra dengan teman dekatnya.

"Niel?" panggil Nera yang masih terisak. "I-iya!" balas Niel gugup.

"Aku mau kita putus, mungkin ini jalan terbaik untuk kita. Makasih atas semuanya," ucap Nera sambil terisak. "dan mungkin ini untuk terakhir kali kita ketemu." lanjutnya.

"Nggak Nera! aku nggak mau putus dari kamu, ini semua hanya salah paham."

Nera pun tak menghiraukan apa yang Niel katakan, ia melangkah pergi meninggal Niel yang masih mencerna semua ucapan Nera.

"Gua nggak akan biarin lu bahagia Nera," ujar seseorang yang sedari tadi mendengar pembicaraan mereka. "Dan Niel dia harus tetap jadi milik gua," sambungnya sambil tersenyum devil.

Hai guys heppy reading dicerita ku yang ini:)
Untuk yang udah baca cerita ADDIRA, aku ucapin terimakasih dan maaf klo cerita ADDIRA aku hapus🙏.

Tapi tenang aja cerita ini gk kalah seru kok dengan cerita ADDIRA:)

Maaf klo banyak typo berterbangan:v

NEXT....

NERDAN (on going)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz