<chapt 7> Library and book ( ͡° ͜ʖ ͡°)

126 19 35
                                    

Tempat selanjutnya mereka akan mengunjungi perpustakaan pusat di kota. Cukup jauh dari Cafe, jadi mereka menggunakan bus untuk ke sana. Di sepanjang perjalanan Ray & Anna tidak berbicara, yaaa mungkin saja mereka masih menyimpan rasa malu saat berada di Cafe tadi.

Emma dan Norman kebingungan melihat sepasang kekasih tersebut. Kini Emma dan Norman bertatapan seolah memberi isyarat mereka kenapa? Lalu kembali menatap Ray dan Anna.

Anna masih dengan keadaan malu, semburat merah masih menempel di wajah Anna. "Kami berciuman!!!" Hanya itu yang ada di pikirannya saat ini.

Bus tiba tiba berhenti. Membuat penumpang di dalamnya sedikit terjungkal ke depan, Anna hampir saja jatuh tapi Ray refleks memegang pundak Anna, bertujuan menahannya agar tidak jatuh"h-hati hati Anna" lalu Ray melepaskannya.

"I-iya t-t-terimakasih Ray" ucap Anna sambil menyembunyikan Wajah dari Ray.
Dan Ray pun sama.

Bus berhenti di perpustakaan pusat. Mereka segera turun dari bus, "rayy! Anna! Ayolah kalian lama sekali"kata Emma sembari mengerutkan bibir.

"Iya... Kami datang..." Anna tersenyum

Ray tertinggal di belakang, lalu Norman menghampirinya. Norman memperhatikan wajah Ray, "wajah Ray... Merah?!" Batinnya. Norman berhenti menatap Ray, ia kembali menghadap ke depan, hingga deheman dari Norman membuyarkan Ray yang melamun "EKHHMMM" Ray tersentak lalu ia menatap Norman.

"Apa?" Tanya Ray

"Sedari tadi kau melamun, mikirin apa?" Norman bertanya balik

"Aku tidak memikirkan apa apa" sembari membuang muka. Norman tahu Ray berbohong, "aku tahu Ray aku tahu... kau pasti menyembunyikan sesuatu kan? Iya kan" Norman berusaha menatap wajah Ray, tapi Ray tetap diam dan menghindari Norman.

Sampai mereka masuk ke dalam. Ray memilih buku yang akan di baca, Anna juga mencari buku sembari mengikuti Emma.

Norman sudah menemukan buku yang akan dia baca, ia duduk lalu meletakkan bukunya di atas meja. Tak lama setelah itu Ray datang menghampirinya "Norman, aku ingin menanyakan satu materi yang belum aku pahami" lalu Ray duduk di sebelahnya

"Ya... Silahkan, tanya apa saja" jawab Norman yang masih sibuk dengan buku nya. Ray bertanya tentang ini itu lalu bagaimana mengapa bagaimana bisa seperti apa, ia tanya kan semuanya. Dan Norman menjawab pertanyaan Ray dengan santai.

"Hahaha Ray itu adalah materi favoritku, wajar saja aku bisa menjawabnya" kata Norman sambil tertawa

"Ah kalau begitu terimakasih, aku sudah paham" Ray membuka buku lalu mulai membaca

"Aku ganti yang bertanya" Norman menatap Ray

"Hm?" Jawab Ray singkat, ia masih membaca bukunya.

"Apa yang terjadi dengan mu dan Anna?" Seketika Ray di kagetkan dengan pertanyaan itu, ia memerah

"Itu..."

"Itu... Apa?" Norman menaikkan salah satu alisnya

"Tidak ada apa apa"

"Bohong, jelas jelas kau menyembunyikan sesuatu Ray! Ayolah aku kan sahabatmu" Norman memaksa Ray untuk memberitahu nya.

"Aku juga melihat kau memerah waktu itu" tambah Norman, Ray yang mendengar itu mulai panik. Sekarang ia harus menjawab apa? Sudahlah...

"Aku menciumnya, kenapa?" Jawabnya dengan nada rendah, tapi masih terdengar jelas di telinga Norman.

Norman terdiam, lalu ia tertawa
"Sstt diam, banyak orang sedang membaca" kata penjaga sambil melotot ke arah Norman

don't say &quot;IMPOSSIBLE&quot;Where stories live. Discover now