<chapt 2> day 2 [pendekatan]

170 27 7
                                    

*Bell pulang berbunyi*

Ray berjalan pulang kerumahnya. Rumahnya lumayan Jauh dari sekolah, tapi Ray lebih memilih untuk berjalan kaki, karena itu membuat Ray sedikit lebih bugar (pikirnya_-) -padahal author sendiri mager bgt buat jalan kaki( ;∀;)

Setelah Ray sampai di depan Rumah, ia di sambut seorang pelayan rumahnya
"Selamat datang kembali tuan muda" kata salam dari salah satu pelayan. Lalu kedua pelayan itu menundukkan kepala sebagai tanda hormat kepada Ray.

Ray mengabaikan pelayan itu dan terus berjalan ke pintu Rumah. Ray segera menuju ke kamar nya dan mengganti seragamnya.

Ia merebahkan diri di atas ranjang nya, Yahh sepertinya Ray memikirkan sesuatu yang menggangunya baru baru ini. Ray ingat, siswi dengan jas UKS yang tadi ia temui di perpustakaan sekolah

Dan Ray baru sadar, kenapa dirinya tidak bertanya siapa nama siswi tadi? bodoh pikir Ray. Soal nama yang tadi sempat muncul di pikirannya, sepertinya itu berhubungan?Ray tidak tahu

itu membuat Ray berdecih pelan, mungkin untuk saat ini ia akan melupakannya dan kembali fokus belajar. Tunggu sebentar memang apa yang membuat Ray tertarik tentang ini?

Suara ketukan pintu terdengar. Itu berasal dari pintu kamar Ray "RAYYY, BUKA PINTUNYAAA" Ah Norman dan Emma, Ray membuka pintu nya

"Hm? Apa?"

Ray tersentak ketika pandangannya beralih pada sosok wanita yang di sebutnya 'MAMA' "hah!? Mama?! Sejak kapan?"

"Sejak jaman batu Ray~, duhh mama mu ini baru saja sampai!" jawab Isabella

"Waw Ray bisa terkejut" ledek Emma yang sedang menahan tawanya saat ini

"Ah! Tadi saat aku mengantar Emma, kami bertemu mama Isabella. Dan kami di ajak makan bersama, sebagai tanda terimakasih karena sudah menemani mu 3 bulan terakhir" kata Norman.

-Flashback 3 bulan yang lalu-

Isabella harus keluar kota karena pekerjaannya, jadi ia akan meninggalkan putra kesayangannya. Anjay kesayangan:v

Plakkk* author di tampar Ray •́ ‿ ,•̀

"Rayyy aku akan kembali mungkin di bulan Juli atau Juni" ujar Isabella seraya mengelus kepala Ray, Ray refleks menyingkirkan tangan Isabella dan berdecih pelan.

"Ingat satu hal! Putra mu ini sudah dewasa! Jadi jangan memperlakukan ku seperti anak balita!" Ray kesal

Isabella menghela nafas,"Baiklah,ah! Mungkin aku akan menyuruh Emma dan Norman untuk menemani mu"

"Kau kan tidak terlalu akrab dengan pelayan pelayan di rumah mu sendiri"

"Okee jadi aku akan menyuruh mereka menemanimu"

"Hmm" jawab Ray singkattt')

"Kalau begitu aku akan pergi! Jaga dirimu baik baik nakk!"

"Aku bukan anak anakkk!!!"

- Flashback off -

================================

Hari semakin larut, Emma dan Norman masih belum pulang dari kediaman Ray.

"Hey Norman, bagaimana kalau kita bermalam di si-?" Kata Emma

"Aku tidak menerima kalian di sini, baka"

"A- haha kalau begitu ayo pulang Emma" Norman tertawa canggung sembari menarik tanggan Emma keluar dari rumah Ray "HEY JANGAN MENARIKKU,ah- Ray aku dan Norman titip salam ke Mama Isabella, jaaa kami pulang, terimakasih atas makanannya!" Emma berteriak.

don't say &quot;IMPOSSIBLE&quot;Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora