WHAT?!

1.5K 160 31
                                    

Setelah diberitahu, TayNew dan OffGun langsung ke apartemen Namon. Mereka berdua sangat kaget.

"NANONNNN." Teriak Off. "Oy Nanon Korapat." Panggil Tay. "Dikamar pi." Saut Nanon.

Off membuka pintu secara terpaksa.

"Monn anak papa... Ada yang sakit? Ada yang perlu papa lakuin?" Tanya Gun panik. "Enggak pa... Gak apa-apa kok. Gak usah takut dong." Saut Chimon. "Kamu yakin hm?" "Iya papa..."

Nanon diseret sama TayNew.

"Ini anak ya... Kok bisa hamil? Kamu gak pake pengaman hah?!" Tanya Tay. "Pake kok pi... Nanon aja kaget, udah 3 minggu lagi." "Kok bisa sih Nanon... Kalian selama tiga minggu ngelewatin masa-masa sulit loh. Masa anak orang udah tekdung aja. Makanya pake pengaman atuh." Kata New. "Ya Nanon mana tau pa."

Chimon yang tidak tega melihat Nanon dimarahin pun berusaha duduk. Gun membantu Chimon.

"Udah om gak apa-apa kok. Kan Chimon juga salah disini. Harusnya Chimon sama Nanon bisa tahan, trus harusnya Chimon gak keras kepala. Jadinya gini deh." Bela Chimon.

"Aduh papa pusing sama kalian." "Non kamu tau kan situasi lagi kayak gimana. Papi gak mau kalian celaka. Jadi, papi mohon untuk tidak keluar apartemen dan membuka pintu untuk orang asing. Semua kebutuhan kalian nanti papi yang urus." Titah Off.

"Iya pi..." "Iya om..."

Off menarik Tay keluar kamar.

"Gua mohon sama lo. Usahain jangan ada yang nyakitin anak dan cucu gua, gua gak mau mereka bertiga celaka." Mohon Off. "Tenang... Gua juga gak mau anak, mantu dan cucu gua celaka. Pokoknya kita perbanyak bodyguard disini." Usul Tay. "Gua setuju."

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Singto sedang asik mengawasi seseorang dari jauh, bukan cuman itu Yacht dan Boun juga ikut membantu.

"Eh lu yakin disini?" Tanya Boun. "Yakin seyakin-yakinnya. Ini kan wilayah kantor Mean, pasti nih orang kesini." Kata Yacht.

Saat fokus melihat sekeliling, akhirnya orang yang ditunggu datang. Yacht membangunkan Singto.

"Oy P'... Itu orangnya." "Mana? Wihhh... Mantep juga ya." Kata Singto. "Rekam, trus kirim ke P'Krist." Ledek Boun. "Eh jangan, bercanda gua." Singto pun panik.

Tepat setelah Mean keluar dari kantornya.

Perempuan itu langsung memeluk Mean.

"Baby Mean... Aku nungguin kamu loh dari tadi." "Cherreen? Ngapain lo disini?" Tanya Mean. "Ya mau ketemu kesayangan aku lah." Cherreen semakin mengeratkan pelukannya. "Apaan sih... Dah ah lepasin." "Gak mau..."

Tiba-tiba Mild datang dan langsung melepas pelukan Cherreen.

"Ish siapa sih lo?" Tanya Cherreen kesel. "Aku? Istri Mean lah." Kata Mild bangga. Mean semakin bingung dengan apa yang terjadi. "Hah?! Bukannya Mean nikah sama cowok ya? Kok?" "Lo gak percaya? Nih buktinya." Mild menunjukkan cincin pernikahan MeanPlan.

Mean kaget, mengapa cincin Plan ada sama Mild.

"Bohong, gua butuh bukti." Mild diam, dia tidak mungkin mencium Mean. Mild memandang Mean sekilas, entah kenapa Mean paham dan langsung mencium bibir Mild.

"Lo percaya kan sekarang?" Tanya Mean. Mild membulatkan matanya, dia tidak percaya dengan yang di lakukan Mean.

Semoga Plan gak liat, bisa dipenggal gua {Batin Mild}

Flashback

Semua sudah berada di tempat yang dijanjikan. Plan pun juga sudah ada disana. Bahkan Zee pun juga ada disana

Raikantopeni Gang || LokalWhere stories live. Discover now