11

2.9K 236 11
                                    

Kesibukan menyelimuti perumahan Raikantopeni. Dari kerja, kuliah dan sekolah. Bahkan ada yang melakukan olahraga pagi.

"P'Gun... P'Gun... Lari pagi yokkk..." Panggil Krist dari luar.

"Lah kemane nih orangnya." Monolog Krist.

Setelah menunggu 5 menit, akhirnya Gun keluar. "Waduh... Ada apa gerangan nih... Pagi-pagi dah olahraga aja." Kata Gun. "Mumpung P'Singto sama Fiat kerja. Dari pada gabut, mending lari pagi P'. Ikut yok." Kata Krist. "Iya dah gua ikut, bentar gua ganti baju dulu. Masuk sini." Kata Gun membuka pintu gerbang.

Krist masuk dan duduk di bangku teras.

Tak lama kemudian Gun keluar. "Udah nih... Yok..." Kata Gun.

Mereka pun lari pagi mengitari perumahan. Sebenernya Krist sudah mengajak yang lainnya. Tapi pada sibuk semua, New dan Gawin bikin kue. Plan bersih-bersih rumah. Saint dan Toptap mengantar Lilly dan Nat ke sekolah. Gulf sedang merapihkan kebun belakang rumahnya yang masih kosong.

Jadinya hanya Krist dan Gun yang lari pagi.

Sekitar 1 jam mereka lari. Akhirnya Krist dan Gun memilih istirahat di taman.

"Cape juga ya. Ternyata kalau dilihat-lihat, perumahan ini besar banget." Kata Gun sambil mengipas menggunakan handuk kecilnya. "Lah... Begimana, P' yang buat. P' yang gak tau." Kata Krist.

Krist membeli minum dan kembali duduk disebelah Gun.

"Yang ngurus kan Podd sama papi. Gua, Gawin dan anak-anak mah tinggal nikmatin jadinya. Makanya gua gak tau luas perumahan ini." Jelas Gun. "Oalah pantes..." "Eh gimana Fiat? Gua denger dari papi, Fiat mau punya adek. Jadi?" Tanya Gun. "Ahh itu, iya awalnya Fiat mau punya adek. Trus pas pindah kesini. Ya gak jadi, katanya dia udah kebanyakan adek." Jelas Krist.

"Hahahaha... Iya sih... Nut dan Fiat anak tertua disini, pantes aja mereka gak mau punya adek lagi." "Hooh."

"Untung kalian semua pindah ya. Kalau enggak, gimana tuh anak-anak. Pasti mereka bosen banget." Kata Gun. "Iya ya... Gua aja pas pertama dateng ya P', mikir gini. Gimana ya anaknya P'Podd sama P'Off. Pasti mereka bosen banget." Tutur Krist. "Yaps... Apalagi sekarang si Chimon. Udah kayak dapet Harta Karun."

Krist dan Gun berbincang sambil melihat-lihat taman. Mereka masih menikmati udara pagi yang sejuk, sebelum kembali ke kegiatan masing-masing.

.
.
.
.
.
.
.
.

"Oy Pluem..." Panggil seseorang dari arah belakang. "Wih Joss. Lah jadi ngelamar kerja disini lo?" Tanya Pluem. "Hooh, mumpung bosnya temen gua sendiri." Kata Joss. "Yeh dasar. Lu sendiri?" "Nanyain siapa lu? Namtan?" Goda Joss. "Apaan dah... Kagak. Gua kira lu ngajak orang lagi." Elak Pluem.

"Deh... Tau gua lu masih ada rasa sama Namtan. Nanti dah gua bilang sama dia." "Anjer, jangan... Udah dah, sono lu balik kerja." Kata Pluem. "Ihiy... Pemalu juga nih uke gua." Kata Joss menggoda Pluem. "Najis... Sono lo jauh-jauh dari gua." "Hahahaha. Iya iya... Gua kerja dulu ya manis." Joss makin menjadi. "Gua pecat lu ya."

Joss pun kembali ke mejanya setelah puas menggoda Pluem.

.
.
.
.
.
.
.

"Pluem..." Panggil gadis cantik. "Ah iya... Eh Namtan, kenapa?" Tanya Pluem gugup. "Gua mau ngelamar kerja nih, masih ada lowongan gak?" Tanya Namtan.

"Masih ada dong manis... Apa sih yang enggak buat mantan." Kata Joss dari arah belakang. "Anjer lu Joss. Dateng-dateng bikin kaget." Kata Pluem tidak suka. "Serius nih... Masih ada?" Tanya Namtan lagi. "Masih kok masih, nanti urus aja sama sekertaris gua. Kalau ada apa-apa tanya aja." Kata Pluem.

Raikantopeni Gang || LokalWhere stories live. Discover now