26. Proker Bujang

Mulai dari awal
                                    

Tata menyikut lengan Yaya, "Prikes apaan dah?"

Cowok gondrong itu mengangkat bahunya lalu menatap Juan, "Prikes itu apaan?"

Juan tersenyum lebar lalu kembali berteriak, "Pria kesepian! Hahaha!"

Yaya mengambil tangan Tata untuk menahannya, "Tahan gue, Bang! Bentar lagi ini sapu melayang dikepala Juan!"

Joni dan Jeffrey sukses tertawa melihat bagaimana ekspresi berlebihan yang Yaya perlihatkan saat ini. Setelah menghabiskan tenaga cukup banyak akhirnya para bujang kini berkumpul rapi dihadapan Juan.

"Devano putar musiknya!" Intruksi Juan.

Adimas menghela nafas lalu menyikut Alpha, "Ini anak mau ngapain lagi?"

Alpha mengangkat bahunya tak tahu, "Entah."

MASA LALU!

Terpesona
Aku terpesona
Memandang
Memandang wajahmu yang manis~

Para bujang sukses saling memandang sedangkan si duo meresahkan itu tersenyum lebar.

"Challenge baru. Lumayan kalo fyp, endorse ngalir lagi bro." ucap Juan sambil melipat tangannya membentuk pistol lalu menembakkannya tetap dihadapan Adimas.

Adimas menggelengkan kepala, "Dasar otak duit."

Devano ikut membela Juan, "Jangan salah, bro. Otak duit gini juga kita itu mampu memberi makan dua puluh lebih kepala di kosan ini pas Rapat PBB. Ya nggak, Juan?"

Juan mengibaskan rambut badainya ke belakang, "Jelas!"

Jeffrey menggeleng sambil tertawa kecil, "Terus kita harus ngapain? Maaf nih ya, kita nggak main tiktok jadi nggak tau gerakannya gimana."

Juan menepuk dadanya pelan sambil berjalan penuh pesona di depan para bujang. Adimas lagi-lagi rasanya ingin melempari kepala Juan dengan kemoceng yang dipegangnya.

"Perhatikan baik-baik. Gerakan ini harus kompak, ekspresi harus terlihat natural dan paling penting semangatnya harus membara." Intruksi Juan sambil memperagakan gerakan Challenge terpesona itu.

Tata memijit kepalanya pusing, "Ini mah gue bisa-bisa encok sebelum waktunya."

Para bujang sukses tertawa kecuali Juan yang masih saja semangat menjelaskan. Mereka mengamati seksama bagaimana Juan menggerakkan tangan serta kakinya dengan ritme yang sesuai dengan musik yang terputar.

"Sampai sini, paham?" tanya Juan.

Alpha mengangguk, "Paham-paham."

Joni menatap Alpha, "Lo gak usah ikutan deh, Al. Lo kan abis jatuh dari genteng. Ikut bersih-bersih aja seharusnya lo gak boleh karena lo harus istirahat."

Alpha tertawa sambil mengibaskan tangannya di udara, "Aelah, ginian doang mah biasa. Lupa lo kalo gue anak teknik? Hal kayak gini mah makanan sehari-hari pas maba."

"Idih sombong bener." cibir Yaya.

Joni menghela nafas, "Yaudah terserah lo tapi ya itu lo harus hati-hati. Lutut lo masih memar masalahnya."

"Anak teknik mah apa aja dihantam. Gimana, Al?" tanya Juan meledek.

Alpha mengangguk sambil menunjuk Juan, "Yoih!"

Adimas menggeleng kepala, "Susah emang kalo bicara ama dua batu."

Juan memilih mengabaikan ucapan Adimas, ia berjalan ke arah kardus lalu menyandarkan ponselnya disana. Hal terpenting baginya yaitu gimana caranya konten tiktoknya kembali berfungsi setelah rehat sehari karena kasus penuduhan gay di instagram. Setelah berhasil menjadikan Gita sebagai pengalihan isu akhirnya perlahan rumor gay itu juga perlahan-lahan mengubur. Tak jarang ada beberapa penggemar Juan yang kecewa karena doi udah punya degeman, mana di post pula fotonya di akun instagram. Makin panaslah jagat instagram.

KOSAN 23 BUJANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang