#18: Persiapan Perayaan Selamat Datang

Mulai dari awal
                                    

Blaze: "Kau pasti ke dia takkan ingkar janji dia... Lagi?"

Gempa melirik ke arah lain. Dia mengingat sebuah janji... Janji yang sudah hancur berkeping-keping dan tidak bisa di perbaiki itu. Gempa menghela nafas.

Gempa: "Berikan je dia kesempatan lagi"

Blaze terdiam, Dia rasa Solar memang butuh Kesempatan lainnya. Gempa yang walaupun memandang ke arah buku, Pikirannya berada di tempat lain. Dia sama sekali tidak bisa melupakan semua memorinya... Memorinya dulu yang kelam.

Blaze: "Oh ya Gempa?"

Gempa: "Hm...?"

Gempa melirik ke arah Blaze yang sedang berpikir.

Blaze: "Kalau diorang kena tangkap. Kan kita yang harus selamatkan diorang?"

Gempa:"Ya. Jadi?"

Blaze: "Jadi... Macam mana kita boleh selamat kan diorang? Kan Kerajaan ni Terbang? Sedangkan kita berempat tak boleh terbang"

Gempa: ". . ."

Gempa langsung terdiam. Dia langsung melepas pegangan pada buku membuat Buku yang tadi dalam keadaan berdiri menjadi tertidur.

Gempa: "Betul juga apa yang kau cakap! Aduh... Macam mana ni?!"

Gempa langsung panik karena dia melupakan bagian itu. Blaze menepuk dahinya. Ternyata Pemimpin Para Elemental yang bertanggung jawab dan berwibawa ini bisa seperti ini juga ya?

Blaze: "Yang bisa kita buat sekarang cuma Tunggu je diorang kan balik ke tak?"

Gempa menghela nafas. Memang benar apa yang dikatakan Blaze, Dia terlalu khawatir. Tapi mau bagaimana lagi? Dia Pemegang Sifat Bertanggung Jawab milik Tuannya itu.

Blaze yang menyadari raut wajah Gempa yang stres berusaha mencari ide untuk membuatnya lebih baik. Tapi apa? Dia berpikir, sebelum mendapatkan sebuah ide.

Blaze: "Macam mana kalau kita buat persiapan?"

Gempa: "Persiapan?"

Blaze: "Ya! Persiapan tuk Merayakan Kedatangan dan keberhasilan misi diorang!"

Blaze memberitahu dengan antusias dan semangat. Gempa berpikir sebentar. Dia rasa itu bukan ide yang buruk.

Gempa: "Baik... Ayo kita lakukan"

Gempa mengangguk. Blaze berdiri sambil bersorak senang. Gempa mulai berdiri dan menata buku-buku yang dia baca. Saat Gempa sudah berjalan melewati Blaze yang menyadari sesuatu.

Blaze: "Tapi macam mana ngan Ice?"

Gempa: "Ikut la"

Blaze: "Kalau dia tak nak?"

Gempa: "Kalau dia tak nak, ya... Tak pelah. Biar jelah dia istirahat"

Gempa keluar Ruangan. Blaze masih berdiri disana.

Blaze: "Diakan memang suka Istirahat?"

Gempa: "Blaze?!"

Blaze: "Ah ya...? Jap!"

Blaze lalu berlari keluar untuk ke Mengejar Gempa. Saat mereka sudah sampai di Ruang tengah, Mereka melihat Ice yang seperti biasa dia sedang tidur. Nah? Apa yang bisa diharapkan Beruang Kutub Para Elemental ini? Gempa berlutut lalu membangungkan Ice.

Gempa: "Ice? Ice?"

Berbeda dengan sebelumya. Ice membuka sebelah matanya dan dan saat melihat Gempa dia lalu menghela nafas dan duduk sambil menggosok matanya walau dia masih sedikit terhuyung karena masih mengantuk. Blaze yang melihat Ice yang langsung bangun saat dibangunkan Gempa yang berbeda saat dia yang membangunnya langsung tersinggung.

Boboiboy And Elemental Adventure (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang