T W O

177 86 52
                                    


Upacara bendera telah selesai, seluruh siswa meninggalkan lapangan upacara. Ada yang langsung ke kelas ada juga yang singgah dulu di kantin.

Kini Hazzel dan teman-temannya sedang berada di kantin barat yaitu kantin kelas sebelas. Hazzel membuka tutup botol minuman dan meminumnya ala slow motion.

"Rasany, Ah mantap!" Pekiknya.

"Papale papalepa pale pale," Lanjut Adell sambil berjoget ala Tiktokers sambil meminum minumannya.

Marsha mendelik, "Matalo kayak Pare!" Mereka terkikik geli melihat reaksi Marsha karena memang, Marsha sangat tidak suka dengan hal berbau bau tiktok

Setelah itu mereka berjalan menuju kelas sambil sesekali melontarkan candaan. Melewati gedung kelas Sebelas Mipa, mereka mendengar suara ricuh dari kelas bertanda XI Mipa 2.

Hazzel, Marsha dan Adell saling menatap kemudian mengangguk riang, "Markiton! Mari kita tonton!" Pekik mereka serempak dan berlari menuju kelas XI Mipa 2. Sedangkan Friska tak peduli dan lanjut berjalan menuju kelasnya.

Di kelas XI Mipa 2, dua orang siswa laki-laki sedang baku hantam. Tenaga mereka sama-sama kuat bahkan teman-teman sekelasnya tidak bisa memisahkan mereka.

"Ayok hajar terus! Gue suka keributan!" Riang Hazzel sambil duduk di kursi yang sudah ia seret agar bisa menonton paling depan.

Marsha melihat ke bawah ,"kalo lagi adu jontos, bisa bediri kagak ya?"

Sedangkan Adell terpaku menatap salah satu siswa yang berkelahi itu, terpesona. "Ganteng banget, kan sayang kalo sampek bonyok."

Perkelahian itu terus terjadi hingga salah satu laki-laki itu tumbang dan laki-laki satunya lagi masih membabi buta lawannya.

"Udah deh. Gak seru tau nonjok orang yang udah tepar!" Teriak Hazzel.

Pukulan laki-laki itu terhenti. Seakan tersadar situasi, ia berdiri dan merapikan pakaiannya. Hazzel melirik name tag laki-laki itu, " Franska Trodesta Viathan." Gumam Hazzel.

Franska mengulurkan tangannya pada lawannya. Laki-laki yang sudah tumbang itu tersenyum miring dan menerima uluran tangan itu.

"Kuat juga lo Grif,"Kata Franska

"Masih bisa lo tumbangin," Sahut Griffin.

"Wahhh bentar lagi bakalan ada yang dapet jabatan baru nih, Mr. Griffin Secans Kara," Ucap lelaki dengan bunga kecil terselip di telinganya.

Hazzel mendelik, "Yahh gak seru anjrot gue kira bakal ada yang ngehibur mata gue." Kemudian berbalik menghadap Marsha dan Adell. "Ehh nyonya mesum! Kuy ke kelas. Ntar si Godzilla dateng sebelum kita, abis kita sama dia," Ucap Hazzel yang diangguki Marsha dan Adell.

*********

Sampai di kelas, mereka bertiga langsung duduk melemaskan badan. Friska menyodorkan Lotte choco pie kepada Hazzel dan roti selai kepada Marsha dan Adell. "Cepet makan biar gak kelaperan waktu KBM."

"Timaaci mama Friska. Sayang Friska banyak banyak," Ucap Hazzel sambil memakan Lotte nya.

"Lo udah makan Fris?" Tanya Adell.

"Udah, sekarang kalian makan!"

"Uwuuu mama Friska emang baek," Riang Marsha sambil mengacungkan jempolnya.

Selesai makan, bersamaan dengan datangnya guru wanita usia lima puluh tahunan yang berbadan gempal dan make up tebal. Guru matematika yang bernama Ibu Gossi. KBM berlangsung hingga dua jam dan bel berbunyi tanda waktunya istirahat.

"Dua tiga go kantin, Ayo ke kantin," Celetuk Marsha yang dihadiahi toyoran di kepalanya oleh Hazzel dan Adell.

"Pantun lo putus goblok! " Sarkas Adell.

HAZZEL (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang