"Silahkan pulang, aku mengizinkanmu, dan tolong tepati janjimu untuk datang di sesi latihan terakhir, setidaknya untuk memahami medan panggung kalau kau tidak butuh latihan untuk peran karaktermu"

Pria bermarga Oh itu menolehkan kepalanya, tersenyum amat manis menatap Baekhyun "Ayo, Baek. Kita latihan. Kutunggu di atas panggung"

Pada akhirnya Sehun berjalan mendahului Baekhyun menuju panggung dengan senyum puasnya, meninggalkan Baekhyun dan Chanyeol saling berhadapan

"Kau sakit?"

Chanyeol menatap Baekhyun yang tengah menatapnya dan Chanyeol terpaku, rasa bersalah langsung menyerangnya saat pria itu bisa merasakan sorot kecewa yang terpancar dari bola mata indah pria mungil di hadapannya

"Cepat sembuh ya?"

Sejujurnya, Baekhyun merasa aneh dengan alasan Chanyeol, kalau memang sakit untuk apa ia memintan izin hingga latihan sesi terakhir? Dan dalam hati, Baekhyun agak menyayangkan hal itu

Dia sangat antusias saat akan latihan bersama Chanyeol hari ini, tapi pria itu malah menolak untuk latihan dengan alasan yang kurang masuk akal. Tapi Baekhyun berusaha untuk tidak perduli, ia yakin, Chanyeol pasti punya alasan sendiri

"Maaf, Baek..."

Baekhyun tersenyum "Lebih baik kau pulang, wajahmu terlihat pucat. Cepat sembuh ya, aku ke atas panggung dulu"

Dan kemudian Baekhyun pergi, menyusul Sehun di atas panggung dan mulai kembali berdiskusi

Chanyeol sendiri menghembuskan nafas berat sebelum kemudian pergi dari sana

Baekhyun benar-benar sangat bersemangat melatih perannya, dia bahkan rela menghabiskan waktunya dari siang hingga malam hanya untuk melatih perannya dengan baik

Meski Chanyeol tidak ada, ya, setidaknya keberadaan Sehun cukup membantu

"Astaga, matamu bengkak, Baek.."

Baekhyun terkekeh "Adegan terakhir itu yang tersulit, saat harusnya air mataku terjatuh secara perlahan saat aku menutup mata, aku justru tidak bisa mengendalikannya, terlalu menyedihkan"

"Kau mendalami peranmu dengan sangat baik, Baekhyun"

"Aku masih perlu banyak belajar dan ceritanya benar-benar.. Wahh.. Dari siapapun kau mendapat inspirasi menulis cerita ini, aku benar-benar salut--"

"-- perempuannya benar-benar sosok yang sangat tulus. Dia yang membantu si pria berubah dan bangkit dari keterpurukan, perempuan itu dengan setia menunggu selama setahun di tengah-tengah penyakitnya dan--"

Tak terasa, Baekhyun kembali menitikkan air matanya

"-- astaga, aku tidak bisa menahan air mataku. Aku benar-benar bisa merasakan apa yang perempuan itu rasakan dan .. Wahh aku terharu.."

Sehun hanya tersenyum penuh makna sebelum kemudian pria itu membuka suaranya

"Kenyataan bahwa dia perempuan pertama yang membuat pria itu bangkit sangat ironi dengan kenyataan bahwa ia juga menjadi wanita pertama yang membuat pria itu jatuh sejatuh-jatuhnya"

Baekhyun mengernyit "Huh? Maksudnya?"

Sehun lagi-lagi tersenyum, ia hanya merasa senang saat membayangkan betapa tersiksanya Chanyeol saat akan memainkan perannya sendiri nanti

"Karena sampai sekarang, pria itu hidup penuh dengan penyesalan, dia pernah jatuh dan bangkit, kemudian harus kembali jatuh karena kehilangan orang paling berharga dalam hidupnya"

Baekhyun menghela nafas panjang
"Aku harap pria itu bisa segera melupakan segalanya, karena ingin dilihat dari sisi manapun, pria itu juga tidak bersalah, dia hanya seorang pria yang tidak mengerti dengan perasaannya sendiri"

Diary Love [END]Where stories live. Discover now