"Siap"

Mereka bertiga mulai menikmati sarapan mereka dengan tenang hingga suara pintu kamar dibuka mengalihkan perhatian mereka

Di sana, Chanyeol dan Baekhyun keluar dari kamar secara bersamaan membuat yang ada di ruang makan, tanpa terkecuali melongo terkejut

Baekhyun mengusap tengkuk lehernya canggung sementara Chanyeol hanya berekspresi datar dan Suho adalah yang pertama kali memecah keheningan "Astaga, kalian tidur satu kamar?"

Wendy hanya tersenyum semetara Irene masih melongo. Chanyeol sendiri tidak memperdulikan keterkejutan para sahabatnya dan memilih menoleh untuk menatap Baekhyun dan tersenyum lembut

"Silahkan duduk, buat dirimu senyaman mungkin"

Baekhyun mengangguk dan segera mengambil tempat duduk di antara Wendy dan juga Chanyeol, Wendy tersenyum melihatnya 

"Hey, kalian belum menjawab pertanyaanku, kalian tidur satu kamar?"
Suho tidak menyerah, masih menatap keduanya dengan rasa penasaran

"Sudah jangan berisik, makan saja sarapan di depanmu" kata Chanyeol sambil mulai memilih dan mengambil lauk yang ada di meja makan

"Apa kalian tidur satu ranjang?"
Suho mengabaikan Chanyeol dan memilih untuk terus bertanya, dan pertanyaan itu segera mendapat gelengan keras dari Baekhyun "Tidak, aku berani bersumpah, aku tidur di ranjang dan Chanyeol di sofanya"

Wendy terkekeh mendengar kepanikan Baekhyun

"Singkirkan pikiran kotormu itu, kau dengar sendiri kami tidur terpisah, tidak perlu menatap horror begitu" Chanyeol ikut menimpali

Suho mengangkat kedua bahunya acuh "Tidak salah bukan aku terkejut? Sudah sekitar dua tahun kau tidak pernah membawa siapapun kecuali aku dan Irene dan apa-apaan itu --"

Suho berdecih

"-- Kau keluar dari kamar yang sama dengan Baekhyun, seingatku kau bahkan tidak pernah membawa Seulgi ke kamarmu"

Irene menoleh menatap Suho seolah pria itu adalah pria terbodoh se-muka bumi. Bagaimana bisa Suho tanpa merasa bersalah membahas Seulgi di saat suasana sedang bagus begini

Chanyeol yang mendengar perkataan Suho menghentikan aktivitas makannya, menatap pria itu datar. Baekhyun sendiri hanya terdiam canggung, tidak tahu bagaimana harus memberi respon

Wendy yang merasakan kecanggungan yang tercipta akhirnya berdehem sebelum menyendok nasi goreng kimchi dan meletakkannya di atas piring Baekhyun

"Makan, Baek"

"Oh? Iya..."
Kemudian Baekhyun memulai sarapannya

Begitupun dengan Chanyeol yang membuang nafas kasar sebelum ikut kembali melahap sarapannya

Mereka semua makan dengan tenang untuk beberapa menit hingga Wendy yang sudah menyelesaikan sarapannya kembali memecah keheningan "Baekhyun"

Baekhyun menoleh sebagai sahutan

"Kalau aku boleh tahu, apa kau memiliki kekasih?"

Irene dan Suho menoleh bersamaan, begitupun dengan Chanyeol yang ikut menoleh penasaran

"Huh? Kenapa tiba-tiba sekali?"

"Tidak apa-apa, aku hanya penasaran. Melihat paras cantikmu begini, rasanya mustahil kalau kau tidak memiliki kekasih"

Baekhyun tertawa kecil sebelum tersenyum lembut "Sayangnya, aku belum memiliki kekasih"

Tanpa sadar, Chanyeol menghela nafas lega. Rasanya seakan sebuah batu besar baru saja diangkat dari tubuhnya, sebagian bebannya seolah-olah hilang begitu saja

"Kau serius? Bagaimana dengan hubungan jarak jauh? Siapa tahu kau memiliki kekasih di luar negeri" kali ini Irene yang bertanya

Chanyeol kembali menegang hingga Baekhyun kembali membuka suaranya

"Tidak, aku sama sekali tidak memiliki kekasih"

Dan untuk kedua kalinya, Chanyeol bernafas lega. Suho melihat ekspresi Chanyeol dengan jelas dan hal itu membuat Suho tersenyum tipis

"Bagaimana dengan menyukai?" tahu-tahu Wendy kembali bersuara "Apa kau sedang menyukai seseorang?"

Dan pertanyaan Wendy lagi-lagi membuat seluruh atensi mengarah kepada Baekhyun, tanpa terkecuali

"Engg.. Aku belum bisa menyimpulkan bahwa aku menyukai seseorang, tapi untuk mengagumi... Ya, aku mungkin sedang mengagumi seseorang sekarang"

"Oh iya? Siapa?" tanya Suho antusias

Baekhyun menunduk malu dengan semburat merah yang muncul di pipinya "Seorang kakak tingkat, ketua BEM fakultas sastra"

Sialan - cy

"Ahh, yang namanya Oh Sehun itu bukan?" tanya Irene

Baekhyun mengangguk malu

"Tidak heran, secara fisik dia memang sangat tampan dan kelihatannya juga sangat cerdas, wajar kalau kau mengaguminya"

Alih-alih fokus dengan perkataan Irene, Suho justru tengah sibuk menahan tawanya melihat bagaimana ekspresi Chanyeol yang berubah drastis

Wendypun ikut menimpali melihat wajah malu-malu Baekhyun "Apa memang sangat tampan?"

"Iya, dia sangat tampan dan sangat keren, juga ..."

Prang

Belum selesai Baekhyun bicara, seseorang meletakkan sendok makannya dengan kasar membuat semua orang menoleh, mendapati Chanyeol yang sudah bangun dari duduknya

"Aku sudah selesai, aku berangkat" dan tanpa mengatakan apapun lagi, Chanyeol beranjak pergi

"Chanyeol, tunggu aku!"  Baekhyun panik, membereskan sisa makannya dan mulai berdiri

Irene hanya tertawa kecil dan bergumam pelan "Sudah kuduga reaksinya akan seperti itu"

"Suho, Irene, dan kak Wendy, terima kasih untuk sarapannya, aku pamit ya"

"Ya, hati-hati di jalan, Baek"

Baekhyun hanya mengangguk sekali sebelum berlari kecil untuk menyusul langkah Chanyeol

"Astaga anak itu, masih saja mengelak padahal sikapnya bertolak belakang. Aku yakin, pasti jauh di lubuk hatinya dia menyukai Baekhyun" kata Suho dan mendapat anggukan setuju dari Wendy

"Aku juga berfikir begitu. Kalau ia tidak memiliki perasaan apapun untuk Baekhyun, rasanya aneh sampai dia membiarkan Baekhyun tidur di kamarnya"

Irene mengangguk membenarkan "Terlepas dari semua itu, kalau Chanyeol memang memiliki perasaan lebih untuk Baekhyun, aku harap perasaannya berbalas"

"Ya, dan semoga Baekhyun adalah yang terbaik untuknya"

Tbc ~

Diary Love [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя