O4 | Who Is The Liar?

449 124 56
                                    

Sabtu, 09.03

Dua orang pemuda itu menjatuhkan pandang ke arah lantai berdebu dengan sandaran bangku panjang kayu di lorong minim cahaya. Sembari menunggu giliran masuk ke ruang bagian introgasi, mereka tidak ada niatan berbicara sedikitpun. Yang satu sibuk menggigiti kuku, sedangkan satunya lagi asik memainkan jari.

Tinggal satu atap dengan korban menjadikan seluruh penghuni kosan ikut terseret ke kantor polisi untuk ditanyai. Dibalut keheningan, mereka hanya fokus memikirkan jawaban apa yang akan diberikan nanti. Lama-kelamaan otak semakin panas digunakan berpikir. Meski tak merasa bersalah, setidaknya mereka tidak ingin terpojokkan sewaktu-waktu polisi menghujani berbagai macam pertanyaan.

KRIETTTTT







Yeosang dan Juyeon kompak mendongakkan kepala ketika decitan pintu itu terasa menggema memecah gendang telinga. Tampaklah Yeonjun dengan muka datarnya berjalan terseok-seok keluar ruangan diiringi dua polisi di belakangnya.

Juyeon hanya berdehem. Yeosang yang sudah tau kini gilirannya lantas beranjak lalu berjalan gontai menuju depan pintu ruangan introgasi. Membuat dirinya dan Yeonjun berpapasan. Namun, tidak ada reaksi apapun dari Yeosang.

"Buktiin kalo lo bukan pelakunya." Yeonjun menepuk pelan bahu Yeosang singkat sebelum pemuda Kang itu benar-benar masuk ke dalam.

Dua polisi berseragam rapi kembali memasuki ruangan, salah satunya menyapa Yeosang dengan senyuman kecil yang terbit melalui kedua belah bibirnya. Mungkin dia lumayan ramah.

Yeosang mendudukkan diri di kursi dengan tangan bersedekap dada. Polisi yang dianggapnya ramah tadi berjaga di samping pintu, sedangkan yang satunya lagi duduk berhadapan dengan Yeosang. Sepertinya yang ini lebih tegas, kelihatan dari caranya menatap Yeosang penuh selidik.


Brak!














Polisi dihadapan Yeosang menggebrak meja yang menjadi penghalang mereka. Yeosang terkesiap dan hampir tersedak ludah sendiri.

"Jangan melamun dong!" tegur sang polisi.

"E-eh? Mianhae." Yeosang membungkuk sekilas seraya merapatkan kedua telapak tangannya. Duh, belum apa-apa sudah dimarahin. Nyalinya jadi ciut kan.

"Baiklah, bisa saya mulai?"

Yeosang menyipitkan mata guna membaca name tag yang tertempel di seragam polisi tersebut. "B-bisa, Taehyung-ssi," ujarnya.

Taehyung menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman manis. "Santai aja kali hahaha," kekehnya membuat Yeosang mendelik tak percaya.

Tadi garang, kok sekarang jadi sayang. g

"Gue ini polisi zaman now, jadi terserah mau pake lo-gue atau panggil nama doang juga it's okay ..." Taehyung menyibakkan rambut hitam legamnya ala adegan slow motion.

"Oke, Taehyung . Silahkan mulai introgasinya, gue belum sarapan sialan!" perintah Yeosang seraya mengetuk meja dengan ujung pulpen.

"Cih, ngelunjak."

"Maaf, efek laper nih hehe." Yeosang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil cengar-cengir tidak jelas.

"Oke, akan saya mulai. Sebelumnya apakah―"

"Bisa kurangin basa-basinya nggak?" Yeosang menyela membuat Taehyung mendengus kesal.

"Sebelum tidur lo ada dimana dan lagi apa?" tanya Taehyung lagi.

"Kepo nih ye~"

Bugh!



"Saya serius."

Taehyung memukul meja dengan kepalan tangannya seraya memberi tatapan mengintimidasi. Lagi-lagi pemuda itu hanya meminta maaf.

"Ceritakan dengan rinci dan jelas apa yang anda lakukan 2 jam sebelum tidur!"

"Gue tidur jam 11 malem. Sekitar jam 9 gue masih ada di dapur ngerebus mie instan, 10 menitan kemudian gue ke kamar mandi buat boker, cuci muka, sama gosok gigi. Nah, jam setengah sepuluh kalo gak salah tuh gue baru keluar, habis itu langsung ke kamar deh. Niatnya mau tidur di jam segitu ... eh mami gue nelpon, ngobrol tuh gue lama buanget berhubung mami gue aktris jadinya sibuk sampe-sampe sering lupa kalo udah punya anak." Yeosang menghentikan jalan ceritanya. Napas dulu dia gaes.

Dia melanjutkan, "jam sebelas kurang baru selesai dong, yaudah gue lanjut main ML sampe jam 11 gue baru tidur. Udah itu aja, gak ada yang aneh 'kan?"

Taehyung mengangguk-angguk sambil membaca kembali keterangan dari Yeosang yang ia salin di buku tulis. Kemudian ditatapnya Yeosang dalam-dalam.

"Kok cerita lo sama Yeonjun beda?"

Yeosang menautkan alis. "Maksudnya?"

Taehyung menggeleng cepat. "Eh ng-enggak. Gak jadi heheh."

Yeosang hanya berdecih, sementara Taehyung mengukir senyum kecil di bibirnya.



















































'Yeonjun bilang jam 10 kalian berdua bareng Hongjoong nonton film horror di ruang tengah. Pftt ... gimana sih?'






➪ To be continued ...

✦ Ignored Villain ːː ATEEZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang