Author Pov Saat berada di kafe kemarin, Karina bertemu dengan Winter. Ternyata Winter bekerja di kafe tersebut. Dan itu adalah hari pertamanya bekerja. Selain pendiam dan tenang. Ternyata Winter juga mandiri. Dan hal itu membuat Karina bertambah kagum pada Winter. Ia mampu menyinari dirinya sendiri, tanpa bantuan dari orang tuanya ataupun orang lain.
Dan sekarang Karina sedang melamun menunggu murid-muridnya menyelesaikan tugas yang ia berikan. Ia memperhatikan mereka satu persatu hingga ia menatap Winter kemudian mengernyitkan dahinya heran melihat Winter yang terlihat kesal dan juga rahang yang mengeras.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ga mungkin kamu tiba-tiba kamu mukul meja gitu aja."
"Beneran ga ada kok bu," ia menggelengkan kepalanya kemudian melirik Winter dengan sinis. Dan Karina melihat itu.
"Kenapa? Kamu berantem sama Winter?" tanya Karina membuat Winter mendengus.
"Bikin panjang masalah aja" batin Winter.
Winter tidak ingin terseret dalam masalah apapun. Hanya masalah kecil, tapi temannya tersebut yang berlebihan.
"Kok diam?" tanya Karina sekali lagi.
"Itu bu, kemarin si Winter ga jadi datang kerjain kerja kelompok," ucap siswa tersebut.
"Lah, lo bilang kan kerja kelompoknya sore ini, bukan kemarin," ucap Winter datar.
"Kan gue udah bilang jadinya kemaren sore!" jawab siswa tersebut.
"Ya, emang ada yang kasih tau sama gue?" tanya Winter membuat siswa tersebut terdiam.
"Lo juga di telpon ga bisa!" serunya tetap ngotot menyalahkan Winter.
"Lah gue sibuk!" balas Winter.
Mereka semua diam mendengarkan dua orang tersebut beradu mulut.
"Tugasnya di kumpulin besok tolol!" maki siswa tersebut pada Winter.
Winter pun semakin dibuat emosi, beraninya dia mengatakan Winter tolol. Winter kemudian mengangkat tangannya berniat memukul siswa tersebut tapi terhenti karena bentakan Karina.
"DIAM!"
"Kalian ga liat guru kalian di depan!?!?" tanya Karina emosi.
"Cuma masalah kecil aja, udah kaya masalah besar aja kamu!" omel Karina.
"Kan bisa nanti di kerjakan siang setelah pulang sekolah. Kalo kalian ngerjainnya ga main-main pasti bakalan cepat selesai..."
Semua murid diam mendengar Karina mengomel. Semua murid menunduk takut kecuali Winter. Ia hanya menatap lurus kedepan dengan ekspresi datar.