Prolog

728 22 13
                                        

"Saya nikah dan kawinkan kepadamu," Abi melirikku sebentar memastikan siapa gadis yang ada di hadapannya sekarang, aku mengerling kepadanya. Dia tampak kaget.

"Ayo, Pak dilanjutkan," titah Pak penghulu pada Abi.

"Saya nikah dan kawinkan kepadamu Maika Ahmad dengan mas kawin fine gold seberat 100gr dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Maika Ahmad dengan mas kawin fine gold seberat 100gr dibayar tunai!" Kak Arbie melafalkannya dengan mantap di sampingku. Dia Arbie, calon kakak iparku.

Kusentuh tangan halus Kak Arbie, takzim kucium pungung tangannya. Dia meletakkan telapak tangannya di puncak kepalaku, untuk mengkhatamkan doa pamungkas.

'Hm... Sah, deh, Kak Mahira menjadi istrinya.' Aku menitikkan air mata, mungkin di suatu tempat sana dia tengah menangis tergugu karena menyesal meninggalkan lelaki seganteng ini di sini? Seutas senyum manis tergambar jelas di wajah Kak Arbie.

...
Dua jam sebelumnya

Persiapan pernikahan sudah selesai, akhirnya dia bisa menikah dengan lelaki tampan pujaan hatinya. Aku bisa santai sekarang. Kupasang earbud ke cuping telingaku, mengusir galau yang tiba-tiba mengusik hatiku.

Rumah sedang sepi, semua orang sudah pergi ke gedung pernikahan. Dengan alasan sakit perut aku ngotot tetap di rumah. Aku sedang malas memoles wajahku dengan make-up tebal.

Aku melirik pada cermin besar yang bersandar di dinding kamar. Wajah glowingku tampak memantul sempurna di sana. Tak sia-sia kuhabiskan uang untuk membeli berbagai macam skin care.

Kata orang, keadilan sosial itu, cuma untuk warga good loking saja. Siapa tahu suatu saat memang benar adanya. Ck, aku tersenyum sendiri.

"Kak, dipanggil Abi ke gedung kawinan sekarang!!" Bocah plontos itu masuk tanpa permisi ke kamarku.

"Ogah!!"

"Ayoklah, Kak." Dia memelas, memasang wajah sedihnya ke arahku. Adikku ini tahu, kalau kakaknya yang ini tidak akan tega membiarkannya sejelek itu.

"Males ah, capek banget tauk acara kawinan, mah!"

"Kak Aira kabur, kakak suruh gantiin bentar sampek Kak Aira ketemu," ucapnya.

"Hah? Lu kira gue pemain cadangan apa suruh suruh gantiiin. Ogah!!!!"

"Kakak." Dia menarikku kuat-kuat.

Aku berpegangan kuat pada dipan kasurku, "Nggak mau!!"

"Plis Kak, demi nama baik keluarga," ucapnya memelas.

Aku berdiri, melepas tangannya. Jiwa keadilanku yang tinggi mendorongku kuat. Segera kusapukan kuas di wajahku untuk menyelamatkan nama baik keluarga. Aku dan dia kembar identik, setiap kakakku itu kabur dari tangung jawabnya aku terus yang suruh gantiin.

Kebiasaan banget itu orang, sampek kawinan begini masa aku juga yang gantiin!! Astagfirulloh, awas saja jangan menyesal jika aku mengambilnya darimu.
.
.
Cast

Arbie Kalvian, anak kedua dari tiga bersaudara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arbie Kalvian, anak kedua dari tiga bersaudara. Tak suka keramaian, suka kerapian dan keteraturan.

Maika Ahmad, anak kedua dari tiga bersaudara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maika Ahmad, anak kedua dari tiga bersaudara. Penurut dan berjiwa keadilan tinggi.

Ari, adik baik budi yang selalu setia membantu sang kakak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ari, adik baik budi yang selalu setia membantu sang kakak.
.
.
Kisah ini sebenarnya sudah dibukukan ya, cuma dalam buku kita pakai POV 3. Ini pakai POV1. Karena ini Wattpad version ya, asikin aja deh.
.

Pengantin Cadangan (Terbit)Where stories live. Discover now