"Lo sih! Lama banget ngasih tau nya, kosong deh tuh nomor lima"

"Satu soal doang, palingan kurang tiga poin, takut banget lo" jawab sunghoon yang melihat jungwon kesal padanya.

"Ya masalahnya jawaban gue yang lain juga belum tentu bener, seenggaknya kalau nomor lima bener kan nilai gue bisa jadi tiga, sekarang gimana nih? Nol dah tuh"

"Sabar ya.." potong yeora dengan tawa kecil setelah itu menepuk pelan bahu jungwon.

"Lo mah enak sabar-sabar, gue yang ribet ini kena marah sama mama sampe rumah"

*****

"Kak yeora.....!"

Yeora sontak langsung menggeser badannya ke bagian ujung bangku begitu melihat niki yang saat ini berlari menghampiri mereka dengan rentangan tangan dan senyuman lebar.

"Heh, heh! Tangannya jangan mulai" jay memperingatkan dengan menunjuki niki sambil mengomel pelan.

"Ngaku deh kalian pada kangen kan sama gue" niki semakin melebarkan senyum nya kemudian duduk di samping yeora.

"Iya mantap banget lo pulang kampung, padahal tau mau ujian" jawab heeseung di sela-sela kunyahan nya.

"Sengaja banget dia emang nih" potong sunghoon.

Mereka memilih saling berbagi cerita setelah itu, memang rasanya aneh yeora bergaul dengan banyak cowok, pandangan orang-orang terhadapnya juga menjadi kurang menyenangkan, tapi cewek itu berusaha mengabaikan apa yang orang lain pikirkan, dan tetap fokus dengan hal yang menurutnya menyenangkan, bergaul dengan sunghoon, jay dan teman-temannya termasuk menyenangkan, mereka banyak bercanda hingga kadang membuat yeora melupakan semua keluh-kesahnya, mereka pembuat mood baik belakangan ini.

"Kok bengong? Nggak nyimak cerita?" Tanya jay yang menyadari kediaman yeora sejak mereka mulai membuka topik pembicaraan.

"H-hah? Enggak, nggak apa-apa, lagi mikir aja kak dikit hehe"

"Kalau kamu mau ajak temen ke sini juga nggak apa-apa kok, kita semua juga nggak apa-apa bergaul sama cewek" ucap jay yang sudah seperti mengerti apa yang mengganggu pikiran cewek itu.

"Iya ra, ajak aja" sambung sunoo yang mendengar pembicaraan antara jay dan yeora.

"Uhmm.. bukan, masalahnya temen gue ya sunghoon, yang bisa gue ajak ya dia, karena dia memang temen gue" jawab yeora agak berantakan karena tertutupi rasa bingungnya akan jawaban yang tepat dia lontarkan pada sunoo dan jay.

"Kamu nggak punya temen lain?"

*****

"Ra" panggil sunghoon pelan saat setelah yeora turun dari motor tinggi cowok itu dikarenakan mereka sudah sampai di gerbang depan rumah yeora.

"Hm, kenapa?" Jawab yeora sambil membenarkan ranselnya yang tergantung di pundak.

"Selama ini aku buat kamu nggak bisa punya temen lain ya?"

Yeora beralih menatap tajam ke arah sunghoon, mungkin ucapan cowok itu memang benar, tapi yeora sudah tidak mempermasalahkan hal itu lagi sejak lama, dia bahkan sudah cukup senang walau hanya mempunyai satu teman selama ini.

"Kok ngomong nya gitu? Nggak kok" jawab yeora dengan masih menatap sunghoon.

"Jujur aja, makin nggak enak aku kalau kamu bohong, lagian udah jelas banget gara-gara aku nggak mau bergaul kamu juga jadi ngikutin aku, selama ini aku nggak nyadar, tapi omongan kak jay tadi buat aku nyesel nggak nyuruh kamu hirauin aku dan tetap bergaul sama orang lain" ucap sunghoon yang membuat yeora menggeleng kuat.

"Nggak kok seriusan, aku nggak ngikutin kamu, kamu juga nggak buat aku susah bergaul, intinya nggak usah nyesel-nyesel sama apa yang kak jay omongin, nggak ada hubungannya sama kamu hoon"

"Maaf ya" ujar sunghoon yang saat ini dalam posisi menundukkan kepalanya sambil masih duduk di jok depan motornya.

"Ngapain minta maaf kalau nggak salah, udahlah nggak usah di pikirin, nggak usah nyesel, nggak usah minta maaf, kamu nggak salah apa-apa, sekarang mending pulang aja sana, udah mau sore"

"Ra.."

"Iya-iya kamu tetap mau minta maaf, yaudah aku maafin, udah kamu pulang buruan keburu sore"

ₓ୭ ○˚ ***** ˚○ ୧ ₓ


Beres ga ini part?
Berantakan?
Iya emang:)

Tapi votement juga loh-!!♡

Unexpected, PshWhere stories live. Discover now