11| bingung

364 94 30
                                    

"Ra, ganti baju buruan sana"

Yeora dikejutkan tepat ketika dia tengah menyantap makan malamnya, mama yang saat itu baru saja pulang dari rumah sakit langsung menarik kursi yeora dan mengarahkan cewek itu ke kamar untuk berganti pakaian.

"Apaan, ngapain ganti baju?" Tanya yeora menolak untuk diarahkan ke kamarnya.

"Mama udah janjian sama mamanya jay, hitung-hitung syukuran, karena dia baru aja sembuh, pokoknya malem ini kita keluar ya bareng-bareng. Udah sana cepet siap-siap" jelas mama kemudian membukakan pintu kamar yeora, dan langsung mendorong pelan punggung anaknya ke arah lemari.

"Iya-iya, udah sana mama keluar dulu, biar yeora ganti baju"

Setelah mamanya keluar, yeora sibuk mengotak-atik baju-bajunya untuk memilih baju yang bagus dan pas untuk dia kenakan malam ini, namun tak lama ponselnya tiba-tiba berdering menandakan masuknya telpon dari seseorang, yeora membaca nama penelepon yang tertera di layar, dan kemudian langsung mengangkatnya.

"Iya? Kenapa?" Tanya yeora sambil menempelkan ponsel di telinganya kemudian menyangganya dengan pundak.

"Lagi ngapain? Rusuh banget kayaknya aku denger" tak lain tak bukan pastinya itu sunghoon, ada dua pertanda jika cowok itu menelepon di malam hari, pertama karena dia bosan, kedua karena dia benar-benar ingin, terdengar dari suaranya, dia pasti sedang bosan.

"Gabut ya makanya nelpon?" Tanya yeora lagi dengan tawa kecil, sunghoon juga tertawa mendengar apa yang yeora katakan, karena itu memang benar, tidak ada hal lain yang bisa cowok itu lakukan di rumah, alhasil dia menelepon yeora sebelum beranjak untuk tidur.

"Iya sih, kamu ngapain? Ditanyain dari tadi juga"

"ini.. aku mau pergi bareng mama sama mamanya kak jay, oh iya aku udah bilang belom kalo ternyata mamanya kak jay itu pasiennya mama di rumah sakit, sekarang mamanya kak jay udah sembuh, jadi kayak.. ya bisa dibilang syukuran, aneh sih sebenarnya syukuran di mall haha" jelas yeora seraya membenarkan pegangannya pada ponsel agar dapat berbicara dengan lebih baik di telepon.

Sunghoon terdiam mencerna kalimat yang yeora lontarkan, entah cewek itu lupa memberitahukan padanya, atau memang menurutnya itu hal yang tidak penting untuk diceritakan, sejak kapan ternyata yeora dan jay sangat dekat? Bahkan orang tua mereka juga sudah saling mengenal tanpa sadar, apa dengan begini yeora akan lebih memilih bersama dengan jay, sunghoon menggeleng kuat kemudian melanjutkan perbincangan.

"Aku ikutan boleh nggak?" Tanya sunghoon kemudian berjalan mengambil jaketnya untuk bersiap pergi ke rumah yeora.

"Hah? Mau ikut? Coba bentar, aku tanya mama dulu"

Yeora turun dari kamarnya, dan langsung menghampiri mama yang duduk di sofa ruang tamu seraya merapikan baju dan sepatunya, dengan cepat yeora bertanya, karena memang dia belum sempat mengganti bajunya tadi karena sunghoon menelpon.

"Maa" panggil yeora buru-buru sambil memegangi hanger bajunya.

"Kenapa? Lah ra kok belum ganti baju sih?" Mama langsung mengomel begitu melihat yeora yang muncul di hadapannya tapi belum sama sekali mengganti baju dan bersiap-siap untuk pergi.

"Iya abis ini aku ganti baju, ngomong-ngomong.. sunghoon boleh ikut kan?"

"Lah? Sunghoon minta ikut? Yaudah boleh deh, tapi suruh cepetan datengnya" jawab mama yang langsung dijawab anggukan cepat oleh yeora, setelah mendapat jawaban yeora pun kembali ke kamarnya.

tak begitu lama setelah yeora selesai mengganti pakaian, suara ketukan pintu terdengar, yeora dengan cepat langsung membukanya, dan kemudian mendapati sunghoon yang berdiri sudah di halaman rumah.

Unexpected, PshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang