02| main basket

972 197 59
                                    

Pagi yang cerah, yeora membuka matanya begitu mendengar alarm berjalannya yaitu sang mama telah berbunyi sejak tadi, cewek itu langsung saja mengambil handuk dan berjalan lambat ke kamar mandi.

Setelah membersihkan tubuhnya, yeora melanjutkan dengan mengenakan baju dan menyisir rambutnya yang sedikit berantakan, kemudian keluar dari kamar untuk menyantap sarapan pagi.

"pagi semuanya.." sapa yeora pada kedua orang tuanya yang sedang duduk di meja makan.

"kamu ini ya, ngomong sama orang tua tuh yang bener dong, yang sopan" sambung papa sambil menunjuk anak satu-satunya itu dengan sendok yang dia pegang.

"iya iya maaf, pagi papa.. Pagi mama.."

"nah gitu kan enak denger nya, udah sini duduk, sarapan" ucap papa kemudian mengarahkan yeora pada kursi kosong yang berhadapan dengan mama.

Yeora menarik kursi itu dan duduk dengan tenang seraya menyendokkan nasi bersama lauk ke atas piringnya.

"ra, itu sunghoon kenapa nanyain kita ada acara apa enggak? Dia mau ngajakin kamu jalan?" mama membuka pembicaraan begitu yeora baru saja akan melahap makanannya.

"iya.. Pertama dia ngajakin aku jalan, aku nggak mau, makanya aku bilang kita ada acara, terus dia malah nelpon mama nanyain" jawab yeora.

"kita juga kan nggak ada acara, ngapain kamu bohong-bohong sama dia coba? Terus kenapa kamu nggak mau jalan sama dia?" papa yang juga tertarik dengan topik pembicaraan akhirnya angkat bicara.

"dia ngeselin, nggak mau diajak kemana-mana, kalau keluar paling makan aja terus abis itu pulang, kan nggak asik.." jawab yeora lagi.

"kamu juga udah tau dia sifat nya kayak begitu, ya kamu banyak-banyak nerima aja lah ra.. Sabar, gitu-gitu juga dia baik, dia jagain kamu, lagian dulu kan kamu duluan yang pengen temenan sama dia, sekarang kok kamu banyak ngeluhin dia"

Benar juga

Yeora lah orang yang mendekati sunghoon lebih dahulu karena yeora berpikir ingin mengetahui hal-hal yang sepertinya tersembunyi dalam diri cowok itu, seperti kenapa sunghoon selalu menghindari orang-orang yang ingin mendekatinya, atau mengapa cowok itu selalu berekspresi datar terhadap orang-orang, namun sekarang setelah mengetahui semua alasan sunghoon, yeora masih belum bisa memakluminya, malah yeora ingin sepenuhnya merubah cowok itu menjadi sunghoon yang hangat untuk semua orang, bukan sunghoon yang beku seperti ini.

*****

"eh ra, udah sembuh perutnya?" ucap sunghoon dengan tawa kerasnya saat yeora sudah keluar dari pagar rumah, dan bersiap menghampiri cowok itu.

Yeora memilih untuk diam, masih dalam akting marahnya yang kemarin, yeora berusaha naik ke jok belakang motor sunghoon dengan menahan tawanya, tentu saja jika sunghoon sudah tertawa dengan sangat keras seperti sekarang, yeora juga sulit menahan diri untuk tidak ikut tertawa, karena sunghoon memiliki tawa yang menular bagi yeora sendiri.

"mau kemana nih?" tanya sunghoon memastikan tempat yang akan dituju sebelum melajukan motornya.

"terserah kamu" jawab yeora singkat seraya sibuk memainkan ponselnya.

"ke rumah aku mau?"

"ngapain?"

"ya.. Gatau, daripada ke mall kan ramai pasti, lagian ini musim penyakit loh, rumah aku lebih aman" jelas sunghoon yang membuat yeora langsung mengerti dengan maksud ucapan cowok itu, sunghoon pasti menghindari bertemu orang banyak, itu akan sangat mengusiknya, sebab sunghoon tidak suka berada di antara keramaian.

"yaudah" jawab yeora singkat.

"tapi kalo dirumah aku juga kita nggak bisa ngapa-ngapain, jadi mau kemana-"

"udah jalan aja dulu, ntar di jalan baru mikir mau kemana, ribet banget sih" putus yeora yang malah membuat sunghoon nyengir, namun akhirnya dia menjalankan motornya.

*****

"yuk turun"

"lah.. Kok kesini?" protes yeora setelah melihat lapangan yang tidak lain berada di komplek perumahan tempat sunghoon tinggal.

"iya disini dulu main-main, baru abis itu makan, malem nya ntar kita ke mall deh kalo kamu mau" jelas sunghoon seraya turun dari motornya.

"beneran ya? Awas aja loh" ancam yeora yang juga ikut turun dari motor sunghoon.

"hmm"

Mereka berdua pun memasuki area lapangan itu, yeora jelas saja tidak akan membuang tenaga nya untuk bermain bersama sunghoon yang saat ini tengah mendribble bola basket dan berusaha memasukkannya ke dalam ring. Sunghoon menyukai bola basket, bahkan jika cuaca bagus, dan lapangan tengah sepi seperti sekarang, cowok itu bisa saja bermain seharian penuh, dia mahir.

"jangan salahin aku ya kalo bolanya ntar kena kamu" yeora yang mendengar ucapan sunghoon langsung berpindah tempat ke sudut lapangan.

"kena juga ntar kalo kamu disitu" ucap sunghoon lagi, yang membuat yeora kembali mengatur posisinya ke bangku penonton.

"kena-"

"nggak mungkin disini juga kena, bilang aja kamu emang sengaja mau ngenain aku sama bola"

Tawa cowok itu pecah seketika, sedangkan yeora hanya menatap sunghoon kesal seraya berusaha kembali fokus pada ponselnya.

"gini aja biar nggak kena bola kamu pergi beli minuman aja sana" ujar sunghoon sambil melangkahkan kakinya ke kursi penonton untuk menghampiri yeora.

"yeuhh ada maunya ternyata.. Yaudah, kamu mau minum apa?"

"yang paling mahal di warung pokoknya" mendengar itu, yeora langsung meninju pelan bahu sunghoon, sedangkan cowok itu hanya tertawa menanggapinya.

"bercanda.. Mineral aja" lanjut sunghoon yang masih setengah tertawa.

"oke deh, eh hoon..

Aku pake motor kamu ya"

"heh! Apaan segala pake-pake motor, nggak ada! Ntar jatoh, itu tinggi loh motornya, berat juga, kalo ketimpa gimana? Repot juga aku ntar kamu minta diurut"

Yeora langsung memberikan tatapan sinis ke sunghoon, dan pergi dari lapangan itu untuk membeli minuman, sedangkan sunghoon kembali melanjutkan permainannya.

ₓ୭ ○˚ ***** ˚○ ୧ ₓ






Akhirnya up huhu..
Votementnya jangan lupaa..

Byeee~
다사랑해 ~♥~

Unexpected, PshWhere stories live. Discover now