15| tentang jay

280 52 13
                                    

"Ra, ayo pergi ke pasar malem"

"Uhm.. bukannya nggak mau nih, aku... kayaknya mau nyamperin mama deh, anter aku ke rumah sakit aja ya" tolak yeora lembut yang hanya di jawab dengan anggukan kecil oleh cowok itu.

Beberapa saat yang lalu...

Jay

Ra
18.21

Ayo ketemuan, aku di tempat boba
Biasa di depan rumah sakit
18.21

Oke aku kesana kak
18.23

*****

"Ada apa?" Tanya yeora begitu sudah duduk di salah satu bangku yang ada di hadapan jay.

"Tadi kamu bareng sunghoon, kenapa dia nya pulang duluan?" Jay balik bertanya.

"Aku kira kakak ngajak ketemuan karena mau ceritain sesuatu"

"Iya aku emang mau cerita" jawab jay.

"Aku kira juga kakak nggak mau sunghoon ikut tau soal sesuatu yang pengen kakak ceritain"

Jay mengeluarkan tawa kecilnya, sedangkan yeora bergerak untuk meminum minumannya yang sudah jay pesankan untuknya.

"Aku nggak bilang padahal, tapi kamu tau duluan" ucap jay yang membuat yeora juga tertawa pelan, sesaat kemudian cowok itu menunduk ke bawah seakan ragu dengan apa yang akan dia ceritakan.

"Kalo belum-"

"Ini juga aku mau cerita kok" ucap jay kemudian kembali mendongakkan kepalanya.

"Aku di suruh mama buat pergi ke rumah nya papa aku, karena.... oh iya, aku belum pernah cerita sama kamu, papa sama mama aku... uhm... udah nggak bareng lagi, maksudnya udah pisah"

Yeora membungkam mulutnya, pantas saja mama mengatakan kalau jay lah yang selama ini mengurus mama nya sendirian saat sakit, ternyata selama ini jay punya banyak sekali cerita yang ditutupi.

"Istri baru nya papa aku baru aja melahirkan, jadi aku punya adek hehe, seneng sih, tapi rasanya aneh aja, umur aku beda jauh sama adek aku, apalagi beda ibu"

Yeora bingung harus mengatakan apa setelah jay selesai dengan kalimat beratnya, rasanya semua jawaban yang muncul di pikiran cewek itu tidak sesuai untuk dia katakan pada jay. Bisa saja jay sedang sensitif saat ini, jika yeora menjawab sesukanya jay pasti merasa tidak nyaman.

"Kapan memangnya kakak di suruh pergi ke rumah papa kakak?" Tanya yeora hati-hati.

"Nggak tau, malah aku nggak ada niat mau dateng sebenernya" jawab jay kemudian meneguk boba miliknya.

"Kalau kakak berubah pikiran, dan jadi mau dateng ke sana, nanti aku temenin biar mungkin nggak-"

"Oke temenin ya"

*****

"Makasih udah mau dengerin cerita aku, aku ganggu waktu kamu jadinya" ucap jay saat setelah mengantar yeora kembali ke rumahnya.

"Nggak kali kak, nggak ganggu, nanti coba telfon aja kapan kakak mau kesana biar aku yang nemenin" jawab yeora seraya melepas helm milik jay dari kepalanya.

"Ngerepotin jadinya, makasih ra udah mau bantu"

"Nggak deh, nggak mungkin gitu aja repot, yaudah kak aku masuk duluan ya, hati-hati di jalan"

Beberapa saat setelah nya, yeora berjalan menuju pintu depan untuk masuk ke dalam rumah, sedangkan jay sudah pergi untuk kembali pulang.

"Ra, darimana?" Kejut seseorang yang tiba-tiba saja bangkit dari sofa dan sontak menghampiri yeora yang baru saja membuka pintu rumah.

Unexpected, PshWhere stories live. Discover now