Malfoy Manor III

2.3K 320 41
                                    

Aku tidak tahu apakah kembali ke manor merupakan keputusan terbaik, meski para auror terus berjaga di luar sana namun kengerian yang ditinggalkan masih bisa kurasakan. Dan sepertinya kejadian malam itu berhasil meninggalkan kesan trauma dalam diriku, membuatku tidak berani lagi memasuki ruang perapian yang telah didekorasi ulang oleh ayah, ia sengaja melakukannya agar aku tidak mengingatnya lagi. Tetapi itu percuma saja, aku tetap tidak mau menginjakkan kaki di dalam sana.

Hari hariku selama liburan selalu kuhabiskan di dalam kamar, dan baru turun ke bawah saat ibu memanggilku untuk makan. Berhubung mereka harus pergi bekerja, namun di sisi lain tidak berani meninggalkanku seorang diri di manor, jadi mereka memutuskan untuk bekerja dari rumah, dan baru pergi ke kementerian saat benar-benar dibutuhkan. Keduanya sangat sibuk setelah terjadi pergantian menteri sihir, Cornellius Fudge lengser dari jabatannya karena seluruh komunitas sihir sudah berteriak menuntut pengunduran dirinya. Ia digantikan oleh Rufus Scrimgeour, yang tadinya menjabat sebagai Kepala Kantor Auror di Departemen Pelaksanaan Hukum Sihir.

Setelah kejadian penyerangan malam itu, keadaan di luar sana benar-benar kacau sekali. Pintu dan jendela rumah tertutup rapat, banyak toko yang memilih tutup, dan langit terlihat begitu gelap seperti akan terjadi badai besar. Sebisa mungkin aku menghindari daily prophet, aku tidak ingin membaca berita-beritanya, ini hanya membuatku semakin takut saja. Terakhir kali kulihat, terjadi pembunuhan dua keluarga muggle dan runtuhnya jembatan Brockdale, salah satu jembatan besar di dunia muggle. Itu pun karena aku tanpa sengaja melihat halamannya yang terbuka lebar di atas meja makan. Membayangkan kengerian yang terjadi di luar sana membuat perutku mual, rasanya seperti tidak ada lagi tempat yang aman. 

Sepanjang liburan ini, aku tidak bertukar surat dengan teman-temanku terutama dengan Draco. Aku terus bertanya-tanya bagaimana keadaan lelaki itu, apakah dia makan dengan cukup? Apakah dia bisa tertidur lelap di malam hari? Aku terus mengkhawatirkannya setelah tanpa sengaja mendengar obrolan orangtuaku tentang keluarga Malfoy. Ya, Lucius, ayahnya dimasukkan ke dalam azkaban dan itu pasti menghancurkan hatinya karena harus membayangkan orang yang ia sayangi, mendekam di dalam sana. Azkaban jelas tempat yang sangat mengerikan bagi siapapun, bahkan aku tidak bisa membayangkan jika hal yang sama terjadi pada ayahku. Mungkin rasanya sama seperti saat aku kehilangan grandpa dan grandma. Aku tidak peduli alasan Lucius dimasukkan ke azkaban, yang kupikirkan saat ini hanyalah keadaan Draco, surat yang kukirim untuknya beberapa hari lalu belum mendapat balasan juga dan ini membuatku semakin cemas karena aku belum mengetahui kabarnya sejak terakhir kali kami bertemu.

"Calla." Panggil Isabel, membuatku mendongak menatapnya. Saat ini kami sedang makan malam bersama. "Sebaiknya kamu tidak kembali ke Hogwarts tahun ini." Ia menatapku cemas.

"Tidak, sayang. Kita sudah membahas ini sebelumnya." Kata Simon. "Calla harus kembali ke Hogwarts, disana jauh lebih aman."

"Ya. Tapi aku tidak ingin jauh dari putriku di saat-saat seperti ini." Jawab Isabel.

"Aku paham." Simon menggenggam tangan kanan Isabel yang tergeletak di atas meja. "Tapi kita juga tidak bisa terus bersamanya, kementerian sedang kacau dan Hogwarts satu-satunya tempat yang bisa kita percayai saat ini. Perlindungan disana telah ditingkatkan berkali-kali lipat." 

"Mom." Ucapku setelah mendengar pembicaraan mereka. "Dad benar, aku lebih aman disana dan berjanjilah kalian akan baik-baik saja selama aku di Hogwarts." 

"Tentu sayang." Jawab Simon sambil tersenyum menatapku.

"Kirimkan aku surat seminggu sekali, tidak-tidak, kalau bisa setiap hari." 

"Jangan cemas, kami akan terus mengirimimu surat." Kata Isabel, membuatku sedikit lega.

Jam menunjukkan pukul 8 malam, dan aku baru kembali ke kamar setelah selesai makan bersama kedua orangtuaku, mereka melanjutkan pekerjaannya begitu memastikan aku telah pergi dari sana. Seperti biasa, mereka tidak ingin terlihat lebih mementingkan pekerjaannya dibanding dengan diriku, tetapi aku tidak terlalu keberatan akan hal itu karena aku paham betapa sibuknya mereka saat ini. 

Belongs To MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang