Yule Ball

2.4K 338 17
                                    

Malam ini malam pesta, dan seluruh murid dengan gembira berlayar di dalam aula besar. Malam ini adalah milik seluruh murid, suasana Hogwarts diselimuti aura romantis dan kehangatan menjelang natal. Tak bisa dipungkiri, setelah ini pasti akan banyak murid yang menjadi sepasang kekasih. Ruang aula besar yang biasanya terlihat kaku dan membosankan, diubah sedemikian rupa dengan warna putih yang mendominasi. Pohon natal menjulang tinggi di ujungnya berhiaskan ornamen natal, langit-langit ruangan diberi mantera sihir agar tampak seperti salju yang turun dari langit.

"Ayo, Hermione." Ucapku sambil memeluk lengan gadis itu, dia terlihat sangat gugup. Kami datang sedikit terlambat karena Hermione tidak percaya diri dengan penampilannya.

Sore tadi aku datang ke asrama gryffindor untuk membantu Hermione mengurus penampilannya sekaligus ikut bersiap-siap disana. Selera grandma tidak perlu diragukan lagi, dia mengirimkanku long dress yang menonjolkan bentuk tubuhku. Sejujurnya aku merasa malu dengan itu tapi mau bagaimana lagi aku tidak ada pilihan lain. Warna dress ini menggambarkan warna asramaku ditambah motif seperti untaian sayap di bagian tengahnya.

Aksesoris yang dikirimkan tidak terlalu banyak dan memberikan kesan elegan saat kupakai. Hermione terus-terusan memujiku setelah aku selesai dengan penampilanku, dia membuatku semakin gugup. Kami baru keluar dari asrama gryffindor setelah dirasa semua penghuninya telah pergi.

"Astaga aku gugup sekali." Kata Hermione. Bahunya terlihat tegang.

"Krum pasti akan terpesona denganmu, kau sangat cantik."

"Jangan merendahkan dirimu Calla, kau pun sangat cantik. Diggory akan menjadi pria yang paling beruntung malam ini."

Aku tersenyum lalu kami tiba di depan tangga yang mengarahkan kami menuju pintu masuk great hall. Banyak murid yang berkumpul di depan sana, mereka melihat ke arah kami dengan tatapan takjub.

"Mereka berdua sangat cantik." Ucap Parvati lalu Harry memutar tubuhnya dan menatap ke arah kami. Di bawah sana, Krum dan Cedric menunggu kami sambil tersenyum manis.

Aku menerima uluran tangan Cedric dan dia langsung mencium punggung tanganku. "Kau sangat cantik Calla." Ucapnya membuatku tersenyum gugup.

Profesor McGonnagal menyuruh para pejuang dan pasangannya berbaris di depan pintu masuk karena kami yang akan menjadi pembuka acara dansa. Aku melingkarkan tanganku di dalam lengan Cedric, rasanya gugup sekali karena kami akan menjadi pusat perhatian terutama saat acara dansa dimulai.

Pintu masuk terbuka dan kami berjalan masuk ke dalam. Aku tersenyum sambil fokus menatap ke arah depan, berusaha mengabaikan semua orang yang menatap kami. Hingga kami berhenti di bagian tengah ruangan lalu aku meletakkan tangan kiriku di atas bahu Cedric dan tangan kananku menggenggam tangannya di atas.

Dia menatap mataku dalam-dalam sambil tersenyum dan aku juga melakukan hal yang sama. Instrumen musik dimainkan dan kami mulai berdansa mengikuti alunannya. Bergerak mengikuti irama, berputar-putar dan Cedric mengangkat tubuhku dengan entengnya. Tidak lama kemudian para profesor ikut bergabung bersama kami disusul oleh para murid.

Aku mengalihkan tatapanku ke sekeliling ruangan, melihat bagaimana lihainya Neville dalam berdansa dan Hermione yang tidak pernah melepaskan matanya dari Krum. Semua orang diselimuti suka cita dan kebahagiaan, rasanya begitu damai disini dan kami sejenak melupakan segala masalah yang ada, para pejuang melupakan hal-hal berbahaya yang menanti mereka di turnamen berikutnya dan para murid melupakan tugas-tugas mereka.

"Bagaimana perasaanmu?" Tanya Cedric.

"Tidak pernah sebaik ini sebelumnya." Jawabku sambil tersenyum menatapnya hingga aku melihat ke arah belakangnya.

Belongs To MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang