37. Sebentar Lagi

Start from the beginning
                                    

Gadis itu akhirnya menoleh kebelakang dan sedikit terbelak ketika mendapati sosok dokter dengan jas dokternya yang masih dikenakan sebagai luaran oleh pria tersebut. Seumur hidup, ini adalah pertama kalinya ia melihat seorang dokter mengenakan jas dokter dilingkungan luar selain dirumah sakit. Tapi... apakah manusia dihadapannya ini benar-benar dokter?

Atau malah dokter gadungan?

"Halo" jawabnya seadanya. 

"Oh ya, perkenalkan aku Mingyu, temannya Sana si pemilik rumah ini. Kamu?" Mingyu mengulurkan tangannya kepada gadis berbaju merah muda dengan motif garis-garis horizontal tersebut, "Rumah aku didekat sini, jadi... tahu kan relasi pertemanannya kayak gimana?"

"Oh, iya iya" jawab gadis itu seraya menyambut uluran tangan Mingyu, "Aku Mina, teman SMA-nya Sana" 

"SMA? Wuah... kenal Jeon Wonwoo dong?"

"I-iya... kamu kenal sama Wonwoo juga?"

"Dia temen deket aku, kita bahkan kerja dirumah sakit yang sama... Park Jungsoo Hospital" Mingyu menunjuk logo rumah sakit yang ada pada jas dokternya, membuat Mina sedikit tertawa dan mengangguk kecil, "Wuah, ternyata lingkup pertemanan kita lumayan dekat ya" ujarnya yang Mingyu jawab dengan senyuman serta anggukan kepala kecil. 

"Hm... seharusnya Sana lagi gak ada dirumah deh sekarang, seharusnya dia lagi sama Wonwoo sekarang, jadi gimana? Kamu mau aku antar ke tempat mereka berdua, atau..." Mingyu melirik kesamping seperti tengah berfikir mengenai cara seperti apa yang harus ia lakukan untuk memperlakukan wanita dihadapannya saat ini, "Gimana kalau kita ke apartemennya Wonwoo? Karena mereka pasti disana. Tenang, gak perlu takut... lagi pula kamu tahu Wonwoo kan?" tanya Mingyu yang Mina jawab denga anggukan kepala pelan. 

"B-boleh" jawabnya. 

****

"Tadi Daehan nanya ke aku, kita ini pacaran atau engga sih? Terus tanya balik, kalau misalnya aku nikah sama kamu, dia bakal seneng gak? Terus dia bilang dia bakalan senang kalau aku nikahnya sama kamu" 

Wonwoo terus berceloteh ria sembari menyeka noda pada pipi Sana--bekas color fun tadi--sementara Sana sendiri tengah mengeringkan rambut Wonwoo dengan handuk kecil ditangannya. Gadis itu tak banyak bicara, ia hanya mendengar apa kata-kata Wonwoo dengan seksama. 

"San..." panggil Wonwoo

"Hm?"

"Jawab dong..."

Sana tersenyum dan mengacak-acak rambut pria dihadapannya ini sekilas sembari memberikan kacamata Wonwoo kepada pemiliknya itu lagi, "Baguslah kalau gitu. Sebenarnya Daehan juga pernah nanya hal yang sama ke aku, tapi aku bilang dia masih kecil dan belum boleh tahu soal begituan" jawab Sana sembari menyandarkan tubuhnya pada sofa di apartemen Wonwoo. 

"Ya bener juga sih, tapi gimana pun juga kita bakalan nikah kan?" tanya Wonwoo seraya meraih jemari tangan Sana, membuat gadis itu menoleh kepadanya yang tengah melemparkan tatapan penuh harap akan hubungan mereka. Sana pun tersenyum dan mengangguk kecil, walaupun terlihat samar, tapi Wonwoo sudah senang melihatnya. 

Ting Tong!

Suara bel apartemen itu rasanya hendak dikutuk oleh Wonwoo karena sudah mengganggu moment romantis antara dirinya dengan Sana. Bukan, dia bukan akan mengutuk bel tersebut, tetapi seseorang yang menekan bel apartemennya itu lebih tepatnya. 

Wonwoo membuka pintu apartemennya dan menghela nafas panjang begitu melihat dua orang yang berdiri dihadapannya saat ini. Mingyu dan Mina, dua orang yang sudah tak perlu diherankan lagi keberadaanya dalam mengusik kenyamanan hubungan seseorang. Mereka sendiri-sendiri saja sudah menganggu, apalagi berdua?

TRAUMAWhere stories live. Discover now