# for being lonely without it

859 164 22
                                    

ppeonxxy ; 27 February 2021, Saturday—

ppeonxxy ; 27 February 2021, Saturday—

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


🌷🌷🌷

••


Malam telah tiba, masih dengan keadaan yang gusar ia memutuskan untuk keluar rumah.

Minho memparkirkan motornya, menghela nafas sebelum memasuki restoran.

Tak ada jisung atau siapapun yang di ajaknya, hanya ia seorang yang akan menumui midam di dalam restoran.

Bukan sebab alasan ia memenuhi permintaanya. Tak jauh dari pandangannya, Midam tengah duduk santai sambil membuka buku menu.

Restoran tidak begitu ramai, namun ia tak peduli.

Midam sedikit terkejut, namun langsung tersenyum lebar ketika melihat siapa yang duduk di hadapannya.

" Ada urusan apa lagi? "

Midam tak segera menjawab, menatap minho dengan anehnya lalu tersenyum kembali.

" Ini tak begitu penting, tapi mungkin kau ingin mendengarnya "

" cepat katakan saja, jangan membuang buang waktuku "

Midam mengangguk namun tak kunjung bicara. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar restoran, menyadari bahwa minho hanya sendirian menemui nya.

" Orang tuli itu tak ikut dengan mu ya? "

Minho menyerngit, tatap midam tak suka karena mengerti siapa yang di maksudnya.

" Bisakah kau tak perlu membawa kekurangan orang lain disini? "

" Oh, kenapa? Dia kan memang tuli? Jadi aku tak salah kan? "

" aku tak ingin mendengar siapa pun yang mengatakan bahwa jisung adalah orang tuli, cepatlah aku sibuk!"

" ck! Baiklah baiklah— aku hanya ingin mengatakan, bahwa ada yang ingin mencurangi ayahmu, dia menginginkan perusahaan yang harusnya jadi milikmu nanti,—"

" Hanya itu? Huh, membuang waktu ku saja hanya karena hal tak penting seperti itu! "

Minho beranjak, namun pergelangan tangannya di tahah oleh midam.

" Tunggu! Kau tidak terkejut? Hei, dia ingin mengambil posisi mu! Harus nya kau bertindak tegas! "

" aku bahkan tak tertarik dengan hal seperti itu! Menyingkirlah, kau menghalangi ku "

Midam melepaskan genggamannya, beranjak sedikit dari hadapan minho dan membiarkannya pergi.

Mengangkat bahunya acuh saat minho sudah benar benar pergi. Ia mana peduli dengan hal itu, yang terpenting hari ini dirinya bertemu minho kembali, walau hanya sebentar.

Sedangkan minho, melajukan motornya ke arah taman. Berjalan jalan disana sambil menikmati angin malam.

Sungguh pertemuannya dengan midam malam menambah mood- nya semakin buruk.

Else ; Minsung [ ✓ ]Where stories live. Discover now