# Hospital

1.3K 222 29
                                    

ppeonxxy; 31 January 2021, Sunday-

ppeonxxy; 31 January 2021, Sunday-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🏥🏥

••

Han Seungwoo kembali dari teras rumahnya, tadi rentenir menagih hutang mereka. Beruntung  ada uang untuk membayarnya, ya walaupun  belum lunas semua karena uang yang di dapat tidak banyak.

Ia ikut duduk disamping istrinya yang sedang mengkeroki anaknya yang masuk angin karena kehujanan.

Jisung akhirnya masuk angin, membuat dirinya  harus menerima tato punggung yang dibuat ibunya sekarang.

Dari tadi jisung hanya meminum teh hangat, ia bahkan belum minum obat ataupun makan.

Padahal ibunya sudah menawarinya agar segera makan dan minum obat,  tapi jisung menolak dan beralasan ia sudah makan di pondok kayu.

Orang tuanya sudah tau jika dirinya sering ke pondok karena belajar. Jisung sendiri tau jika hidangan yang disiapkan oleh ibunya hanya cukup untuk dua orang saja.

Bagaimana bisa ia membiarkan salah satu dari mereka tak makan, sedangkan ia selalu menyantap makanan nya dengan nikmat.

Keluarganya memang seperti ini, makan selalu berbagi walaupun hanya untuk beberapa orang saja.  Terkadang seungwoo yang mengalah untuk tak makan,  terkadang byungchan juga mengalah, ini demi anaknya bisa makan. Tapi jisung selalu  merasa tak enak,  jadi ia berbohong agar mereka berdua bisa makan.

" Ibu carikan obat ya nak, ini badan kamu panas loh "

Jisung menggeleng, ia tahu ibunya pasti akan mengutang di warung jika mencarikannya obat.

" jisung tak apa, ibu "

Masih sibuk dengan punggung  jisung.  Byungchan menatap anaknya sendu, ia merasa sedih jika anaknya seperti ini, jisung membutuhkan obat agar lekas sembuh, tapi untuk membelinya saja ia tak ada uang, lalu bagaimana?

" Aku kedepan dulu, memberesi barang barang "

Byungchan mengangguk, membiarkan suaminya bekerja malam harinya, memilah barang rongsokan untuk dijual kembali.

" Ayah,  jisung bantu ya! "

Bajunya langsung di pakai kala mendengar ayahnya ingin kedepan, memberesi rongsokan maksudnya. Seungwoo menoleh lalu menggeleng.

"  jisung istirahat saja,  kan sedang sakit "

Sekarang giliran jisung yang menggeleng, menolak perintah ayahnya karena ia merasa masuk anginnya tak begitu buruk yang mengharuskan dirinya istirahat.

" jisung gak papa kok, jisyng gak sakit,  ayahh "

" istirahat saja, nanti kalau sudah mendingan jisung bisa bantu ayah,  ya? "

Akhirnya jisunh mengangguj juga, jika ibunya yang menyuruh ia akan langsung  menurut.  Dengan ayahnya pun begitu sebenarnya,  tapi ia ingin membantu malam ini.

Else ; Minsung [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang