Jungwon merasakan ponsel miliknya bergetar. Ia lantas merogoh saku celananya untuk mengambil benda persegi tersebut.

"Park Sunghoon? Tidak biasanya dia menelponku".

Tak ingin membuat si penelpon diseberang sana menunggu terlalu lama, Jungwon segera menggeser ikon hijau tersebut.

"Halo?".

"Apa kau ada didalam? Jika iya, bisa tolong bukakan pintu untukku?".

Seketika Jungwon membulatkan kedua matanya. Tentu saja ia terkejut dengan kedatangan si pemuda Park itu yang tiba-tiba.

Setelahnya Jungwon pun memutus panggilannya dan bergegas menuju pintu.

"Untukmu..". Ucap Jungwon sembari menyodorkan mug berisi coklat panas dengan asapnya yang masih mengepul.

Sunghoon bergeming lantas menerimanya. " Terimakasih".

Omong-omong mereka berdua saat ini tengah berada di balkon apartement sembari menatap keindahan kota Seoul di siang hari yang sedikit dingin.

"Oh ya, Sunghoon..".

"Hm".

Jungwon sedikit tersentak begitu Sunghoon memberikan seluruh atensi padanya.

'Sial! Jangan menatapku begitu'. Rutuknya dalam hati.

Jungwon tampak berdehem sebelum lanjut berucap, "omong-omong tidak biasanya kau datang kemari".

"Apa tak boleh? Ataukah aku mengganggumu?".

"Ah..bukan seperti itu maksudku!". Elaknya dengan cepat sembari menggaruk lehernya yang sama sekali tak gatal.

Tidak tau saja, jika setiap gerak-geriknya itu selalu tak luput dari perhatian si pemuda Park itu.

" Aku hanya ingin memastikan kalau kau baik-baik saja".

Jungwon tampak mengeryitkan keningnya tak mengerti. Memastikannya? Memangnya dirinya kenapa?

Ditengah tenggelam dalam kebingungan, tiba-tiba saja Sunghoon mengikis jarak diantaranya. Jungwon tentu saja tersentak. Refleks, iapun melangkah mundur hingga tubuhnya tersudut dan menubruk dinding dibelakangnya.

"Sunghoon.. kau mau a-apa?". Tanyanya dengan gugup.

Namun pemuda Park itu seolah tak memperdulikan pertanyaannya. Sunghoon semakin mencondongkan wajahnya. Sementara Jungwon hanya dapat menelan salivanya dengan susah payah. Dan yang bisa ia lakukan hanyalah menutup kedua matanya rapat. Ia tak tau sebenarnya apa yang mau pemuda itu lakukan padanya.

Hanya bersisa jarak dua senti lagi, Sunghoon pun terdiam sembari memperhatikan dengan teliti pahatan paras cantik pemuda manis dihadapannya. Namun kemudian ekor matanya menangkap sesuatu.

"Apa ini hickey?".

Seketika Jungwon membuka kedua matanya terkejut dengan refleks juga ia mendorong pemuda Park itu untuk menjauh darinya.

" A-apa?".

"Dilehermu Won, ada bercak merah sedikit keunguan".

Jungwon rasanya ingin membenturkan kepalanya ke dinding dibelakangnya saat itu juga. Satu kata yang mewakili dirinya saat ini adalah Bodoh.

Jungwon menggigit bibir bawahnya. Sekarang dia benar-benar bingung harus menjawab apa?

Shit.

Semua ini gara-gara Jay!

" A-haha ini.. Mmm, aku sempat digigit nyamuk kemarin lalu aku menggaruknya sedikit kasar sampai akhirnya meninggalkan jejak begini". Sahut Jungwon sembari memegangi lehernya.

demon byuntae | jaywonWhere stories live. Discover now