chapter 4

26.2K 3.5K 538
                                    

haii?
sebelum mulai buna mau curhat dikit ya? Jujur buna tau akun ini masih kecil tapi tolong ya.. Buna sakit hati kalo sampe ada yang copast cerita buna tanpa ijin dari buna. Kalo mau remake boleh kok asal ada permisi dulu gak langsung main comot aja. Tolong banget ini mah ya🙏🥺

ok, mungkin itu aja curhatannya buna, langsung aja ya..

warning ⚠ : bahasa sedikit vulgar, harsh word.









**




Jungwon baru saja menapakkan kakinya di apartement miliknya. Baru saja ketika ia hendak melepas sepatunya, Jungwon mendapati sepasang sepatu lain.

"Sial". Batinnya.

Setelahnya Jungwon pun melangkah memasuki bagian dalam apartementnya dengan mengendap-endap seperti seorang pencuri yang takut jika ketahuan.

" Berhenti disana, Yang Jungwon!".

Sebuah suara menginterupsi sontak saja membuatnya tersentak. Jungwon menggigit pipi dalamnya sembari merutuk.

Bisa dia dengar suara langkah kaki yang semakin mendekat kearahnya. Dengan gerakan perlahan, Jungwon pun membalikan badannya. Ia pun tersenyum kikuk begitu mendapati sosok pemuda tinggi yang sudah berdiri tepat dihadapannya.

"Semalam kau pergi kemana? Kenapa baru pulang?".

"A-aku..". Jungwon gelagapan. Ia berusaha keras mencari setidaknya alasan yang bisa ia gunakan. Lagipula mana mungkin kan kalau dia bilang dia habis menginap dirumah Jay?

"Aku... Semalam menginap dirumah temanku, iya. Aku menginap dirumahnya Sunoo!". Alibinya.

"Seingatku Sunoo kan sedang bersama Riki lagipula mereka masih di Jepang dan belum kembali". Tukas Pemuda itu sembari melipat kedua tangannya didepan dada.

Jungwon menggigit bibir bawahnya. Benar juga, bisa-bisanya dia lupa. Bodoh sekali

" Jadi... Kemana sebenarnya kau pergi?". Ujarnya sembari menatap Jungwon penuh selidik.

"Heeseung hyung! Sudah dong jangan tanya-tanya aku terus seperti ini!". Rengek Jungwon yang benar benar sudah kehilangan kata-kata.

Pemuda bernama Heeseung itu hanya dapat menghela nafasnya. Sedikit informasi saja kalau pemuda Lee ini adalah Manajernya sekaligus merangkap menjadi asisten pribadinya juga.

"Yasudah kalau begitu sebaiknya kau habiskan makan siangmu, aku sempat memasak banyak sekali tadi".

Jungwon refleks mencebikkan bibirnya. "Kau seharusnya tidak usah melakukan semua itu hyung".

"Percuma saja karena aku tak bisa memakannya". Lanjutnya dalam hati.

" Yak, kau mau kemana?". Tanya Jungwon begitu melihat Heeseung yang mengambil mantelnya yang sengaja ia taruh diatas sofa.

"Aku ada urusan sebentar". Jawabnya sembari memakai mantel tebal tersebut yang sangat pas ditubuhnya.

" Sudah dulu ya? Aku akan pergi dan kau, jangan lupa habiskan semua makananmu".

Tanpa menunggu jawaban Jungwon, pemuda itu lantas beranjak pergi meninggalkan apartement.

Jungwon pun membawa langkah kakinya pergi menuju dapur, begitu sampai di meja makan ia mendapati banyak sekali hidangan yang sudah tersaji. Semuanya tampak sangat lezat di matanya. Iya, hanya di matanya saja begitu makanan itu masuk ke tenggorokkannya Jungwon tentu tak bisa menelannya. Ia akan memuntahkan isi perutnya kembali.

"Haishh.. semuanya tampak menyebalkan". Gumamnya sembari mengerucutkan bibirnya.

'Drrt.. Drrt'

demon byuntae | jaywonKde žijí příběhy. Začni objevovat