2.

14 3 0
                                    


L'Arbre Cafe

"Ini udah semuanya?" tanya Arion pada pegawai jasa pengiriman yang baru saja turun dari truk pengantar pesanan sayur dan buah segar pesanannya.

"Iya chef udah semua. Tolong dicek kembali sebelum kami turunkan kegudang penyimpanan." Balas lelaki berkaos hitam itu sembari memberikan list pesanan Arion.

Setelah memastikan tidak ada pesanan yang tertinggal dan kondisi sayuran dan buah yang masih segar. Arion meminta pada lelaki itu untuk memasukkan kotak-kotak tersebut dalam gudang penyimpanann yang berada dibelakang gedung utama kafe tempatnya bekerja.

Arion adalah seorang chef disebuah kafe yang diberi nama L'Arbre yang diambil dari kata pohon dalam bahasa prancis. Lelaki dengan perawakan setengah bule tapi kulit coklat karena hobi divingnya itu adalah sahabat pemilik kafe ini. Abiwara Dhananjaya.

Telpon gengam Arion berbunyi.

"Oi Bi, kok selada segini doang sih ? kan udah gue bilang kalau stok kita udah tinggal dikit banget." Arion langsung mengomel pada tarikan nafas pertama sesaat setelah sambungan telpon terjadi.

"Ya ampuuuunn, bawel banget sih Ar... gue udah baca catatan lu kali. Tapi emang Cuma segitu doang bisanya, masa iya gue ngirim selada yang belum siap panen gile aje lu." Jelas Abi, orang yang mendapat omelan Arion yang sebenarya adalah atasannya.

"Lagian gue lagi gak diperkebunan Ar, lagi ngurusin pengiriman beras di Sulawesi nih. Besok gue balik langsung gue cek langsung deh, yang pentingkan stok seminggu ini masih aman."

"Pokoknya lu atur yah Bi, gue gak mau dapur gue jadi lelet kerjanya karena pemilik kafe yang setahun sekali datang nengok kafenya sendiri. Lu tuh harus naikin gaji gue setiap bulan, gue double job disni."

"Kampret lu, gaji lu itu bahkan lebih gede dari keuntungan kafe yang gue terima. Tapi karena lu bisa andelin kek gini makanya gue ikhlasin aja."

Arion hanya mencibir mendengar jawaban atasan sekaligus sahabatnya itu, karena dia sangat tahu keuntungan kafe ini lebih besar daripada gajinya sebulan. Kafe ini adalah kafe yang Abi bangun dari hasil tabungan sendiri selama kerja partime di Prancis ketika mereka sama-sama kuliah disana. Arion sebenarnya bingung kenapa Abi harus repot-repot bekerja saat itu, karena seluruh kebutuhannya terpenuhi. Keluarga Dhananjaya bukanlah keluarga susah. Dj Fram adalah perkebunan organik terbesar dikota itu, bahkan bisa dikatakan perkebunan keluarga yang jelas akan Abi lanjutkan itu adalah pemasok utama restoran dan hotel-hotel bintang lima dibeberapa kota besar di Indonesia. Tapi Arion tidak ambil pusing dengan pilihan hidup sahabatnya itu. Selama Abi tidak melupakan tujuan utamanya datang jauh-jauh ke negara ini.

"Eh Bi, nanti pulang sekalian beli kopi toraja yah buat stok kafe."

"Baiklah Yang Mulia Arion. Ini sebenarnya siapa sih yang bos, gue apa lu ? perasaan gue terus yang dapat perintah."

"Eh kampret, lu itu bos yang jadi bos pas lagi ngecek catatan keuangan kafe doang dan pas tanggal gue terima gaji. Selain itu, semua pekerjaan lu, gue yang kerjaain jadi gak ucah bacot deh yah." Abi hanya tertawa mendengar jawaban sahabatnya itu. Tidak ada rasa tersinggung sama sekali dalam hati Abi, yang terpenting untuknya adalah L'Arbre Cafe tetap berjalan dengan baik. Kafe itu sangat berarti untuknya, terlalu berarti malah.

"Pak Abi, bapak sudah ditunggu. Silahkan." Terdengar suara seorang wanita dari belakang Abi.

"Wah.... lu kerja atau cari jodoh lu Bi." Arion mencoba menggoda Abi ketika mendengar suara itu.

"Kerja lah, jangan samain gue dengan lu yah. Ya udah Ar, gue lanjut dulu yah, ntar gue ke kafe kalau udah balik sekalian bawain kopi pesanan lu." Abi langsung memutuskan sambungan telpon dan melanjutkan pekerjaannya, begitu juga dengan Arion.

Dalam BayangWhere stories live. Discover now