Prolog

87 21 25
                                        

Alfa berjalan pulang dengan tas waitbag dan topi hitam yang ia kenakan di kepalanya itu.

Terlihat gang yang kecil dan becek, Alfa berusaha menembus untuk pulang kembali ke rumahnya.

Dengan rintihan air hujan yang jatuh dari genteng rumah orang, membuat percikan air yang mengenai celana Alfa.

"Aish!"

Diapun berusaha berjalan secepatnya dan menghindari becek tersebut. Sekali lagi rintihan hujan jatuh dan mengenai celananya. Alfa kesal dan langsung berlari menembus becek tanpa pikir panjang.

Sebuah kilauan terlihat di depannya. Alfa berusaha untuk mundur, tetapi ia sudah berada di atas awan.

"Apa ini?"

"Lorong waktu?"

Sebuah dorongan keras dari belakangnya membuat Alfa terjatuh ke dalam arus rotasi tersebut. Di dalam rotasi itu, hanya terlihat arus yang berputar berwarna abu-abu dan putih yang entah membawanya kemana.

Saat arus lorong waktu tersebut berhenti berputar, Alfa sampai di zaman yang sangat aneh. Terdapat sebuah kertas yang melayang di hadapannya dan terjatuh pas di depannya. Terdapat tulisan kuno yang sulit dimengerti olehnya

"KAMU AKAN MENYELESAIKAN MASALAH INI!" terdengarlah suara misterius dari balik Cakrawala, angin berhembus kencang hingga membawanya ke zaman yang lebih aneh dan lampau.

Alfa mengingat, ia di zaman mana sekarang. Zaman di mana misteri temannya yang bernama Alena belum terpecahkan yang diganggu oleh makhluk tak kasat mata.

Alfa bergegas mengingat lebih dalam lagi. Alfa mulai berjalan dan melihat sebuah rumah kayu yang sering ia tempati dulu untuk bermain bersama Alena.

Alfa melangkahkan kakinya dengan pelan-pelan, untuk melihat anak-anak yang bermain di sana.

Alfa kembali ke masa di mana masalah Alena belum terpecahkan, karena Alfa memiliki misi, yaitu menemukan kunci agar bisa membuka misteri yang tersimpan dalam misinya ini.

'Plak'

Sebuah pukulan yang menyasar di pundak Alfa.

"Siapa kamu?"

"Dan darimana kamu berada?" lanjut ucapan Alfa.

"Ikuti saya!" dengan tegas, orang itu mengajak Alfa untuk mengikutinya.

Alfa yang tidak tau ia akan di bawa kemana oleh orang yang ia tidak kenal tersebut, hanya menanggung iya, dan mengikuti kemana orang itu pergi.

Beberapa menit kemudian..

Beberapa menit berlalu, mereka berjalan lumayan jauh hingga akhirnya sampai ke tujuan.

"Siapa dia? Dan di mana ini?" tanya Alfa melihat seorang gadis yang duduk di kursi. Tangan gadis itu diikat dengan tali yang cukup besar, hingga berbekas di pinggirnya, serta wajahnya yang berdarah.

"Apakah kamu tidak mengingatnya?" tanya balik orang itu.

"T-tidak! Siapa dia? Kenapa dia diikat?" Alfa yang tak berhenti bertanya, langsung mendekat ke gadis itu untuk membuka tali yang menjerat tangan, kaki, dan badannya.

Tangan Alfa lalu dipegang oleh orang yang membawanya ke situ. Menggeleng-geleng kan kepalanya ke kiri dan kanan.

Alfa lalu berhenti dan bertanya. "Ada apa? Kasian gadis itu," ucapnya kasihan kepada gadis itu. "Jangan pernah engkau memegang nya!" dengan lantang orang itu bicara kepada Alfa.

"LEPASKAN SAYA!"

"ARGH..!"

Gadis itu berteriak, dan memberontak. Berusaha sekuat tenaga melepaskan tali yang menjerat tubuhnya.

"LEPASKAN SAYA!"

"LEPASKAN SAYA!"

Gadis itu terus berteriak tanpa henti, memberontak hingga tali yang menjeratnya jadi longgar. Mereka berdua kaget, dan langsung mundur.

'Ptas..!'

Tali yang menjerat gadis itu terlepas, dia langsung berdiri, dengan tangan dan kaki yang penuh bekas ikatan. Dia mendekati kedua orang itu, dan mencekik mereka berdua.

Bersambung..

Mysterious Time RotationWhere stories live. Discover now