Two | That Man

165 38 3
                                    

Mari apresiasi karya penulis melalui Follow, like, komentar, dan share..

Terima kasih.

BOSSY BOSS!

28 Mei 2021
____________

Nadin mendadak lupa cara bangkit dari tempat tidur. Sudah lebih dari 30 menit ia membuka matanya, namun tubuhnya tak kunjung beranjak. Ia hanya terdiam sambil menatap plafon kamarnya yang berwarna putih. Kamar kosnya yang kecil tak ada yang bisa dipamerkan. Barang-barangnya sedikit. Ia bukan penghambur uang gajian yang ia terima setiap tanggal 25 tiap bulan. Ia juga tidak suka membeli barang-barang mahal yang sebenarnya tak memiliki manfaat banyak untuknya.

Pendengarannya masih sangat baik untuk bisa mendengar suara dering telepon masuk yang sejak tadi berbunyi di samping bantalnya. Tanpa merubah arah pandangnya, Nadin menangkat telepon masuk itu dengan tak bersemangat.

"Halo."

"Nadin, lo di mana?! Pesawat lo kan take-off jam 12! Gila apa lo?! Jangan bilang lo masih di kosan sampai jam segini?!"

Suara teriakan Vera sangat jelas terdengar di telinga Nadin. "I can't let go, Ver."

"What?! Nadin, sadar! Cepet bangun dan mandi sebelum gue sampe ke kosan lo dan seret lo ke kamar mandi!!"

"I just wanna stay in here."

"Tunggu gue seret lo ke kamar mandi, Nadin!"

Sambungannya langsung terputus begitu Vera mematikan teleponnya sepihak. Tangan Nadin yang tadi memegang ponsel kembali jatuh ke atas kasur dengan lemas.

Dari segala pilihan yang ada, benarkah ia harus pergi? Tapi jika dipikir-pikir, tak ada banyak pilihan. Bahkan 2 pun tidak ada. Pilihannya hanya Malang. Pindah ke Malang atau ia harus resign. Ia memang masih sangat ingin pindah dari kantornya, tapi tidak di cabang Malang.

Tidak!

"Pak Wisnu benar-benar kejam," lirihnya yang seketika melow. Memikirkan bagaimana ia harus beradaptasi di Malang sudah membuatnya nyeri kepala.

"Gimana bisa dia usir gue pergi, ketika dia bilang dia puas dengan kerjaan gue? Gimana bisa dia buang gue jauh ke Malang? Gimana bisa dia sekejam itu sama gue yang udah bantuin dia selama 5 tahun?" tanya Nadin pada dirinya sendiri. Ia kembali menutup matanya dan berharap jika ia membuka matanya nanti, semuanya hanyalah mimpi.

Tidak ada pindah kerja.

Tidak ada Malang.

♥♥♥

Vera menggeleng seraya menghela napas berat melihat penampilan Nadin saat ini. Sudah berkali-kali ia lihat pun, ia masih tak percaya dengan penampilan sahabatnya. Tanktop hitam yang dipadukan dengan blazer hitam hingga selutut, celana slim fit berwarna hitam, dan juga kacamata hitam. Belum lagi sepatu hitam, tas kecil berwarna hitam dan 2 koper berwarna hitam.

"Mau berapa lama lo liatin gue kayak gitu?" tanya Nadin sensi.

"Lo mau ngehadirin pemakaman apa gimana sih?" tanya Vera yang sejak tadi merasakan ada kegelisahan di kedua matanya saat menatap Nadin. Keduanya sudah berada di bandara Soekarno Hatta dan memutuskan duduk di kafe untuk memanfaatkan waktu Nadin yang tersisa sebelum check-in.

"Lo masih berharap gue jawab pertanyaan lo itu di saat gue mau pergi ninggalin Jakarta?"

"Just for 3 months, Na. Lo pasti bisa," ucap Vera dengan mengepalkan kedua tangannya ke udara.

Bossy Boss!Where stories live. Discover now