15. Hitam-putih

Mulai dari awal
                                    

Namun, Azura ingat insiden lucu yang menimpa Tassa -- emak nya Amir. Saat Tassa tengah sholat magrib, tiba-tiba saja makanan yang sudah dibeli Tassa dimakan oleh kucing tersebut. Bukannya Tassa marah, seingat Azura, Amir pun berdiri di depan sajadah Tassa dengan wajah memelas seolah-oleh meminta maaf.

Siapa pun sangat tak tega untuk memarahi kucing tersebut pada akhirnya.

"Eh itu Amir" celetuk Diandra saat kucing itu tengah berdiri di depan pintu kamar dan menatap setiap manusia yang ada namun pergi begitu saja.

"Mey, kucing lo sombong!" Ketus Diandra yang membuat Mey tergelak.

"Bukan kucing gue, tapi kucing Tassa. Hanya saja emang sering sih Amir mampir ke kamar ini" jelas Mey yang sangat di setujui oleh Diandra.

Azura tentu saja sudah tenggelam di alam fangirling nya saat ini, hingga suara-suara ribut khas perdebatan Caca, Lea dan Tassa pun menyeruak ke dalam telinganya.

"Lo itu kurang ke tengah berdirinya tadi!"

"Kambing Lo! Lo nyuruh gue mati Ca?"

"Lea, siapa tau lo udah pasrah sama hidup akibat ditinggal nikah, makanya kayak gitu kan?"

"Sialan Lo! Ga gitu WOI!" Bentak Lea yang kurang lebih terdengar seperti omelan khas ibu-ibu.

Mey yang penasaran pun bertanya, "Kenapa si Lea?"

"Jadi, tadi itu, ada manusia galau yang habis ditinggal nikah. Insialnya Lea, namanya L" jelas Caca.

"Kebalik anjir!" Ucap Tassa dan Lea bersamaan, sedangkan yang omelin hanya tertawa.

"Si goblok" dua kata yang keluar dari mulut Diandra namun membuat yang lain terkikik juga.

Namun, saat Azura hendak memperbaiki posisi rebahan menjadi duduk, tiba-tiba saja Caca datang mendekat.

"Ra, pinjam hp Lo sebentar"

"Ngapain?" Adalah pertanyaan wajib yang harus Azura pertanyakan pada Caca, sebab gadis itu sering sekali menyalah gunakan ponsel miliknya.

"Numpang buka ig buat upload sesuatu"

"Pakai handphone yang lain aja" ujar Azura. Bukannya berhenti meminjam pada Azura, Caca malah menertawakan ketidak mau an Azura.

"Udah tenang, chat lo sama Fulan ga bakalan gue baca kok"

"Idih! Siapa juga yang mau chat an sama makhluk aneh kayak begitu" adalah perkataan yang entah bagaimana tak sejalan dengan hati Azura.

"Yaudah kalau gitu pinjam" pinta Caca yang akhirnya.

Azura pasrah, jika ditolak lama-lama, ia bisa jadi bahan ceng-cengan oleh Caca.

Namun, belum Azura hendak memakan pizza, Caca tiba-tiba saja nyeletuk.

"Ra ada dm dari Fulan" pernyataan itu mampu membuat atensi mereka semua mengarah pada Azura.

"Gue bukak ya?" Izin Caca, belum Azura menolak hal tersebut, Caca sudah terlihat mengernyit kan keningnya.

"Lo sama Fulan lagi diam-diam an ya?" Pertanyaan yang pas sasaran tersebut mampu membungkam Azura.

Tapi, gadis itu malah berkata "Gue sama dia ga sedekat itu buat ada hal-hal cringe khas orang pdkt ya"

Azura salah berbicara, sebab lawan nya saat ini adalah Caca yang bisa memutar balik kan fakta dengan hebat.

"Lo ngarep di pdkt-in ya?"

Sedangkan yang lain tengah berkoor ciiieee sambil meledek Azura dengan berbagai jenis kata-kata.

"Emang nya kalian kenapa?" Pertanyaan dari Tassa itu mampu membuat Azura hanya menghela nafas gusar.

"Bukannya Caca sama Fulan pacaran?" Pertanyaan sekaligus terdengar sepert pernyataan itu membuat Caca tergelak terpingkal-pingkal sambil memukul-mukul bantal gulingnya.

Yang lainnya tentu saja heran dengan reaksi gadis tersebut. Hingga akhirnya Mey pun membantu menjawab.

"Fulan itu sepupu nya Caca. Yakali mereka pacaran"

Detik itu juga, Azura merasa tindakannya hanya berakhir sia-sia saat menjaga perasaan sahabatnya yang ternyata itu adalah sepupu Caca.

"Dengar ya Ra dan buat kalian semua, yakali gue pacaran sama cowok ga kasih tau kalian? Masuk akal ga? Engga lah! Gue suka atau kagum sama orang baru aja pasti cerita ke kalian. Ini pacaran, huahahahahahahaha" tawa Caca pecah lagi.

"Go get him Ra, I know you already love him. Balas DM nya Fulan, tanya alasan dia ngajak lo ngomong. Masa gue kenalin lo sama manusia jenis buaya sih Ra? Ya engga lah, ada-ada aja"

Sejak siang itu, rasanya beban yang ada di hati gadis itu terangkat seketika tanpa harus ia mengangkat sendiri. Azura jadi yakin, bahwa kita perlu untuk membicarakan sesuatu jika ingin sesuatu tersebut menjadi hitam atau putih bukan membiarkannya tetap abu-abu.

Dan sekarang, Azura pu berusaha membaca dan membalas DM dari Fulan sambil berhati lega yang sangat lega sekali.

Direct message!

Fulanrahendra

Let's talk to each other
Ada yang mau gue bilang

Sure
Dimana?

Besok slepas kuliah di apart lo

Oke

*****

Author's notes:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Author's notes:

Wah sepertinya kalian memang tidak bisa diberi target berapa banyak readers baru aku publish. Tapi tidak apa-apa, terima kasih banyak buat kalian yang tetap nanyain cerita ini kapan update.

Jadi, setelah kesalah pahaman antara Caca-Fulan-Azura selesai, kira-kira bakal ada apa ya?

Hhhmmm, aku cuman mau kasih tau kalau badai belum selesai. So, be ready.

Aku harap kalian jaga kesehatan terus dan selalu sehat. Aamiin.

Love you,

Acicacia Lavy

My Love Is My Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang