•Yang sebenarnya•

Mulai dari awal
                                    

Yaya pun merogoh tas yang ia bawa, ia mengambil ponselnya lalu menelpon nomor Ying.

🍂🍂🍂

"Pergi bersama Natasyah dan Kay?" Hali

"He'um" Yaya

"Aku merasakan mereka ingin melakukan hal buruk kepada (y/n)" Yaya

"Kalau begitu, ayo kita susul mereka" seru Fang

"Tidak bisa, mereka pasti sudah jauh dari sini" Ying

"Jadi apa yang harus kita lakukan? Tidak mungkin kita diam saja, dan kita tidak tau bahaya apa yang akan menimpa (y/n)" Fang

Yaya dan Ying hanya saling berpandangan, mereka sama sekali tidak memiliki rencana.

"Tunggu, seingat ku aku pernah memasangkan alat pelacak diponsel (y/n)"

"Ehh?!" Serempak mereka sambil menoleh kearah Hali

"Taufan ambilkan ponsel ku" Hali

"Okehh" Taufan

Taufan pun mengambil ponsel milih Hali yang tergeletak dimeja, kemudian ia berlari kearah Hali dan memberikannya, Hali pun mengambil ponselnya dari tangan Taufan, Gempa, Yaya, Ying, Fang, dan Gopal pun mengerumuni Hali yang sedang mengotak atik ponselnya, selang beberapa menit kemudian.

"Ketemu" Hali

"(y/n) berada disini" Hali

"Ehh tempat apa tu?" Yaya

"Sepertinya tempat itu jarang dikunjungi dan bahkan jauh dari keramaian" Fang

"Haa.. betulah" Ying

"Ayo kita bergegas kesana" ajak Gempa

Semuanya mengangguk setuju.

Mereka pun sampai di gang yang dilalui oleh (y/n), Natasyah dan Kay

"Dengar sini, jika terjadi hal yang sangat berbahaya, salah satu dari kalian harus menelpon polisi, mengerti?" Gempa

Semua mengangguk setuju.

Tiba tiba mereka mendengar suara tawaan yang sangat kencang, tanpa buang waktu mereka langsung lari keluar dari gang tersebut, setelah berada di lapangan itu, Hali dan yang lainnya terbelalak saat melihat Natasyah menindih (y/n) dan memegang sebuah pisau yang berada diatas kepala dan siap menusuk (y/n)

Flashback off

Natasyah berdecih kesal, padahal tinggal sedikit lagi, semuanya gagal akibat kedatangan Hali dan yang lainnya.

"Jadi selama ini kalian berdua hanya bersembunyi dibalik topeng kalian, dan kalian lah yang membuat (y/n) terbully satu sekolah, dasar munafik!" Marah Yaya

Ia tidak terima sahabatnya diperlakukan seperti ini, bahkan hari ini mereka berdua ingin membunuh (y/n).

"Diam!" Bentak Natasyah

"Seharusnya kalian tau siapa munafik sesungguhnya!" Natasyah

"Kau! Kau Halilintar yang munafik sesungguhnya!" Ucap Natasyah sambil menunjuk nunjuk Hali

Boboiboy Halilintar X Readers[Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang