Chapter 15

66 8 3
                                    

Mereka berlima pun meninggalkan kediaman Saurabh bahkan dengan kekuatannya sudah sampai rumah dengan cepat sesaat sampai rumah keadaan berantakan bahkan suara barang barang jatuh di dalam

.

" Hei wanita cantik kau diam saja disini jangan kemana mana ya, kalau berteriak kau akan tahu akibatnya" ucap pria bertopeng menyandera seorang wanita cantik di kursi dengan keadaan terikat

" Kenapa kalian mengikatku seperti ini, kalian pikir aku akan teriak? Biasa saja" ucap wanita itu santai bahkan kakinya yang tidak terikat dia lipat menunggu pria itu beraksi

" Hei ada apa ini, kenapa kalian ada disini? Mau mencuri ya" ucap pria tinggi dengan senyum sinis ke arahnya saat masuk ke dalam rumah

" Kalau iya kenapa hah, menunduk dan jangan berisik! Biarkan kami melakukan tugas kami" ucapnya membuat mereka saling beradu pandang tersenyum sinis

" Hmm begitu, kau mengancam kami hah, begitu rupanya. Baiklah kami akan berlutut dan tidak akan berteriak, lanjutkan saja. Lagipula kami lelah" ucapnya sembari berlutut bahkan menopang kedua kakinya dengan santai

" Alexa kenapa kau tidak ikut tadi permainannya sangat seru bahkan kau tahu, dia sangat ketakutan sampai terduduk di taman terus menutup matanya" ucap pria manis dengan santai bercerita kejadian menimpa saurabh kepadanya

" Aku tidak mood dengan semua itu, lagipula itu tugas kalian bukan?!" ucap Alexa ternyata wanita yang menjadi sandera mereka

" Kenapa begitu?! Kita ini sama sama dalam satu tujuan, itu artinya kau tidak profesional. Kau sudah tidak peduli dengan apapun"

" DIAMLAH EDWARD!!! KAU SELALU SAJA MEMULAI!!" teriak Alexa hingga Edward hanya memalingkan wajahnya

" Aku tidak memulainya, kau saja yang selalu emosi" sinisnya sembari menatap Alexa dengan jengah

" DIAMM!!! Apa kalian tidak bisa diam, tutup mulut kalian dan jangan berisik. PAHAM!!!" Teriak mereka menodongkan senjatanya ke arah tuan rumah yang sedang mereka singgahi

" Baiklah kami akan diam, silahkan pilihlah barang kesukaan kalian. Termasuk yang di atas, kepala pemilik rumah ini" ucap Vicky santai memainkan pisau kecilnya memandang ke arahnya

" Kepala?! Maksud kalian kepala apa?!" tanyanya bingung dengan ucapannya

" Kepala manusia, mau apalagi?!" singkat Alexa dengan nada malas

" Kepala manusia?! Ja... ja.... ja... Jadi itu kepala manusia?!" ucapnya menatap hiasan di atas berbentuk kerangka kepala dengan mulai gemetar

" Kalau iya memang kenapa?! Kami mengatakan yang sebenarnya, kalau tidak percaya pegang saja dan amati sendiri" ucap Baron tersenyum licik memandang para pria bertopeng itu

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

" Kalau iya memang kenapa?! Kami mengatakan yang sebenarnya, kalau tidak percaya pegang saja dan amati sendiri" ucap Baron tersenyum licik memandang para pria bertopeng itu

House of Pandavchali - SEASON 2Место, где живут истории. Откройте их для себя