Tigapuluh Empat

1.8K 262 54
                                    

Vote komen Bosque!

Saat Jennie sampai di rumah, dia mendengar suara ponselnya berdering. Jennie tersenyum melihat siapa yang menelpon.

"Hey, Zu.." Sapa Jennie dengan ceria.

"Halo, Jen.. Gue ganggu gak?" Tanya Soojoo dari seberang.

"Enggak kok, kenapa Zu?"

"Besok kuliah sampe jam berapa Jen? Mumpung gue disini, jalan yuk.." Ajak Soojoo.

Jennie lupa. Kalau dari beberapa hari yang lalu Soojoo sedang libur dan pulang ke rumah orang tuanya. Karena sudah menolak ajakan Soojoo sebelumnya, dia merasa tidak enak.

"Besok jam 2 sih udah selesai. Hhmm boleh, jemput ya? Di kampus," Setelah menjawab seperti itu, Jennie mendengar Soojoo kegirangan.

"Heh, gitu aja seneng banget," Jennie menertawai tingkah Soojoo diseberang telpon.

"Hehehe sorry, abis gue seneng. Gimana dong? Yaudah, besok gue jemput jam 2 ya?" Setelah membuat janji, Jennie memutus panggilan itu dan bersiap untuk mandi.

Sementara di tempat lain, Jisoo yang juga baru sampai rumah bergegas mandi. Dalam kamar mandi dia mendengar suara notifikasi di ponselnya. Dan setelah mandi dia langsung dengan cepat melihat ponselnya itu. Kali aja kan chat dari Jennie.

Tapi ternyata bukan. Jisoo mengerenyit kan dahinya saat melihat pesan yang dia terima.

From: Mina

Ji.....

Sebenarnya Jisoo malas harus berhubungan lagi dengan Mina, cuma saat kemarin bertemu mereka sudah sepakat menjadi teman.

To: Mina

Ya?

Balas Jisoo singkat. Tidak sampai satu menit, dia sudah mendapat balasan.

From: Mina
Bokap, Ji...

Jisoo membasuh mukanya kasar. Selama berhubungan dengan Mina, dia tau kalau mantannya itu punya masalah tersendiri dengan ayahnya. Ayah Mina mungkin terlihat kalem dan tenang. Tapi terkadang, dia memaksa Mina untuk menjadi yang dia mau. Menjadi yang terbaik dalam hal apapun. Bahkan kenapa Mina sampai harus kuliah di tempat yang lumayan jauh dari tempat tinggal mereka pun karena paksaan ayahnya itu.

To: Mina
Kenapa lagi bokap? Lo dimana ini? Mau gue telpon?

Mereka teman kan? Perhatian Jisoo ini cuma sebatas perhatian teman kan?

Saat setelah mengirim pesan itu, ponsel Jisoo langsung berdering. Panggilan telpon dari Mina.

"Kenapa, Mina?" Jawab Jisoo dengan pelan.

"Ji.. Besok kuliah gak?" Tanya Mina cepat.

"Kuliah, sampai sore jam 4an lah.. Kenapa?"

"Boleh ketemu gak, Ji?" Nada suara Mina terdengar tidak yakin.

"Hhmmm, emang gak mau ngomongin sekarang aja?" Jisoo sebisa mungkin menghindari dulu kontak langsung dengan Mina seperti ini. Takut kalau kejadian di Mall saat itu terulang lagi.

"Gue takut bokap tau-tau masuk. Tapi kalau ganggu lo, yaudah gak papa gak usah," Jisoo mendengar nada suara Mina, rasa bersalah kemudian muncul.

Sorry Seems To Be The Hardest Word | JENSOOWhere stories live. Discover now