03 - Start Entering

129 26 8
                                    


***

ASLAN

 Awal dari semua keajaiban

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

 Awal dari semua keajaiban. Keajaiban yang tidak pernah diduga


Bertempat di pedalaman, rumah itu berjarak jauh dari pemukiman warga. Rumah yang sangat besar tetapi terlihat kuno dengan dominan dinding tersusun rapi dengan batu dan dihiasi kebun yang sangat asri yang terletak didepan rumahnya.

Allice sampai didepan rumah profesor Dirgery. Setelah turun dari kereta, Allice sudah dijemput oleh supir suruhan profesor Dirgery. Perjalanan menuju kerumahnya sangat jauh dan membosankan bagi Allice.

Dirinya berjalan menuju pintu rumah profesor dan membunyikan lonceng yang bergelantung didepan pintu rumah.  Tidak perlu menungu lama, dibukalah pintu itu dan memperlihatkan sesosok pria tinggi seumuran ayahnya memakai setelan jas yang sangat nampak sempurna melekat ditubuhnya dan tidak lupa dengan kaca mata yang bertengger di hidung mancung pria itu. Tidak-tidak Allice pikir orang itu akan sedikit lebih muda dibanding ayahnya tetapi keriput diwajahnya memutar balikkan khyalan Allice.

" Selamat siang profesor ". Sapa Allice dengan sopan 

" eh, sudah sampai silakan masuk dulu nona Allice ". Allice memasuki rumahnya sambil membawa koper mini yang ada ditangannya menuju ruang tamu.

" Duduk dulu nona biar saya buatkan secangkir teh sebentar ". Tak butuh waktu lama, profesor Dirgery kembali dengan secangkir teh dan beberapa camilan menuju ruang tamu menemui Allice. 

" Silakan diminum nona "

" Terima kasih teh nya sangat manis, saya suka profesor "

" Syukurlah kalau anda suka. Jangan panggil saya profesor, panggil saja paman. Bahkan ayahmu memanggilku dengan sebutan 'BUNG' ". Terdengar kekehan dari Allice.

BUNG: PANGGILAN AKRAB KEPADA LAKI-LAKI

" Baiklah prof- eh maksud saya paman, kalau begitu anda juga tidak usah memanggil saya dengan embel-embel nona "

" hahaha baiklah, bagaimana kalau paman memanggilmu dengan nak Allice, boleh tidak ? "

" Sure ". Jawab Allice dengan tersenyum. Rumah ini sangat besar tidak mungkin profesor Dirgery tinggal sendirian. Karna penasaran Allice ingin bertanya kepada orangnya langsung.

" Paman, apa paman tinggal sendirian dirumah ini? dimana istri dan anak paman? ". Pertanyaan dari mulut Allice, membuat raut wajah profesor Dirgery yang awalnya ceria menjadi masam.

" Paman tidak memiliki anak dan  istri paman meninggal 2 tahun yang lalu karena kecelakaan ". Allice tersadar akan pertanyaan yang keluar dari mulutnya membuat profesor Dirgery kembali teringat masa lalu yang suram.

ASLAN [ONGOING]Where stories live. Discover now