02 - Leave

203 27 6
                                    

***

ASLAN

Ia benci meninggalkan dan ia juga benci ditinggalkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia benci meninggalkan dan ia juga benci ditinggalkan


" Allice "

" Allice, my daughter "

" Where are you ? "

" Yes mom, Allice ada dikamar. Kenapa ibu mencari Allice ? ". Tanya Allice sambil menuruni tangga dari lantai 2 menuju lantai pertama.

" Kemarilah nak, ada yang ingin ibu dan ayah bicarakan kepadamu " Perintah sang Ibunda

" Why ? ada masalah apa ibu. Kenapa wajah kalian berdua terlihat murung dan sedih ? ".

" Allice, sesuai rencana dan arahan dari pemerintahan London. Kamu akan dievakuasi sementara untuk menghindari pengeboman. Kamu akan ayah titipkan dirumah teman ayah, Profesor Dirgery Kirke yang tinggal di pedalaman Inggris. "

Deg

Bagai disambar petir di siang bolong, air mata Allice turun tanpa sepengetahuannya. Badannya seketika membeku saat mendapati penuturan dari mulut ayahnya. Dirinya sudah tidak mampu menampung beban air mata yang menumpuk dipelupuk matanya.

Allice diam seribu bahasa, ia tak tahu harus bicara entah apa lagi untuk meyakinkan ayahnya. Di satu sisi, dia mengkhawatirkan akan keadaan kedua orang tuanya yang akan ikut berpatisipasi dalam perang membahayakan ini. Di lain sisi, sang ayah dan ibundanya terus membujuk Allice agar mengikuti arahan sang ayah, agar bisa mengerti akan kondisi yang tidak memungkinkan saat ini.

" Oh.. ayolah anakku kamu satu-satunya putri berharga yang kami punya, kami tidak ingin putri tercinta kami ikut terjerumus masalah ini ". Bujuk ibu Allice dengan diiringi beberapa tangisan yang mengalir deras membasahi wajah cantiknya itu. Oh God, demi langit dan bumi, Allice sangat tidak tega melihat ibunya menangis seperti ini.

" Begitupun dengan Allice juga ibu. Allice juga tidak kalah khawatir pada kalian berdua jika sampai terjadi apa-apa. Allice tidak ingin ayah ikut berperang, dengan begitu kita bisa pergi bersama meninggalkan kota ini dan tinggal di pedalaman yang tentram ".

" Tidak boleh berpikiran begitu nak. Ini sudah tugas dan kewajiban ayah untuk melindungi negara ini. Jangan bersifat egois Allice, ini untuk kebaikan kita semua, setelah perang ini berakhir ayah janji akan menjeputmu dirumah profesor Dirgery ".

" Ayah... hiks... hiks "

" Ibu... hiks... kenapa harus begini  "

***

London sekarang dalam bahaya, terjadi peperangan yang sangat besar. Banyaknya serangan dari udara, begitu pula dengan serangan yang terjadi di perairan. London yang dulunya tentram, seakan-akan kata itu musnah saat pasukan sekutu menyerang dengan membabi buta. Di tahun 1940 ini perang dunia II terjadi, peperangan yang entah kapan berhentinya.

Semua anak-anak harus berpisah dari orang tuanya, demi keselamatan masing-masing. Hal ini terjadi pada Allice, dia harus rela meninggalkan kedua orang tuanya. 

Ibunya hanya bisa pasrah memeluk Allice sambil menangis tiada henti, saat dirinya memasukkan barang-barang kedalam koper mininya.

Ibunya hanya bisa pasrah memeluk Allice sambil menangis tiada henti, saat dirinya memasukkan barang-barang kedalam koper mininya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Allice mengusap air matanya, sangat berat meninggalkan mereka berdua berjuang demi negara. Ini baru pertama kali dirinya meninggalkan kedua orang tuanya pergi jauh, Allice pasti akan sangat merindukannya.

" Allice cepat naik ke keretanya ". Suruh ibunya, Allice hanya mengacuhkannya. Demi tuhan, dia sangat tidak rela. Andai waktu bisa diputar kembali dia ingin menghabiskan banyak sisa-sisa memorinya bersama orang tuanya.

" Jaga kesehatan ibu dan juga ayah ". Perintah Allice

" Pesan Allice untuk ayah, jangan mati di medan peperangan. Jika ayah mati, Allice tidak segan-segan menggambil semua harta ayah dan mengubah menjadi atas hak milik Allice !! ". Terdengar suara kekehan dari sang ayah, lalu mngelus surai coklat kepirangan putri semata wayangnya itu.

" Aku serius ayah, kenapa ayah malah tertawa !! ". Bentak Allice sambil merucutkan bibirnya, siapapun yang melihatnya pasti akan merasa gemas.

" Ambil saja, lagian itu semua akan menjadi milik putri kesayangan ayah ". Allice hanya merotasikan matanya jengah mendengar penuturan sang ayah yang sangat unfaedah.

" Kamu juga baik-baik disana ya. Percaya pada ibu, perang ini akan segera berakhir dan kita akan kembali bersama-sama lagi. Jangan nakal, jangan menyusahkan profesor Dirgery. Ibu akan selalu mengirim surat kesana untuk memberi kabar. We both love Allice, i love you ".

" I love you to "

Mendengar deru mesin kereta api yang akan meluncur beberapa saat lagi untuk meninggalkan kota ini. Allice langsung memberikan tiket kereta apinya kepada petugas dan masuk ke kereta mencari tempat duduk. Tidak lupa Allice melambaikan tangannya kepada kedua orang tuanya.

" I hope, may God always protect them both. " Ucap Allice pelan yang hanya bisa didengarkan oleh dirinya sendiri.

Begitulah kejadiannya...

kejadian yang sangat tidak Allice inginkan...

Ia benci meninggalkan dan ia juga benci ditinggalkan...

** To Be Continued....**

What about the part this time? are you safe? i hope you like it.

Thank you. 

Jangan lupa untuk follow, vote, dan kritik saran dikolom komentar. No one should be plagiarized, jangan jadi silent readers. Menghargai dan mengapreasi memang perlu. Jadi para pembaca sekalian, maka apreasilah. Memencet bintang dibawah sampai berubah menjadi oren bukanlah sesuatu yang berat kok😊

 Memencet bintang dibawah sampai berubah menjadi oren bukanlah sesuatu yang berat kok😊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Untuk Cast Narnia bisa lihat di tiktok aku ya.. See You<3


ASLAN [ONGOING]Where stories live. Discover now