PART 11. Hari Pertama Jadi Pacar Guru

31 19 1
                                    

Keesokan harinya,,,

Seperti biasa, jadwal hari senin adalah pelajaran pak Reki yang pertama dan pelajaran bu Putri ketiga, sesudah waktu istirahat.

Aku tidak mau mencari masalah lagi dengan wali kelaski, aku tidak mau terlambat dan sudah ada dikelas sebelum dia datang. Dan tiba bel pertama pelajaranpun berbunyi, dia datang dan duduk di kursinya. Aku menundukkan kepala saat dia menatapku, dan dia berkata mau menjelaskan tentang organisasi kelas ini. Pak rekipun langsung memanggilku kedepan kelas, dan berkata, "Karna kamu Alfa selama seminggu, saya menunjuk kamu menjadi ketua kelas. Dan kamu harus menyusun organisasi kelasmu sendiri, bendahara kelas, seketaris kelas dan wakil ketua kelas kamu sendiri yang nentuin," dengan begitu mudahnya pak Reki menjelaskan.

"Pak, hari ini saya ga mau nyari masalah. Saya masuk kelas sesuai waktu dan saya tidak terlambat lagi," ucapku dengan menatapnya.

"Saya wali kelas kamu, dan saya yang nentuin organisasi kelas ini. PAHAM!" ucap pak Reki dengan begitu tegas.

"Masih ada murid pinter di kelas ini pak. Masib banyak yang rajin dari pada saya? kenapa harus saya?" ucapku.

"Kamu rajin? kamu pinter?" tanya pak Reki kepada ku.

"Iya saya rajin dan pinter. Pak," ucapku dengan cepat.

"Yang rajin dan pinter ga pernah bolos apalagi terlamabat maya kamu, Fik!" ucap dia dengan tegas lalu mempertawakan ku.

"Saya tergantung pada perlakuan gurun kepada saya, Pak!" ucapku sambil tersenyum.

"Maksud kamu, saya sering terlambat kaya kamu, Fikri?" ucapnya sambil tegas.

"Iya, Pak!" ucapku sambil tersenyum.

"Kamu tidak tau, setiap pelajaran saya kamu yang sering terlambat bulan saya," ucap pak Reki begitu santai.

"Bel sekolah berbunyi, Itu berarti pelajaran akan di mulai. Jarak kelas ini ke ruangan bapa hanya 300 meter, saya pernah berjalan dari kelas ini sampe ke ruangan bapak hanya 5 menit. Berarti bapak juga sering terlambat, meskipun terlambat hanya 5 menit. Betul ga pak?" penjelasanku pada Pak reki.

Dia hanyam terdiam saja. Dan aku langsung menjelaskannya lagi, "Pak Reki datang kesekolah lebih awal dari pada siswa, tapi di kelas siswa menunggunya masuk. Bahkan ada yang sudah mengeluarkan buka pelajaran sembelum pak reki datang, kalo kita pakai logika yang bener. Bahwa pak Reki ini suka telat, benerkan pak?" ucapku di depan kelas.

Dia hanya diam seribu bahasa. Lalu aku bertanya lagi padanya, "Saya ini murid disini, kalo telat sering di hukum oleh guru. Apakah ada yang berani guru yang menghukum dirinya ketika salah? ini bukan tentang kesalahan ataupun gensi, tapi ini contoh cara mengajar yang baik!" ucapku sambil mendekat kepada pak Reki.

"Saya pernah menghukum kamu, keliling lapangan 50 kali kan? dan saya akan menghukum diri saya sendiri sekarang," ucap pak reki sambil keluar kelas dan langsung berlari ke lapangan.

Semua yang ada di kelas tertawa begitu gembira. Apalagi empat kawanku itu mereka sangat gembira dan tertawa yang paling kelas. "Dapet teori dari mana, Fik?" ucap Fanbi sambil tertawa.

"Kemaren malem, gua buka youtube terus ada pemberitahuan. Tentang teori cara mengajar dengan baik," ucapku sambil tertawa.

"Sudah gua duga, mana ada seorang Fikri menggunakan pinter. Semua hasil dari google atau youtube," ucap Fanbi.

"Sepinter pinternya google atau youtube, dia gabisa nemuin dimana jodoh gua." ucap Raditya dengan tertawa terbahak bahak.

Tiba tiba pak Reki masuk kelas lagi, dengan keringat yang terus menetes di meja. Itulah yang aku rasakan setiap dia menghukumku. Dia langsung memberi tugas, begitu banyak. Dan jam pelajaran pun berganti ke pelajaran yang kedua.

Terasa lama waktu untuk menunggu, aku menunggu pelajaran bu Putri. Begitulah waktu. Begitu lama bagi yang menanti, begitu cepat untuk yang bahagia, dan begitu buruk bagi yang hancur. Waktupun berputar dan bel istirahatpun bunyi, aku tidak kemana mana. Hanya berdiam diri di kelas dan menunggu bu Putri, sambil menunggunya pelajaranya. Aku menulis sajak sajak cinta di papan tulis,
"Apalah arti sayang, kalo aku harus menunggu dengannya datang. Rindu ingin bertemu, akankah kau memberikan rayuanmu ataupun senyum manismu kepadaku? untuk menyejukkan rasa yang 24 jam tidak bertemu? jadilah tamu yang baik dalam cinta, berikan sapaanmu dan senyum manismu. Agar rindu ini tertuntaskan."

-Bogor, 17 Febuari 2015.

#Fikri Abdullah.

Begitulan tulisan yang ada di papan tulis.

Bel pelajaran ke tigapun tiba,,,,

Bu Putripun masuk ke kelas dan membaca tulisan itu. Dia tidak mengatakan apa apa, hanya membrrikan senyuman manisnya ke arahku. Setelah duduk di kursinya dan memberikan salam. Tiba tiba segerombolan osis datang ke kelasku dan berkata, "Bu,,,ibu di tunggu di ruangan rapat. Mau ada rapet guru dan semua siswa di pulangkan," ucap ketua osis itu.

Yang penting dia memberikan senyuman manisnya kepadaku, meskipun aku harus menuggu lama di kelas ini. aku mengirim pesan lewat WhatsApp ketika dia meninggalkan kelas, "Semangat rapatnya, sayang".

"Iya semangat ko. Langsung pulang ke rumah, jangan main dulu ya. Sore kita ketemuan di taman danau yang kemaren," bales dari bu Putri.

"Oke, aku pulang duluan yah. Nanti kalo mau ke taman danau, telepon dulu ya," balesku lagi.

Akupun langsung pulang kerumah dan menuggunya sambil menonton Tv.

Dalam pacaran aku tidak pernah memanggi Elu, gua. Aku lebih suka memangil sayang ataupun nama. Tapi dia guruku aku harus sopan kepadanya ketika berada di sekolahan.

#NEXT PART 12

Drak Story FIKRI ABDULLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang